Eps. 28

2.8K 417 7
                                    

Brakkkk.........
Pintu paviliun Yu Hui pun hancur seketika. Aku dengan tegap melangkah masuk.
"Salam Yang Mulia Nona Besar, apa ada yang bisa kami bantu?"tanya seorang pelayan ketakutan.
"Dimana Yu Hui?"
"Nona ke-2 masih berada di istana kekaisaran"

Aku dengan tegap melangkah masuk menyusuri setiap ruangan-ruangan. Pelayan pun mengikutiku dan berusaha menghentikan ku dengan paksa.
"Tolong Nona Besar, jika anda ada keperluan tolong katakan"
"Nona ke-2 akan sangat tidak senang dengan semua ini......"
"Diam! Jika kau ingin hidup, segera perintahkan yang lain untuk keluar!"
"Tapi Nona Besar"

Api pun muncul dari tubuhku dan menyambar beberapa kain sehingga menyebabkan kebakaran. Pelayan berteriak keluar dan aku menyusuri setiap ruangan.

Disisi lain,
"Terimakasih Yang Mulia......ah maksud Saya, terimakasih ayah karna telah mengerti"ucap Yu Hui tertawa kecil.

Ia tampak sedang berbincang dengan Sang Raja dan permaisuri selatan. Pangeran ke-2 yang duduk disampingnya pun masih memasang muka masam, dan beberapa pangeran yang lain hanya terdiam.

"Yang Mulia Nona ke-2"teriak seorang pelayan.
"Berani sekali kau lancang dihadapan ayah mertua"ucap Yu Hui yang menampar pelayan wanita itu dengan keras.
"Aaa...ampun Yang Mulia Nona ke-2, saya....saya tak bermaksud mengganggu, tapi ada hal mendesak yang harus saya laporkan"
"Katakan"tegas Yu Hui.

Dengan tergesa Yu Hui diikuti pangeran ke-2 serta yang lain, berlari menuju Paviliun Yu Hui yang berada di Istana Permaisuri. Sesampainya disana, semua orang dibuat terkejut dengan api yang sudah membakar hampir keseluruhan paviliun. Pengawal dan pelayan tampak mengangkut air untuk memadamkan air, suasana ricuh tak karuan.

"Astaga, apa yang terjadi?"tanya permaisuri selatan.
Yu Hui yang merasa kesal pun mengangkat tangannya, air dari beberapa kolam pun terangkat bersamaan dengan pergerakan tangannya. Ia menumpahkan air tepat pada api yang masih membara, tak butuh waktu lama api pun padam. Yu Hui segera berlari masuk menuju kamarnya, dan benar akan dugaannya. Bunga lotus berlian salju miliknya telah hilang.
"Tidak"
"Apa masih ada yang tersisa?"
"Keparat!"tegas Yu Hui kesal.

Ia berlari keluar dengan kencang diikuti pangeran ke-2, kembali menuju istana kekaisaran.
"Yu Huan!"panggilnya padaku saat aku keluar dari kamar pangeran ke-9.
"Cepat sekali kau menyadarinya"
"Jadi kau.....kau tau kan bunga itu......"
"Kekuatan diantara kita? Kenapa? apa kau jadi lemah?"
"Kembalikan!"
"Yu Huan"suara pangeran ke-9 tampak tegas terdengar. Ia berjalan mendekati ku.
"Kau......jangan bilang......"
"Benar, berada di tubuhnya"
"Sial. Kembalikan!"
"Coba ambilah jika bisa"ucapku tersenyum tipis.
"Yu Huan"ucap Pangeran ke-2 yang berdiri tak jauh di belakang Yu Hui.
"Jadi kau.....yang menyebabkan keributan ini?"suara Ayahanda tampak menggelegar.
"Yin itu.....bukanlah milik Yu Hui"
"Lalu apa kau pikir Yang itu milikmu?!" bentak Yu Hui kesal.
"Yin dan Yang adalah kesatuan tapi memiliki keterbalikan, apa kau tak merasa aneh selama ini? Bunga lotus berlian salju yang memiliki Yin tinggi tak pernah bisa menyatu denganmu, itu karena......Yin dalam tubuhmu tak semurni Yin pada lotus itu"
"Diam kau!!"
"Bunga lotus kegelapan......kau ingat?"
"Ah?"
"Aku teringat......kau hampir sekarat karna berusaha merebut bunga lotus kegelapan dariku dan kau.....hampir mati karna berusaha menyatu dengan lotus kegelapan. Namun apa kau tau.....bunga itu, kini sudah hampir sepenuhnya menyatu denganku"
"Apa?"
"Dan perlu energi Yang ku......yang berada di tubuhmu"
"Apa?"
"Kembalikan!!"ucapku mulai serius.

Kutatap wajah Yu Hui dengan tajam, sontak Yu Hui berteriak dengan keras merintih kesakitan dengan mukanya.
"Aaaaaggghhhhhhhhhhhh"
"Yu Hui"panggil mereka.

Aku menatap datar....
"Yu Huan! Tolong jangan lukai dia--- bagaimana pun dia sekarang adalah istriku"ucap pangeran ke-2 memohon.

Aku mengabaikannya dan masih menatap datar. Mereka yang berusaha mendekat dan menolong pun terasa percuma karna ada batasan yang telah kubuat.
"Aaa......adik ke-9, tolong"

Perlahan pangeran ke-9 mendekati ku dan menggenggam tangan kiriku. Aku menoleh menatapnya. Ia mulai memelukku dan berkata didekat telingaku.
"Jangan biarkan perkataan monster pembunuh itu..... menjadi kenyataan"
.
.
.
"Huhhhh"keluhku kesal. Ku pejamkan mataku dan Yu Hui pun terjatuh lemas.
"Yu Hui"ucap mereka mendekat.
"Apa yang terjadi?"tanya mereka saat melihat wajah Yu Hui.
"Apa yang kau lakukan pada putriku?" tanya permaisuri menangis.
"Anggap itu sebuah keberuntungan dariku"
"Keberuntungan?"
"Kau membuat wajah Yu Hui rusak"
"Dasar wanita tak berperasaan"
"Kenapa.....kau tega dan kejam padaku kakak? aku ini adikmu"tangis Yu Hui pun pecah.
"Tega? Kejam?........ beraninya kau menggunakan kata itu. Aku hanya mengambil apa yang menjadi milikku"
"Apa??"

Perlahan aku berjalan mendekat, ku tatap wajah Yu Hui yang rusak. Kulit putih mulusnya kini begitu kasar dan belang coklat seakan habis terkena luka bakar yang cukup parah.

"Tanyakan pada kedua orangtuamu----- kesalahan apa yang mereka perbuat hingga membuat kau menerima karmanya"

Aku kembali berjalan meninggalkan ruangan itu, pangeran ke-9 masih berdiri terdiam tersenyum tipis.

"Temanku! Beraninya kau menikahkan ku dengan putrimu yang buruk rupa"tegas Sang Raja Selatan murka.
"Kita pulang sekarang!"ucap Permaisuri selatan.
"Pangeran ke-2.....ku mohon"ucap Yu Hui.
"Aku pergi"
"Tidak! Tidak!"
"Dengan ini, aku membatalkan pernikahan anakku dan perjanjian perdamaian"ucap Sang Raja Selatan murka.
"Tolong! Kita teman lama bagaimana bisa kau...."
"Cukup!! Bahkan aku pun tak berminat menatapnya"ucap Permaisuri selatan.
"Ayahanda, walaupun aku tak mencintai Nona ke-2, tapi pernikahan telah berlangsung. Aku akan tetap membawanya kembali ke Istana ku"
"Anak ke-2"
"Aku---menerimanya"

Sementara itu,
Aku berjalan dan berlari kembali menuju Paviliun Yu Huan. Ku buka pintu dengan cukup kencang, pelayan pun berdatangan.
"Nona.....Nona Besar!!!"ucap mereka lantas bersujud di hadapanku.
"Nona!"teriak Xin Er yang berlari lantas memelukku. "Aku sangat merindukanmu Nona"
"Maaf aku terlambat memberitahu"
"Aku sangat terkejut saat mendengar bahwa semua orang melupakan Nona"
"Iyaa itu pasti mengejutkan mu, apa kalian semua baik-baik saja?"
"Kami baik Nona Besar"
"Syukurlah"
"Lalu bagaimana dengan....?"
"Orang-orang? Mereka sudah mengingat semuanya"
"Kakak pertama"
"Hm?"Aku pun berbalik. Ku lihat adik ke-7 menatapku, ku balas dengan senyuman tipis.
"Kakak pertama"teriakan sembari berlari kearahku dan memelukku. "Kau kemana saja? Aku sungguh merindukanmu"
"Dasar anak kecil yang manja"
"Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Bahkan orang lain pun---"
"Terpenting sekarang aku sudah kembali, jangan khawatir"
"Aku tau......aku juga mendengar bahwa kakak ke-2.....wajah dia......"
"Aku akan menceritakannya padamu nanti, Xin Er siapkan air untukku berendam"
"Siap Nona-ku"jawab Xin Er riang dan bergegas pergi melaksanakan tugas.
"Aku akan kembali 2 jam lagi dengan membawa makanan kesukaan mu kak"
"Iya baiklah"

"Aku akan kembali 2 jam lagi dengan membawa makanan kesukaan mu kak""Iya baiklah"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon