14. Singkat ✓

10.3K 535 0
                                    

Happy reading...

Pagi hari yang cerah namun tidak secerah hati Raya, hari Senin yang biasanya ia jalani dengan penuh semangat kini berubah menjadi malas dikarenakan hari ini statusnya telah berubah menjadi seorang istri dari Satria Geovano!.

Raya memilih untuk tidak berangkat ke sekolah, ia akan mengambil libur selama 3 hari untuk menenangkan pikirannya

Raya turun ke bawah dengan malas lalu duduk di samping Abidzar sepupu Raya yang menginap di rumahnya, mereka beda 1 tahun, Abidzar kini telah kuliah di Semarang

"Cie yang udah nikah cie" ledek Abidzar

"Apaan si gak asik Lo"

"Hahhaa gimana semalam?"

"Diem zar dari pada gua tusuk ni garpu ke mata Lo"

"Buset iyaiya ampun mba jago"

Tak lama Satria juga datang dan duduk di depan Raya

Mereka sarapan hanya bertiga karena yang lainnya sudah sarapan lebih dulu.

"Ray gua mau ke supermarket lu mau ikut gak" tanya Abidzar, Satria melirik Raya sekilas lalu kembali melanjutkan makannya

"Boleh, gua juga mau beli es krim, stok es krim gua abis tu di makan si Gibran" Gibran juga termasuk sepupu Raya yang sedang menginap di rumahnya, umur Gibran 4 tahun lebih muda dari Raya.

Abidzar menatap Satria sekilas, memberi kode pada Raya. Raya ikut menatap Satria hingga Satria sadar lalu menatap balik mereka berdua

"Apa?"

"Mau ikut gak?"

"Enggak"

Raya mengangguk mendengar jawaban Satria, sebenarnya ia juga tidak mau ada Satria, yang tadi itu cuma basa-basi aja.

Raya lebih dulu selesai makan, lalu ia pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap

Saat akan keluar Satria masuk ke dalam kamar Raya dan menatap Raya lekat, memperhatikan Raya dari bawah hingga atas

Saat akan keluar Satria masuk ke dalam kamar Raya dan menatap Raya lekat, memperhatikan Raya dari bawah hingga atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa?" tanya Raya, Satria menggelengkan kepalanya lalu pergi duduk di sofa

"Mau nitip apa?"

"Gak ada"

Raya menganggukkan kepalanya lagi lalu pergi meninggalkan Satria

"Sejak kapan Raya jadi hot gitu sih?" Satria memukul kepalanya dengan tangan kanan, menyadarkan semua halusinasi yang melintas di pikirannya.

•••

Raya dan Abidzar telah pulang dari supermarket. mereka membeli beberapa Snack dan es krim. Kini mereka sedang berada di ruang keluarga bersama Gibran dan Hilman sepupu Raya juga, namun Hilman baru berusia 4 tahun

"Laki Lo mana?" tanya Gibran

"Hah? O-oh di kamar"

"Mending Lo temenin dia deh Ray" usul Abidzar

"Kenapa? gua lagi males ah sama dia"

"Yeahh malah gitu, dia kan baru pertama kali tinggal disini ya pasti malu lah, lu mending temenin, biar dia gak boring"

"Iya-iya, yaudah gua ke kamar dah bye" Raya pergi ke dalam kamar meninggalkan mereka

•••

Ceklek

"Astaghfirullah alazim" Raya menutup matanya karena terkejut melihat Satria yang tidak memakai baju

"Ketuk pintu dulu kan bisa!"

"I-iya sorry, pake lagi cepat!"

"Kenapa emang? gapapa kali kita kan udah sah!"

"Satria!! Cepetan udah selesai belum pake bajunya?"

"Iya udah nih ya Allah"

Raya membuka matanya dan melihat Satria sudah memakai bajunya kembali

"Lo bete gak?" tanya Raya

"Enggak"

"Ih serius"

"Emang enggak Raya"

"Oh okee deh kalau enggak bete"

Satria menatap Raya malas. Kenapa si? Gak jelas banget, yang ditatap hanya acuh dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

•••

Ketua Osis In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang