Eps. 53

1.8K 273 7
                                    

Dengan gesit aku berlari dan melompat keluar dinding istana, sembari mencari keberadaan Hong An. Hingga sampailah aku di hutan belakang istana, hutan bambu ungu. Kulihat seseorang sedang duduk di atas batu besar, seseorang dengan pakaian serba hitam dan pedang di sakunya.
"Hong An?"
"Akhirnya kau datang juga"ucapnya tersenyum.
"Kenapa kau langsung pergi----"
"Aku ini mata-mata, hanya orang tertentu yang boleh melihat ku"
"Terserah. Aku hanya ingin bertanya satu hal padamu-----"
"Jangan temui Kaisar Baru itu"
"Apa?"
"Saat kau kembali nanti, cari alasan untuk menghindarinya"
"Ke-kenapa?"
"Ini bukan perintah tapi larangan"
"Ada apa dengannya?"
"Lakukan saja apa yang ku bilang"
"Dao Ri------bagaimana kau bisa tau jika dia sudah-----"
"Aku membantunya"
"Apa?"
"Ku gunakan energi gelapku untuk-----"
"Apa? Kau----"
"Dengarkan aku dulu! Ditubuhnya ada energi dari tubuhmu, aku hanya menekan energi mu yang ada pada dirinya. Energimu unik dan bersifat menetralkan menjadi murni, energi gelap menjadi lebih kuat dan murni saat bertemu dengan energi mu"
"Aku------"
"Intinya, energimu lebih banyak dari milikku. Dan itu sebabnya energi hitam milikku sudah menjadi murni berkat energimu"
"Ah baiklah"
"Aku hanya ingin menyampaikan hal itu, aku pergi"
"Hey tunggu!"
"Apa?"
"Apa kau terluka?"
"Kau bisa lihat sendiri aku bagaimana"
"Iya maksudku, setelah kejadian itu---- kemana kau pergi?"
"Bukan urusanmu"
"Aku------"
.
.
.
"Tolak"
"Apa?"
"Aku pergi"ucapnya melesat pergi dengan cepat.
"Hahhh--------aku masih tak mengerti"

Segera aku kembali masuk Istana Kekaisaran, sungguh aneh karna suasana menjadi sunyi. Ku berlari menuju altar kekaisaran, masih ramai orang berpesta dengan riang. Namun Sang Kaisar baru dan Ibu Suri tak ada disana.
"Apa yang Nona lakukan disini?"ucap seorang seketika.
"Eh?"
"Ahh Nona Besar"ucapnya menunduk hormat.

Seorang anak kecil dengan pakaian berwarna merah, rambut hitam dan mata yang memiliki warna yang berbeda. Dia adalah Putra Mahkota, anak dari Sang Raja yang baru.
"Ahh kau----"
"Saya adalah Yong Jian Heeng"
"Ahh anak dari Si Huang"
"Hey! Dia sekarang adalah seorang Kaisar, beraninya kau memanggil langsung nama ayahku"ucapnya dengan nada datar, raut wajah imutnya kini berubah dingin dan penuh amarah.
"Ahhh, begitu yaa. Dengar, dia Raja dan aku Ratu------"
"Ratu? Kau itu bukan ibuku!"
"Aku memang bukan ibumu, siapa bilang aku itu ibumu? Aku itu calon Ratu dari Tianlu, aku akan menjadi Ratu di Tianlu bukan disini"
"Cih, jika bukan karena kau telah menyelamatkan ayahku-----aku akan-----"
"Akan apa? Membunuhku?"
"Kau----"
"Yang Mulia Pangeran----"
"Dari yang kulihat sepertinya kau baru berumur 8 tahun----"
"9-----aku 9 tahun"
"Ah iya sama saja, banyaklah belajar dan jangan membuat masalah!"
"Kau-----"

Aku segera berpaling pergi dari sana.
"Mau bagaimanapun-----anak kecil itu bukan sembarang anak kecil pada umumnya, dia menjadi salah satu pembunuh termuda yang bengis dan kejam. Bahkan kekejamannya terkenal menyamai dari Kaisar sendiri, untuk seterusnya aku harus lebih berhati-hati dan jangan sampai membuatnya mengincariku"gumanku dalam hati.

"Salam Yang Mulia"ucap seorang pelayan.
"Ah? Ada apa?"
"Yang Mulia Raja ingin menemui Anda"
"Hm?"

Aku berjalan menyusuri lorong diikuti beberapa pelayan menuju taman barat istana kekaisaran, langkah ku tegap dan sedikit ku percepat.

"Hong An melarang ku bertemu dengan Kaisar, apa akan terjadi hal buruk jika aku menemuinya?"gumanku dalam hati dengan bimbang.

Tanpa kusadar, kini aku sudah berjalan di taman sendirian. Pelayan berhenti tepat sebelum memasuki taman, kulihat sosok dari Kaisar baru itu. Rambut pink nya kini berubah menjadi hitam, Ia berdiri dibawah pohon sembari memainkan beberapa dahan.

 Rambut pink nya kini berubah menjadi hitam, Ia berdiri dibawah pohon sembari memainkan beberapa dahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Where stories live. Discover now