Eps. 10

6.5K 608 7
                                    

Hening.......
Hampa.......
Dingin........

"Apa seperti ini rasanya mati?"ucapku pasrah. Ku buka mataku dan aku berdiri di hamparan taman bunga. Ku lihat sekitar namun tak ada seorang pun, ditengah taman terdapat pohon bunga sakura yang sangat cantik, aku berjalan mendekat. "Apa aku di Surga? Bukankah aku banyak membunuh orang?"
"Bukan kamu"ucap seorang seketika. Aku menoleh dan menatapnya.
"Kau....."
"Ya, aku Yu Huan"
"Apa yang terjadi? kenapa aku bisa....."
"Kau akan segera tau, aku akan selalu melindungi mu, dan temukanlah kedua orang tua ku"
"Maksudmu?"
"Waktu ku habis, berhati-hatilah yang kau lihat bukanlah yang sebenarnya"ucapnya lantas menghilang.
"Apa?? hey hey!! cihh siall"

Aku berjalan mundur selangkah namun seketika terjatuh karna akar pohon yang menjulang. Entah apa yang terjadi semua bunga menjadi layu dan pohon sakura menggugurkan bunga indahnya. Awan yang cerah berubah menjadi mendung hitam pekat, angin berhembus kencang dan petir menyambar bagai cambukan. Aku menutup mukaku karna angin lebat. Seketika bayangan hitam berdiri di hadapanku, terbentuk dari pusaran angin kencang tadi. Seorang dengan jubah hitam dan tudung tampak berdiri kokoh, Ia mempunyai sayap berbulu hitam pekat, aura kegelapan menyelimutinya, sangat pekat hingga aku terasa seperti tercekik.
"Siii.....siapa kau??"
Ia menatapku tajam, mata berwarna merah darah namun mempunyai wajah yang tampan.

"Seorang pria? Apa dia......apolion??"
Aku menutup mukaku dengan lengan kiriku, berharap semuanya kembali normal. Seketika angin kencang menghilang, ku buka mataku perlahan. Keadaan kembali seperti semula, "Kemana perginya apolion tadi?"gumanku.

"Kau tak apa-apa?"ucap seorang wanita seketika.
Aku terkejut melihatnya, wanita yang sempurna. Rambut pirang dengan mata berwarna biru berlian, baju putihnya sehalus kain sutra saat tak sengaja mengenai kakiku yang tak beralas. Ia mengulurkan tangannya, ku genggam tangannya. Begitu halus tanpa cela, Ia tampak senyum cantik dan hangat. Begitu akrab, "siapa dia?"

"Tenanglah, apolion yang kau temui tadi sudah pergi"ucapnya lembut, suaranya bagaikan harmoni dipagi hari.
"Dia tadi......sungguh seorang apolion?" tanya ku dengan ragu. Ia mengangguk pelan sekaligus menatap dengan wajah penuh kesedihan. "Lalu kau....... mungkinkah......"
"Benar, aku seorang aggelos"
"Jadi.... benarkah aku sudah mati? Apa ini di surga?"tanyaku polos. Wanita itu tampak tersenyum, wajahnya yang cantik bagai mentari pagi yang selalu menyapa dan memberi semangat. Namun tampak tak asing bagiku. Ia menatapku lekat dengan senyumannya, seakan menemukan kebahagiaan yang tak tertandingi.
"Waktumu habis"ucapnya seketika.
"Apa?"

Perlahan tubuhku mulai memudar, dan menjadi transparan.
"Apa.....apa yang terjadi?"
"Suatu saat nanti......kita akan bertemu lagi"ucapnya.

"Ahhh!"ucapku saat membuka mata, gelap gulita. Ku lihat sekitar, masih di tempat yang sama ditengah hutan. Aku mendudukkan tubuhku, namun hal aneh terjadi. Luka di pundakku tak terasa sakit sama sekali, ku buka bajuku sedikit dan kulihat lengan kananku yang sudah kembali normal tanpa luka sedikitpun.

~Kau sudah bangun?!

Aku yang terkejut pun segera melompat sampai ke atas pohon. Burung mungil yang kutemui itu, menatapku.
"Kau......bicara?!"
~Tentu saja, aku menjalin ikatan denganmu Tuanku
"Bukankah kau burung mungil tadi?
~Benar
"Tapi....."

Aku sedikit tak percaya dengan semua ini, burung mungil tadi berubah menjadi seukuran panjang lengan orang dewasa, dan memiliki warna yang begitu terang. Yaitu berwarna oranye merah menyala bagaikan lava api yang panas.

~Ini adalah wujud asliku, tapi belum sepenuhnya
"Belum?!"
~Aku bisa menjadi besar atau kecil, tapi bentuk normal ku adalah setinggi pria dewasa
"Heolll"ucapku tak percaya.
~Aku adalah burung Phoenix, dan aku yang menyembuhkan mu
"Oookkeee.......lalu......"
~Aku akan mengabdi padamu

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Where stories live. Discover now