Eps. 15

4.1K 478 1
                                    

Pagi hari.......
Aku sampai di Istana kekaisaran, ku segera menuju aula kekaisaran dan bertemu Yang Mulia Raja. Ku melangkah dengan tegap memasuki aula, penuh akan rakyat yang sedang mengeluh tentang bencana yang mereka alami.
"Yang Mulia Jendral Huan memasuki aula"ucap Kasim dengan lantang.

Rakyat yang berada di aula segera menyingkir dan memberi jalan yang luas untukku lewat. Semua menunduk hormat tanpa berani menatap. Aku melangkah melewati rakyat dan menghadap Yang Mulia Raja dan permaisuri yang duduk di singgasana mereka.

"Yu Huan anakku, akhirnya kau kembali. Aku mendengan kau pergi tanpa meninggalkan pesan"ucap Permaisuri.
"Bukankah itu sudah biasa? Salam Ayah Ibu" ucapku menunduk hormat.
"Dari mana saja anakku?"tanya Sang Raja.

Ku lempar buntalan yang ku bawa di depan tangga untuk naik ke singgasana Yang Mulia Raja dan permaisuri.
"Apa itu anakku?"tanya permaisuri.
"Kau bisa membukanya, anggap tugasku sudah selesai"tegasku.
"Kasim Xuan, bukalah!"perintah Raja.

Kasim Xuan segera mendekat dan membuka. Serentak semua orang terkejut saat darah berceceran.
"Yang Mulia Raja, ini adalah......."
"Kepala Yongming, ketua dari wolf ax. Aku akan kirimkan laporan setelah ini. Dan aku akan istirahat beberapa hari, jadi jangan menggangguku. Aku tak akan menerima siapapun datang ke Paviliun Yu Huan"ucapku berpaling.
"Aku senang kau menyelesaikannya dengan cepat, akan ku kirim beberapa barang untuk hadiah"

Aku berjalan menjauh sembari melambaikan tangan. Ku tinggalkan aula kekaisaran dan kembali ke Paviliun Yu Huan.

"Kasim Xuan, kirimkan 500 tael emas, 3 lusin kain lotus salju, dan 2 lusin sutra emas ke paviliun Yu Huan"ucap Raja mengejutkan semua orang.
"Baik Yang Mulia"

"Salam Yang Mulia Nona Besar"sapa beberapa Pelayan dengan hormat saat aku memasuki Paviliun Yu Huan.
"Siapkan aku air untuk berendam, masak beberapa makanan yang cukup banyak. Hidangkan di meja setelah aku selesai berendam"
"Baik Nona"

Aku segera berjalan menuju kamarku. Ku lepas pakaian yang penuh noda darah ini dan segera berendam.
"Hahhhhhhhh.........nyaman"
"Nona, pakaian ganti Anda sudah siap"
"Letakkan disitu dan pergilah keluar"
"Baik Nona"

"Siapa pria itu? Dalam ingatan Yu Huan tak ada pria itu, rambut hitam dengan mata biru. Apa ada ingatan yang terlewat?! Aghhhh menyebalkan!!"batinku kesal.

Aku segera membersihkan diri dan menyelesaikan mandiku. Ku keringkan tubuhku dan ku balut dengan pakaian yang sudah disiapkan. Aku berjalan kembali ke kamar, duduk di depan meja rias dan 2 pelayan melayaniku. Menyisir rambut ku perlahan dan memijat pundakku.

"Salam Nona Besar"
"Bibi Dai, ada apa?"
"Nona Yu Hui ingin menemui Anda"
"Yu Hui? Hahhh........dia tau kepulangan ku?"
"Benar Nona, dia ada di......"
"Kakak pertama!"teriak Yu Hui seketika. Rambut perak dengan mata biru tampak bersinar terang penuh keceriaan, dengan baju dominan biru muda dan putih dilengkapi perhiasan kalung dan gelang yang cantik. Ia tampak sempurna, Yu Hui berlari kearahku lantas memelukku dengan penuh rasa senang. "Aku langsung kemari saat mendengar Kakak pertama sudah pulang, kenapa kau suka sekali pergi tiba-tiba? Aku mengkhawatirkanmu"
"Perlu kemampuan diatasku jika ingin membunuhku"ucapku dengan menyombongkan diri membuat Yu Hui tertawa geli.
"Aku tau kakakku sangat kuat"
"Saya dan pelayan lain permisi Nona Besar" ucap Kepala Pelayan Dai.
"Tolong buatkan teh untuk Yu Hui dan susu campur madu untukku"
"Baik Nona"

Aku keluar kamar menuju taman barat paviliun Yu Huan. Duduk dengan Yu Hui sembari bertukar cerita.
"Kakak pertama, apa kau tau......2 hari yang lalu pangeran kerajaan selatan datang, mereka sungguh tampan"
"Benarkah? Ada hal apa?"
"Iya soal Raja mereka......"
"Cih masih saja, aku tak akan menerima lamaran raja itu. Dan aku tak ingin siapapun memaksaku"
"Aku tau, mungkin jika kakak pertama menjalin hubungan dengan salah satu pangeran, mungkin ayahanda akan berubah pikiran"
"Aku tak tertarik untuk menjalin hubungan dengan siapapun"
"Kenapa? Kakak pertama tak mungkin kan terus berada di dunia perang, kakak juga harus turun dan menjadi ratu"
"Ayahanda dan ibunda masih sehat, jadi aku tak akan jadi ratu dalam waktu dekat"
"Kakak pertama......."

"Yang Mulia Nona ke-5 Xuan Li memasuki taman barat"ucap seorang pengawalnya.
"Salam Kakak pertama dan kakak ke-2" ucapnya. Seorang gadis muda dengan rambut merah bermata hijau tosca, dengan gaun merah muda dan oranye tampak begitulah cantik, anggun dan tegas.
"Adik ke-5, kenapa kau kemari?!"tanya Yu Hui.
"Aku menyapa permaisuri dan mampir untuk menyapa kakak pertama, tak kusangka kakak ke-2 juga berada disini"

"Dalam ingatan tubuh Yu Huan ini, Yu Hui dan Xuan Li memiliki hubungan yang buruk. Beruntung disini Yu Huan dekat dengan adik ke-5 Putri Xuan Li, adik ke-7 Putri Xuan Er dan adik ke-8 Pangeran Xuan Wen, beberapa Kasim dengan jabatan tinggi, dan selir ke-2 Selir Shi. Lumayan" batinku dengan senyuman tipis.

"Adik ke-5, apa kau tak mendengar Kasim di depan kalau Kakak pertama tak bisa di ganggu?!"kesal Yu Hui.

"Bukankah kau juga datang untuk mengganggu?"batinku sembari meminum susu yang Kepala Pelayan Dai buatkan.

"Lalu kenapa kau bisa disini Kakak ke-2?? Bukankah kau juga sedang mengganggu kakak pertama?"tegas adik ke-5.
"Kau......aku punya akses untuk kesini kapanpun......"
"Hentikan! Kalian kembali ke paviliun kalian! Aku lelah ingin istirahat" tegasku.
"Baik kakak pertama"ucap mereka.

"Salam Nona Besar"ucap Kepala Pelayan Dai.
"Ada apa?"
"Kasim istana datang dengan membawa....."

Aku segera menuju aula paviliun Yu Huan.
"Salam Yang Mulia Nona Besar"
"Kasim Xuan, ada apa ini?"
"Menjawab Nona Besar, ini adalah hadiah yang diberikan oleh Yang Mulia Raja"
"Sebanyak ini?"
"Aaa....benar Nona Besar, 500 tael emas, 3 lusin kain lotus salju, dan 2 lusin sutra emas"
"Taruh saja disana"
"Dan juga, satu kotak perhiasan dari Yang Mulia permaisuri"ucap Kasim memberikan sebuah kotak.

Aku mengambil dari tangannya dan ku buka tanpa ragu.
"Whoa"reaksi ku pertama. Isi kotak itu adalah emas yang terdiri dari gelang, kalung, penjepit rambut dan pernak-pernik lainnya. Ku ambil penjepit rambut sakura itu, dan ku tutup kembali kotak itu. "Kembalikan ini pada ibunda, aku hanya akan mengambil penjepit rambut"ucapku sembari menyelipkan penjepit rambut ke ikatan rambutku.
"Tapi Nona Besar......"
"Aku terima semua hadiah kecuali perhiasan, kembalikan saja! Karna aku juga tak akan memakainya"
"Baik Nona Besar"
"Bibi Dai"
"Iya Nona Besar"
"Bawa semua barang itu ke kamarku"
"Baik Nona"

Aku segera berpaling kembali ke kamar untuk beristirahat.

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Where stories live. Discover now