Eps. 72

1.5K 245 30
                                    

Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar. Seperti biasa Xin Er dan Zhai Lu yang duduk di dekat meja kasir, mereka menoleh menatapku.
"Nona"panggil mereka berdua sontak berdiri.
"Zhai Lu ikuti aku"ucapku datar lantas berpaling keluar melalui pintu belakang.

"Ouh, Nona?"ucap Zhu Ji saat melihat ku keluar diikuti Zhai Lu.
"Mereka mau kemana?"tanya Jiang Heeng.
"Sepertinya mereka akan membicarakan hal penting, sampai harus keluar dari rumah"
"Aku jadi ingin tau"
"Lebih baik jangan, Nona bukan sembarangan orang yang dapat kau kelabui"
"Kita lihat saja"ucap Jiang Heeng melompat turun lantas mengikuti ku.

Cukup jauh aku melompat dari dahan ke dahan diikuti Zhai Lu, aku pun berhenti di tengah hutan.
"Ada apa Nona?"tanya Zhai Lu membuka pembicaraan.
"Katakan padaku, siapa kau?"
"Apa maksud Nona?"
"Kau seharusnya mengerti apa maksud ku, bahkan itu juga menyangkut tentang Zhu Ji dan Annchi"
"Aku mengerti, tapi aku sungguh tidak tau siapa diriku"
"Zhu Ji----elemen tanahnya berada di atasku, Annchi----elemen apinya hampir setara denganku bahkan rantai api iblis juga bereaksi padaku, dan kau----elemen air mu lebih tinggi dariku bahkan dari pria yang menyerang Zhu Ji tadi"
"Hm?"
"Jika dilihat dari besarnya elemen milikmu, seharusnya ini bisa membantu" ucapku menarik tangan kanannya dan memberikan sebuah permata berwarna biru laut.
"Apa ini Nona?"
"Sama halnya seperti yang kuberi pada Zhu Ji dan Annchi, itu permata berisi kekuatan elemen air tak terbatas"
"Lalu kenapa Nona memberikan barang berharga ini pada kami?"
"Entahlah, aku hanya merasa waktuku tak banyak dan aku tak bisa melindungi kalian nantinya"
"Apa maksud Nona?"tanya Zhai Lu mengguncangkan tubuhku cukup keras.
"Aku------bukan apa-apa"jawabku dengan senyuman manis ku.
"Nona----kau akan pergi lagi?"
"Zhai Lu----jika suatu saat aku pergi----bisa kau jaga Xin Er untukku?"
"Kenapa Nona berbicara seperti itu?"

"Karna aku orang dari Masa depan, entah kenapa aku merasa waktuku tak akan banyak lagi"gumanku dalam hati.

"Zhu Ji~~Jiang Heeng, keluar!"ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Hm?"

"Bagaimana Nona bisa tau---kalau kami" ucap Jiang Heeng terkejut saat turun dari atas pohon yang cukup rindang bersama Zhu Ji.
"Aku sudah bilang kan, Nona lebih kuat instingnya dari yang kau kira"ucap Zhu Ji.
"Padahal Bibi Yu Hui dapat ku kelabui"
"Nona-ku itu berbeda!"bentak Zhu Ji.

"Zhu Ji, kau tau kan hukuman apa bagi orang yang menguping pembicaraan ku?" ucapku melirik tajam dengan ekspresi datar.
"Ii--iya Nona, tapi ini karena Jiang Heeng"
"Heyyyy!!!"

"Kau juga ikutan dan tak mencegah, jadi kalian sama saja. Pergi dan jalani hukuman"
"Ba--baik Nona"jawab Zhu Ji takut.
"Hukuman? Hukuman apa? Aku ini Putra Mahkota, beraninya memberiku---hmmpp"
"Kami permisi Nona"ucap Zhu Ji berpaling dengan menutup mulut Jiang Heeng.

"Nona-----"
"Zhai Lu"
"Aku tak siap jika harus kehilangan Nona--- untuk kesekian kalinya"
"Kembalilah dan panggilkan Lin Zhao untukku, katakan padanya untuk menemuiku di kaki bukit"ucapku melesat pergi.

"Dewa---aku merasakan perasaan gelisah selama ini, apa ini jawaban dari semuanya? Kenapa? Kenapa kau membiarkan Nona-ku selalu dalam penderitaan? Bahkan tak membiarkannya bahagia walau hanya sedikit, kenapa kau begitu tak adil dengan Nona-ku? Kenapa?" batin Zhai Lu dalam hati dengan terisak tangisnya

Kaki bukit,
"Entah kenapa aku merasa semua ini tak akan lama lagi, ada rasa khawatir dan juga takut yang beriringan"gumanku dalam hati.

~Salam Tuan
"Phoenix?"
~Kenapa Tuan sangat gelisah?
"Entahlah, bagaimana dengan Beowulf?"
~Sudah selesai Tuan, River sudah menstabilkan keadaan bagian dalam agar seperti semula sedangkan Beowulf bermeditasi untuk beristirahat sembari mengumpulkan kultivasinya
"Phoenix"
~Ya Tuan?
"Ahh bukan apa-apa"
~Aku tau Tuan gelisah, namun aku tak dapat membaca batin Tuan karena Tuan tak mengijinkan

"Nona?"panggil Lin Zhao seketika.
"Lin Zhao"
"Salam Nona"
"Bagaimana dengan perkembangan kerajaan?"
"Semua semakin kacau Nona, sesuai dugaan Nona-----"
"Kehancuran"
"Benar. Ada kabar bahwa istana Permaisuri mengalami kerampokan dan menyebabkan istana Permaisuri hancur sebagian"
"Apa? Bagaimana bisa? Permaisuri bukan orang yang lemah, dan benteng di istana Permaisuri juga termasuk kuat. Bagaimana bisa----"
"Nona----jika tidak salah mengira---hal ini hanya bisa di lakukan oleh---"
"Yong Sheng"
"Benar, ayah saya"
"Aghh----mereka berbuat apa lagi, aku membebaskan mereka agar mereka bisa hidup normal. Tapi justru berbuat hal di luar dugaan"ucapku menutup muka.
"Maaf atas kesalahan Ayah---"
"Hahh------aku kesal dan ingin menebas kepala orang"ucapku bersandar ke pohon.
"Nona----jika memang kali ini ayah saya melakukan hal yang merugikan lagi, saya tak akan memohon ampun atas nyawanya lagi. Nona bisa membunuhnya kapan saja"
"Lin Zhao---"
"Ya Nona?"
"Kita kesana sekarang"
"Hm?"

Aku melompat dari dahan ke dahan dan berlari diikuti Lin Zhao menuju paviliun yang menjadi tempat tinggal Chen dan anak buahnya.
Sesampainya disana, semua menunduk padaku termasuk seorang pria yang menjadi penyebab di bendungan sewaktu itu.
"Dimana Ming Hao?"
"Salam Nona"

Buakkkk------
Krekkkk-------
Suara tinju yang ku layangkan kearah wajah Ming Hao dan menciptakan suara seakan rahangnya remuk. Ia terpental cukup jauh dan membuat sebuah pohon tumbang karena tubuhnya yang terpental mengenai batang pohon. Semua yang melihat itu bergidik ngeri dan hanya menunduk tanpa sepatah katapun.
"Nona Besar?"panggil Chen terkejut.
"Beraninya kalian----menyerang kekaisaran tanpa sepengetahuan dariku!!!"tegasku meninggi.
"Maaf Nona, kami hanya bersikap seperti apa adanya. Mereka sama sekali tak menghargai Nona dan membuang Nona begitu saja----"
"Lalu kenapa?!! Aku yang di buang--bukan kalian"tegasku.

"Nona---uhukk uhukk"panggil Ming Hao yang berdiri dengan darah di mulutnya.
"Aku membebaskan kalian agar kalian dapat menjalani kehidupan normal---- kenapa kalian justru-----melakukan----"
"Kami tak terima jika Nona menerima perlakuan seperti itu----bagi kami Nona adalah cahaya matahari yang begitu terang dan hangat, dan karna itu tak satupun orang boleh menutupinya"ucap Ming Hao menahan sesak di tubuhnya.
"Aku----hanya ingin hidup normal untuk sisa hidupku, apa itu terlalu sulit untukku? Aku cukup tersiksa selama ini--"ucapku menahan tangisku sembari mengepalkan tangan dengan kuat.

"Kami tau bahwa semua ini bukan atas perintah dari Nona, tapi ini adalah perwujudan kesetiaan kita terhadap Nona. Jika Nona ingin membunuh kami semua, tolong bunuh saja aku sebagai gantinya. Aku pemimpin mereka dan aku---- bertanggung jawab atas mereka semua jadi tolong lepaskan mereka, maka akan ku serahkan kepalaku sebagai gantinya" ucap Ming Hao yang mengambil pedang lantas mengarahkan pedang itu ke lehernya dan membuat lehernya tergores meneteskan darah di pedangnya.

Jangan lupa vote dan komennya 🌹
Aku butuh dukungan kalian 🤗

Terharu gasi:( punya orang-orang yang setia

Di rl : Boro-boro punya banyak, satu aja kagak ada:v

Komen di bawah,

Next?

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Where stories live. Discover now