Eps. 77

1.2K 206 7
                                    

Malam hari,
Paviliun Yu Huan

Ku dudukkan diriku di atas pohon rindang yang menjulang tinggi melebihi Paviliun milikku, terletak di taman belakang yang menjadi taman rahasia.
Suasana kini sepi tak lagi seperti dulu, walau dulu juga sepi tapi sesekali pelayan masih mondar mandir dan pengawal berpatroli.
Aku duduk di atas pohon seperti kegemaran ku saat di jaman modern, bahkan rumahku di zaman modern ada satu pohon besar yang tak siapapun ku ijinkan untuk menebangnya.
"Hahh---aku rindu kaleng soda ku"ucapku menghela nafas.

Aku rindu semua yang ada di kehidupan zaman modern, sekaleng soda, sekotak pizza, dan hp yang selalu menyimpan lagu kesukaan ku. Aku juga rindu, Papah, Mamah dan kedua saudara ku serta iparku dan kedua keponakan ku itu. Kini aku merasa benar-benar sendirian, hampa, sesak dan kesedihan.
Lamunan ku teralihkan saat ku merasakan sebuah energi yang sangat familiar. Begitu kuat dan saling terhubung denganku, walau ada pembatas Paviliun yang ku buat.

"Aku merasa ada kekuatan yang besar di sekitar sini"
"Hong An?"
"Kau belum tidur?"
"Tetaplah disini, aku akan mengecek keluar"ucapku melompat tinggi lantas keluar dari pembatas Paviliun dan mendarat di atas bukit yang gelap gulita.

Kulihat 3 cahaya terang saling bertarung melawan beruang hitam raksasa. Namun kehadiran ku membuat mereka terhenti dan menatap ke arahku.
"Ahh ternyata mereka"ucapku melipat kedua tangan di depan dada.

Seakan ada energi yang besar, mereka bertiga mengarah padaku dengan gerakan cepat kilat.
"Eh? Nona Besar?"ucap salah satu dari mereka.
"Nonaaaaa"ucap mereka memelukku.

Mereka adalah Qin Yu si rambut ungu, Zhi Ba si rambut hijau dan Dao Ri si rambut biru.
"Nona kemana saja?",- Dao Ri.
"Kami mencarimu Nona",- Zhi Ba.
"Bahkan kami tak dapat melacak energi milik Nona",- Qin Yu.
"Dan saat kami sedang berburu tadi, kami melihat cahaya merah terang yang tak lain adalah dirimu",- Dao Ri.
"Aku merindukan mu Nona",- Qin Yu.

"Kalian yang kemana"tegasku melipat kedua tanganku. "Setelah Zhi Ba mengirim pesan untukku dan kembali ke Zitian, kalian tak pernah datang lagi padaku bahkan untuk melapor"
"Hehe maaf Nona, setelah pesan Nona yang terakhir---kami semua memutuskan untuk pergi dari Zitian"ucap Zhi Ba menggaruk kepala.
"Kenapa?"
"Zitian semakin menderita Nona dan--- keadaan disana semakin buruk"ucap Dao Ri.
"Aku tau, hanya kabar dari Hong An dan Phoenix yang selalu ku dengar. Selain itu aku kurang tau selengkapnya"
"Ah ngomong-ngomong soal itu, kenapa Nona ada disini?"tanya Qin Yu.
"Kalian seharusnya sudah dengar kan kabar mengenai Tianlu"
"Sudah, tentang pemindahan otoritas Nona pada Nona ke-7"jawab Zhi Ba.
"Tak hanya itu"
"Apa yang terjadi Nona?"tanya Qin Yu khawatir.
"Kami tak mendengar kabar terbaru dari Nona setelah Nona keluar dari istana, karna setelah kabar itu----kami masih mencari Nona bahkan sampai sekarang" jelas Zhi Ba.
"Aku sekarang hanya hidup sederhana dengan orang-orang kepercayaan ku. Walau aku masih sesak di dada melihat rakyatku begitu menderita, tapi aku tak punya otoritas lagi seperti sebelumnya"
"Nona ke-7 itu tak becus, dia sama sekali tak memikirkan rakyat Tianlu. Bahkan sebelum aku pergi dari Zitian, Nona ke-7 berencana untuk menggantikan posisi Nona di samping Kaisar Zitian"celoteh Dao Ri kesal.
"Aku tak ambil pusing tentang hal itu, aku bahkan tak berniat bersanding dengan Kaisar Zitian. Hah dia mati pun sekarang anaknya yang mengusikku"
"Anak dari Kaisar Zitian?"tanya Zhi Ba terkejut.
"Benar, Jiang Heeng ada bersamaku. Dia datang padaku dan meminta perlindungan, dan apa kau tau siapa yang membawanya Jiang Heeng padaku?"

"Siapa?"tanya mereka bertiga seraya kompak.
"Hong An, Pangeran ke-9"
"Apa?!!"mereka bertiga terkejut tak percaya.

"Tapi bukankah Pangeran ke-9 sudah mati dibunuh Kaisar Zitian?",- Zhi Ba.
"Bahkan kita melihat pemakamannya sewaktu itu",- Qin Yu.
"Bukankah nama dari Pangeran ke-9 itu Zhong Yuan?"tanya Dao Ri.

"Memang, aku merasa tak percaya. Tapi tingkah dan energinya lama kelamaan mirip, bahkan sama. Sampai pada akhirnya Ia berkata kalau dirinya adalah Pangeran ke-9"
"Whoa, pria lemah itu"ucap Qin Yu takjub.
"Hong An? Apa itu pria yang ku temui saat aku bertemu dengan Nona untuk terakhir kalinya?"tanya Zhi Ba.
"Benar"
"Serius? Waw dia sangat tampan"ucap Zhi Ba riang.

"Tampan? Sejak kapan kau mengejar pria tampan? Bukankah kau lebih suka pria dengan tingkatkan energi yang lebih tinggi darimu?"ucap Qin Yu.
"Bukan begitu, kau tau pria bertopeng yang mengalahkan kita secara sekaligus?" tanya Zhi Ba.
"Aghhh pria misterius itu"jawab Dao Ri teringat.
"Kenapa? Dia kan idamanku, agh aku bahkan tak melihatnya sampai sekarang"ucap Qin Yu.
"Pria bertopeng itu adalah Hong An, Pangeran ke-9"ucapku menyela.

"Heee? Apa?"Isak Dao Ri dan Qin Yu.
"Benar, aghhh ternyata sangat tampan. Bahkan energinya lebih kuat dari milik Nona, dia sangat berbeda saat menjadi Pangeran ke-9"ucap Zhi Ba riang.
"Tidak mungkin, apa dia sangat tampan? Seperti apa?"tanya Qin Yu antusias.

"Hah---kalian ini, jika membahas pria tampan kenapa menjadi sangat antusias seperti ini?"ucapku berdecak kagum.
"Nona, pria tampan itu suatu kebahagiaan tersendiri"ucap Qin Yu.
"Apa Nona tak normal? Agh Nona suka dengan wanita?"ucap Dao Ri dan membuat mereka mundur selangkah dari hadapanku.
"Aigee, kalian mau mati?!"tegasku kesal.
"Ahaha----aku bercanda Nona"ucap Dao Ri bergidik ngeri.

"Lalu selama ini, apa yang kalian lakukan?"tanyaku mengubah topik.
"Entahlah, hanya seperti sebelumnya. Tapi kali ini kami memberantas kejahatan bukan bersatu dengan kejahatan"jawab Zhi Ba.
"Berkelana, berburu dan yeah sekedar bersenang-senang"sambung Qin Yu.
"Terkadang juga, aku membantu rakyat dalam penyembuhan"imbuh Dao Ri.

"Aku berniat melakukan suatu pergerakan, antara Tianlu dan Zitian. Tapi ini masih dalam perencanaan, apa kalian berniat untuk ikut denganku?"
"Perang?"tanya Qin Yu dengan mata berkaca-kaca.
"Heyy jangan berharap ada peperangan, semua berharap perdamaian bukan perang"ucapku kesal.
"Yeah, aku hanya ingin merasakan bagaimana peperangan. Sepertinya akan seru"
"Qin Yu, perang bukan seperti yang kau pikirkan. Terlebih saat aku masih memimpin pasukan untuk perang, aku menahan tangisku saat melihat banyak pasukan ku gugur dalam Medan perang. Tapi ku apresiasi mereka karna berhasil membantuku membawa pulang kemenangan 3 periode"

"Nona, semua orang dari setiap penjuru tau, kalau Zitian dan Tianlu adalah negara tua dan selalu berdamai bahkan hingga sekarang"ucap Dao Ri.
"Tidak, bukan itu. Sebelum ayahku dan Raja Zitian terdahulu naik tahta, Zitian dan Tianlu selalu bersaing dalam hal apapun. Hingga ayah dan Raja Zitian terdahulu naik tahta, mereka adalah 2 sahabat dan akhirnya menyetujui perdamaian seperti yang di rencanakan nenek moyang mereka"
"Benarkah?"
"Saat ini posisi tahta kerajaan Zitian sedang kosong, dan kuyakin para pangeran sedang berebut untuk mencapai tahta. Sebenarnya dibalik aku melepas otoritas dan melepas gelar Putri Mahkota adalah aku tak ingin terangkut paut dalam perang saudara di Zitian. Kau tau kan, Putra Mahkota berniat menikahi ku, tapi Ia justru mati. Aku sudah tau akan kematiannya, aku sengaja tak bertindak, karena bertindak pun juga akan terlambat. Untuk itu aku sekalian saja lepas tangan soal itu dan melimpahkan semuanya pada Nona ke-7 yang culas itu, walau aku merasa menjadi kakak yang jahat tapi aku tak punya pilihan karena hanya dia yang begitu memiliki rasa dendam yang tinggi padaku, dengan cara itu juga aku dapat melihat siapa adikku yang paling ingin membunuhku dan merebut semua tahta dan juga----siapa dalang dari semua ini"
"Nona menjadikan Nona ke-7 sebagai umpan?"tanya Qin Yu.
"Benar, dan sejauh ini masih dalam kendaliku. Walau aku sedikit membencinya, tapi dia tetap adikku dan tetap dalam pengawasan ku. Seharusnya tak akan terjadi hal yang sangat buruk kan?"

Jangan lupa vote dan komennya 🌹
Aku butuh dukungan kalian 🤗

Menurut kalian, Yuwen jahat gk? Memanfaatkan adiknya demi melihat siapa dalang dari semuanya?

Komen di bawah ya,

Next?

12 Febuari 2021
Happy Chinese New Year 2021
🎉🎊🎆🎇✨

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin