Eps. 63

1.7K 309 28
                                    

Paviliun Yu Huan,
Ku ambil beberapa liang emas dan perak lantas ku buntal dengan kain.

"No----Nona"
"Ah Xin Er"
"Nona------akan kemana?"
"Aku------tak akan berada disini lagi"
"Apa?"
"Mungkin---setelah ini kalian akan di bagi dan di pekerjakan untuk selir atau Nona yang lain"
"Apa maksudmu Nona?"

"Nona Besar"panggil Lin Zhao seketika yang masuk dari jendela. Sontak Xin Er berlari untuk menutup pintu.
"Lin Zhao"
"Nona Besar tidak serius kan?"
"Aku serius"
"Sebenarnya ada apa ini?"tanya Xin Er.
"Raja memberi titah untuk mencabut semua otoritas dan juga gelar Putri Mahkota pada Nona Besar"
"Apa? Tapi------kenapa?"tanya Xin Er terkejut.
"Nona, ijinkan aku tetap mengikuti mu"ucap Lin Zhao yang bersujud seketika.
"Aku hanya akan menjadi rakyat biasa, aku tak memerlukan mu lagi Lin Zhao. Pergi dan carilah gadis untuk kau nikahi"
"Tidak Nona-----"

"Nona"teriak Zhai Lu seketika sembari memasuki kamarku diikuti Zhu Ji dan Annchi.
"Ada apa?"
"Kasim Istana Kekaisaran dan beberapa pengawal berusaha masuk paksa, mereka menunggu di luar Paviliun"
"Aku tau, minta semuanya berkumpul di taman depan"
"Maaf?"
.
.
.
Semua pengawal serta pelayan berkumpul di taman depan, Kasim Istana Kekaisaran dengan banyak pengawal tampak berdiri di luar gerbang Paviliun Yu Huan. Aku berjalan mendekat, pelayan membuka jalan untukku.
"Salam Yang Mulia Nona Besar, saya datang dengan membawa titah dari Yang Mulia Raja----"ucap Kasim itu sedikit takut dan sedih.
"Aku tau------"ucapku mengulurkan tanganku. Tampak dinding tak terlihat yang melindungi Paviliun Yu Huan perlahan terbuka, terdapat sambaran halilintar yang cukup besar.

Kasim dan pengawal pun masuk. Aku berbalik menatap para pekerja ku.
"Aku----sangat meminta maaf pada kalian" ucapku menunduk.
"Nona Besar---??"
"Mulai hari ini------kalian akan dibagi dan di pindah tugaskan melayani Selir ataupun para Putri dan Pangeran"
"Nona-----"ucap Xin Er terisak.
"Raja------mencabut semua otoritas dan gelar Putri Mahkota padaku, jadi-----kalian tak perlu mengikuti ku lagi dan tetaplah bekerja disini"

Kulihat mereka saling pandang dengan wajah bingung. Kutarik tangan dari Komandan FengYin, yang merupakan komandan tinggi serta kepala pengawal di Paviliun Yu Huan. Ku genggam pergelangan kirinya, sebuah sinar terang muncul dari tanganku. Sontak semua melihat pergelangan tangan mereka dan lambang segel milikku pun terhapus.
"Aku melepaskan segel yang ada pada kalian, kalian terbebas"ucapku.

"Nona, ijinkan saya tetap mengikuti Nona" ucap Komandan FengYin yang berjongkok dihadapan ku.
"FengYin, kau sudah menjadi salah satu komandan tinggi di Tianlu. Tetaplah disini dan-----"
"Tanpa Jendral Yu, saya bukanlah apa-apa. Saya rela melepas jabatan saya"
"FengYin----"

"Nona----ijinkan saya tetap bersama Nona" ucap Xin Er bersujud seketika.
"Ijinkan saya juga Nona"ucap Zhai Lu bersujud.
"Saya juga Nona"ucap Zhu Ji dan Annchi.
"Tanpa Nona, mungkin aku dan Zhu Ji sudah mati sedari lama"ucap Annchi.
"Tanpa Nona juga, kami tak akan mampu belajar dan menjadi kuat selayaknya orang hebat"imbun Zhu Ji.
"Ijinkan saya juga Nona"
"Saya juga Nona"
"----"
"-------"
"-----"
"---"
Pengawal dan Pelayan yang telah lama bekerja padaku lantas ikut bersujud padaku, kecuali beberapa pelayan dan pengawal yang terhitung masih baru. Mereka lebih memikir untuk melanjutkan kerja daripada harus keluar istana.

"Kalian ini-----kerajaan akan menjamin gaji kalian, aku hanya akan menjadi rakyat biasa dan aku tak akan mampu untuk menggaji kalian"tegasku dan semua hanya terdiam.
"Nona Besar------kami pun berharap bahwa Anda masih akan tetap berada di Kerajaan. Memohon maaf lah pada Kaisar---"
"Tidak akan. Aku bahkan bukan anaknya, lantas untuk apa aku bersujud padanya?"
"Nona-----"

"Sudah. Segera kemasi barang kalian dan pergi ke Kasim Pengurus di Istana Kekaisaran, kalian akan mendapatkan tugas baru"ucapku berpaling menarik seekor kuda berwarna hitam milikku. Aku berpaling keluar dari Paviliun Yu Huan.
"Nona-----"panggil mereka dengan terisak.
.
.
.
Segera ku pacu kudaku menuju vila di luar istana.
"Phoenix"
~Salam Tuan
"Pergi dan cari lokasi lahan untuk ku"
~Sudah Tuan, berada di dekat perbatasan Tianlu dan Zitian dan dekat dengan sumber mata air
"Minta River memindahkan paviliun ku kesana setelah semua orang keluar dari Paviliun ku dan minta Beowulf membuat Paviliun ku tak terlihat"
~Baik Tuan

Phoenix lantas menghilang dan aku masih berpacu menuju vila tempat dimana aku mengurung para penjahat.
.
.
.
Tak berselang waktu lama, aku pun sampai. Mereka yang sedang melakukan aktivitas pun berhenti seketika dan menyambut ku.
"Salam Nona Besar"sapa mereka.
"Dimana Chen?"
"Ahh Tuan ada di dalam"jawab seorang pria. Kuberikan tali kudaku padanya lantas aku berjalan memasuki vila.

"Ah Nona Besar, selamat datang"sapa Chen yang berjalan menggunakan tongkat.
"Keadaan mu semakin baik"
"Ah iya Nona, berkat Nona aku bisa menjalani hidup dengan baik"
"Ah benarkah?"tanyaku dengan wajah sayu.
"Apa ada sesuatu Nona?"
"Hm?"
"Wajah Nona menggambarkan kesedihan, apa ada masalah?"
"Oh. Sangat rumit"
"Silahkan duduk Nona, dan kita berbincang sejenak"

Kududukkan diriku demikian juga Chen diikuti beberapa pria lainnya.
"Tuan Ming, ada apa?"tanya Chen pada MingHao yang merupakan pemimpin disitu.

Perlahan MingHao menjelaskan pada Chen tentang kejadian tadi. Karena disini pemimpin kedua adalah Chen setelah MingHao.
.
.
.
"Untuk itu-----aku kemari ingin memberikan ini pada kalian"ucapku menyodorkan buntalan yang sedari tadi kubawa.
"Apa ini?"tanya Chen.
"Bukalah"ucapku.

MingHao pun membukanya.
"Ini-----"sontak MingHao terkejut.
"Itu beberapa liang emas dan perak serta surat tanah dan bangunan. Aku akan memberikan semua aset vila ini kepada kalian, dan juga melepaskan segel yang ada pada kalian"
"Nona Besar-----"
"Aku akan berhenti memasok keuangan untuk kalian dan juga-------kalian bisa melanjutkan hidup kalian tanpa adanya pengawasan dariku"
"Nona"ucap MingHao yang mengubah posisi duduknya mengarah padaku lantas memegang tanganku.
"Maaf. Harusnya ku bunuh kalian semua daripada terus terikat seperti ini"ucapku menyentuh segel di lengan kiri MingHao. Perlahan segel itu memudar dan lenyap.
"Hm?"
"Aku pergi"
"Nona-----"

Aku segera berpaling keluar dan mengambil kudaku diikuti Chen dan MingHao.
"Aku pergi"ucapku saat sudah menunggangi kuda.
"Nona"tegas MingHao.

Ia berlari mendekati ku lantas berjongkok.
"Ijinkan saya mengabdi di samping Nona"
"MingHao----"
"Saya-----"
"Aku melepaskan segel pada kalian. Pergilah"
"Nona-----"
"Aku sudah tak punya apapun, aku tak akan mempu membayar mu. Maka dari itu aku melepaskan kalian"

Segera ku pacu kudaku dengan cepat untuk pergi dari sana, meninggalkan Istana Kekaisaran serta orang-orang anggota kerajaan dan aku pun menuju perbatasan yang dimaksudkan Phoenix.

"Semoga aku mengambil keputusan yang tepat"

Jangan lupa vote dan komennya ya gaes ❣️
Aku butuh dukungan kalian 🤗

Hayoo nasib Yuwen habis ini gimana?

Spoiler eps. 64
Ada yang mengejutkan nih di eps berikutnya, dari Tuan Putri berubah drastis kehidupannya. Penasaran? Tunggu kelanjutannya yaa

Next?

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang