Eps. 62

1.6K 283 11
                                    

"Ahhhhhhhh"teriak pria itu lantas meringkuk kesakitan.
"Dia------"guman Zhai Lu bingung.

"Kau pikir aku bodoh? Melepaskan ikatannya begitu saja tanpa memikirkan resikonya?"
"Apa-----apa yang kau lakukan padaku?"
"Ahhh aku tak melakukan apapun, kau sendiri yang melakukannya"
"Aa---apa?"
"Kau berjanji bukan? Maka dari itu tanpa kau sadar, kau membuat kontrak denganku. Tanda di lengan kirimu adalah lambang milikku, dan untuk itu aku tak hanya menekan elemen mu tapi juga menyegel elemenmu hingga pada titik terendah"jelasku berjalan menjauh.
"Bagaimana bisa kau-----"
"Aku tau elemen tanah milikmu lebih tinggi dariku, tapi-----ahh kau ingat anak kecil laki-laki yang menangkapmu? Dia pengendali tanah tingkat tinggi, bahkan melebihi mu"
"Tidak mungkin. Aku adalah yang terkuat"
"Terserah, tapi kau bukanlah satu-satunya"
"Tidak aku sudah berlatih bertahun-tahun untuk mencapai tingkat tinggi, bagaimana mungkin anak kecil itu melebihi ku?"
"Kau terkejut? Aku bahkan juga lebih terkejut, Lin Zhao~~Zhai Lu"
"Ya Nona?"
"Aku ingin kau ke rumah yang menjadi tempat Chen dan anak buahnya tinggal, minta mereka siapkan satu kamar untuk pria menjijikkan ini"
"Baik Nona Besar"

Aku berpaling diikuti mereka berdua dan beberapa pengawal yang berjaga di penjara. Dan saat berada di luar, kami pun berpisah. Aku keluar dari Paviliun ku menuju Istana Kekaisaran, disana aku melihat adik ke-7 yang sedang duduk bersama Raja, Permaisuri, Kasim dan Perdana Menteri.
"Yu Huan anakku"sapa Sang Raja.
"Aku menerima kabar, jika adik ke-7 memfitnah ku dan menyebarkan rumor buruk tentang ku"ucapku tegas dengan nada datar. Kulihat adik ke-7 bergidik ngeri dan hanya menunduk dengan tangan gemetar. "Ahhh dan bodohnya kalian semua percaya?"

"Anakku sayang, mungkin maksudnya bukan seperti itu-----"sanggah Permaisuri.
"Benar, aku hanya mengira mungkin kakak memberiku ujian agar terbilang pantas"imbun Nona ke-7.
"Memberi ujian?"
"Ahh iya"
"Kalaupun aku ingin------aku akan lebih memilih membahayakan nyawa mu daripada rakyatku"
"Apa?"
"Komandan Rong, Komandan Chou, Komandan Liuli, Komandan An Ming dan juga Ming Hoo"
"Ya Tuan"jawab mereka serentak yang kebetulan juga ada di aula bersama para kasim-kasim tingkat tinggi.
"Aku ingin tau------seperti apa caraku memberi ujian pada kalian?"

"Dengan memberikan pelatihan tingkat menengah dan terjun ke lokasi"jawab Komandan Rong.
"Memberi misi tingkat tinggi dalam pengurusan pasukan militer"jawab Komandan Rong"
"Memberikan tanggung jawab pada setiap daerah perwilayahan perbatasan"jawab Komandan Liuli.
"Memberikan kepercayaan penuh kepengurusan dengan simbol Pelindung Rakyat"jawab Komandan An Ming.
"Pelatihan khusus tingkat tinggi-----"

"Cukup! Yang mereka ucapkan------tak ada satupun kata tentang aku membahayakan nyawa rakyat. Aku hanya menimbulkan rasa tanggung jawab mereka agar dapat menerima resiko yang mereka terima nantinya"ucapku.

"-------"
"----"
"--------"
"----"
"-------"
"---"
Ruangan menjadi ricuh seketika. Nona ke-7 seakan hampir kehilangan muka, Ia hanya tertunduk malu dan marah.

"Yu Huan anakku, adik ke-7 mu tak mungkin melakukan hal itu"ucap Permaisuri.
"Pelatihan komando dengan pelatihan tanggung jawab kerajaan itu berbeda" imbun Sang Raja.
"Adik ke-7 mu ini terlalu polos dan tak mungkin menyebarkan rumor seperti itu" imbun Permaisuri lagi.
"Dan juga----apa kau memang tak pernah rela jika kedudukan mu di gantikan oleh anak ke-7?"tegas Sang Raja.
"Cukup! Iya-----aku memang menyebar rumor. Tapi tak bisakah kakak pertama berdiam diri dulu? Aku juga ingin dianggap seseorang yang penting, yang dapat mengurusi sesuatu hal. Disayangi banyak orang terutama Yang Mulia Raja dan Permaisuri"
"Lalu-----bukankah semua itu terasa berat untukmu?"
"Memang berat, tapi aku akan berusaha"
"Berusaha? Hm! Rasa beratmu sekarang barulah awal permulaan------"

"Yang Mulia Raja"teriak seorang pengawal seketika. Serentak semua menoleh termasuk aku. "Salam Yang Mulia Raja dan Permaisuri"

"Ada apa?"
"Ada seorang utusan dari Zitian, Ia ingin segera bertemu dengan Yang Mulia karena ada keadaan yang mendesak"
"Persilahkan"
.
.
.
"Salam Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Permaisuri Tianlu, semoga Dewa selalu memberkati Yang Mulia"sapanya dengan nafas tersengal-sengal.
"Katakan"
"Saya membawa berita dari Zitian, dari Pangeran ke-2 serta Yang Mulia Ibu Suri Zitian"
"Atur nafasmu dulu baru katakan"ucapku datar.
"Maaf Yang Mulia, namun ini mendesak. Kerajaan Zitian memerlukan bantuan Nona Besar Tianlu untuk menyelesaikan permasalah di Zitian"
"Memangnya ada apa?"tanya adik ke-7.
"Yang Mulia Kaisar Zitian selama ini sakit dan sudah beberapa hari ini kondisinya semakin buruk. Tubuhnya seakan semakin mengering dan terdapat sesuatu yang aneh yang menempel di paha kirinya"
"Menempel?"guman kami semua bingung.
"Benar, dan sudah menyebar membuat kaki kirinya hampir membusuk. Lalu juga ada tumbuhan aneh di sekitar kamar milik Yang Mulia Kaisar Zitian"
"Kaisar------bagaimana keadaannya sekarang?"tanya adik ke-7 khawatir.
"Masih tersadar beberapa kali karna pertolongan obat-obatan dari tabib Kerajaan"
"Hal aneh apa lagi ini?"keluh Sang Raja merasa bingung.
"Yang Mulia, Pangeran ke-2 meminta agar Nona Besar Tianlu mau turun tangan dan membantu-----"
"Tak bisa"jawabku seketika.
"Maaf?"
"Aku------tak memegang kendali Tianlu dan bukan lagi Nona Besar. Saat ini semua kepengurusan ada di tangan adik ke-7" ucapku meliriknya.
"Anakku----"

Ku lepaskan perhiasan dirambutku yang menjadi simbol Nona Besar serta Putri Mahkota.
"Aku------bukan lagi Nona Besar ataupun Putri Mahkota"ucapku tegas sembari melempar perhiasan rambutku ke samping kananku.
"Yu Huan!!"tegas Sang Raja menggelegar membuat semua orang di aula gemetar ketakutan.
"Apa?"
"Kau bahkan tak menghormati ku sebagai ayahmu?"
"Memang, aku hanya menghormati mu sebagai Raja. Tapi-----jika Raja sekalipun mampu di bodohi, maka kau sama saja seperti orang biasa yang bodoh"tegasku.
"Yu Huan kau keterlaluan! Jaga ucapan---" tegas Permaisuri menggelegar.
"Agh. Dadaku sakit"Isak Sang Raja.

"Yang Mulia?"ucap semuanya khawatir.

"Yu Huan, mulai hari ini-----aku mencabut semua otoritas mu, dan mencabut mu sebagai Putri Mahkota. Kau sudah kehilangan semuanya"ucap Permaisuri.

"Yang Mulia tolong pikirkan baik-baik"
"Benar Yang Mulia, tolong----"
"Hanya Nona Besar yang------"
"Cukup!"tegas Sang Raja.
"Sayang, mari ku antar beristirahat"

"Kau lahh--------yang kehilangan aku. Kau yang akan kehilangan semuanya, dan kerajaan ini akan segera hancur"tegasku menggelegar menciptakan aura hitam pekat.
"Beraninya kau mengancam Yang Mulia Raja, dia itu ayahmu!!"tegas Adik ke-7.

"Ayah? Tanyakan pada mereka---siapa aku. Aku---bukanlah anak mereka dan aku---- hanya sebuah penangkal kematian dari anak mereka sebelumnya!"
"Apa?"Isak adik ke-7 terkejut.
"Kau tak percaya? Bukankah aneh, Kerajaan Tianlu termasuk dari 2 kerajaan pendiri negara. Tapi----bahkan aku sebagai anak pertamanya masih berumur sangat muda, apa kau tak merasa aneh?"
"Cukup! Pergi kau dari sini!!"teriak Permaisuri.

Aku berbalik lantas pergi dengan langkah tegap dan tegas.
"Yang Mulia tolong cabut titah Anda"
"Nona Besar sangat berjasa selama ini----"
"------"
"---"
"------"

"Aku-------sudah muak selalu diperalat menjadi boneka perang. Aku akan mencari tau siapa aku dan siapa orang tua ku"

Jangan lupa vote dan komennya ya gaes ❣️
Aku butuh dukungan kalian 🤗

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat