Eps. 26

3K 435 10
                                    

Pagi hari........
Raja dan Permaisuri selatan mengumpulkan semua pangeran dan selir yang ikut ke Tianlu. Sejak kedatangan Raja Selatan, mereka di pindahkan ke istana kekaisaran kedua yang berada tepat di samping kiri istana kekaisaran Tianlu yang berdekatan dengan istana para selir Tianlu. Setelah dirasa semua berkumpul, Sang Raja mulai berbicara.
"Untuk satu Minggu kedepan, kita akan tetap berada disini untuk melangsungkan pernikahan pangeran ke-2. Dan untuk itu....."

Sembari mendengarkan titah Sang Raja, Pangeran ke-2 masih berulang kali menatap lekat pada Yuan Ru, dan sesekali menatap adik ke-9. Cukup lama hingga sang raja membubarkan semua orang dan kembali menuju istana kekaisaran. Pangeran ke-2 menyelinap menuju kamarnya, seorang wanita berbaju hitam berambut ungu kembali masuk.
"Salam Tuanku"
"Bagaimana?"
"Sama sekali tidak ada informasi mengenai pria bernama Yuan Ru, Tuan"
"Apa?"
"Guru yang dia maksud, tak ada guru yang bermarga Chu dan terlebih tak ada informasi lengkap mengenai kehidupan Yuan Ru"
"Sudah kuduga. Ada yang tak beres dengannya, lanjutkan pencarian informasinya"
"Baik Tuan"jawabnya lantas pergi.
"Siapa kau sebenarnya?"

Sementara itu di istana permaisuri, paviliun Yu Hui......

"Ibu, bagaimana penampilan ku?"tanya Nona Yu Hui sembari memutar badan. Gaun biru muda dengan slayer berwarna putih perak nampak senada dengan rambut perak mata biru Yu Hui dan hiasan tusuk rambut emas yang memukau.
"Kau sempurna anakku"
"Salam Yang Mulia permaisuri, Yang Mulia Raja menunggu Yang Mulia permaisuri di aula istana permaisuri"
"Aku akan segera kesana, Yu Hui anakku jika kau sudah selesai segera menemuiku dan kita akan menuju istana kekaisaran"
"Baiklah Ibu"

Permaisuri pun meninggalkan Yu Hui sendiri di kamarnya. Ia bercermin melihat penampilannya.
"Tampak sempurna, mau bagaimana pun aku adalah gadis tercantik dari pada kakakku itu"
"Tak kusangka......."
"Hm? Kau....."ucap Yu Hui berbalik menatap seseorang yang bersandar di dekat jendela kamarnya.
"Kau masih mengingat ku......adikku tersayang?"
"Kakak.......kakak pertama?"ucap Yu Hui lantas tersungkur jatuh saat berjalan mundur dan tak sengaja menginjak pakaiannya.

"Nona Besar? Apa Nona Besar baik-baik saja?"tanya beberapa pelayan yang seketika masuk dan melihat Yu Hui tersungkur.
"Minggir!! Kakak.......di....dimana dia?"
"Apa Nona Besar baik-baik saja?"
"Aaaa....aku, aku baik"
"Nona Besar duduklah, akan saya buatkan minum"

"Itu.....apa dia.....sungguh kakak pertama? Tapi bagaimana...... bukankah dia........" batin Yu Hui bimbang membuat kepalanya sakit seketika.

Hari mulai siang, setelah perjamuan makan siang. Pangeran ke-2 berpaling dengan Nona Yu Hui menuju taman barat istana kekaisaran. Mereka duduk berdua sembari menikmati secangkir teh. Beberapa pelayan berdiri tak jauh dari mereka.
"Aku senang, kita bisa minum teh berdua"
"Simpan saja rasa senangmu"
"Apa..... pangeran ke-2 sebegitu bencinya dengan Yu Hui? Aku akan menjadi permaisuri resmi mu dalam beberapa hari kedepan....."
"Tapi bukan berarti kau bisa memperdaya ku"
"Aku sungguh tulus padamu pangeran, aku tak bermaksud....."
"Ribuan gadis......memujaku setiap saat. Dan mereka suka akan ketampanan dan harta ku"
"Pangeran ke-2"
"Dan kau.......tak jauh beda dari ribuan gadis itu! Tak menyenangkan sama sekali"
"Pangeran ke-2"
"Simpan air matamu, aku tak ingin melihat air mata palsu untuk satu hari ini"
"Maaf"
"Aku harus pergi sekarang"ucap pangeran ke-2 lantas berlari pergi.
"Pangeran. Hahh......kenapa ini lebih sulit dari yang kuduga?"

Pangeran ke-2 terus berlari hingga berhentilah Ia dibelakang kuil dewa.
"Berhenti kau!"tegas pangeran ke-2 saat melihat orang berlari didepannya. Orang itu lantas berhenti. "Siapa kau? Aku melihat mu berkeliaran dengan bebas, apa kau....."belum sempat selesai berbicara. Orang itu pun menyerang Pangeran ke-2, dan terjadilah pertarungan.

Pertarungan lumayan sengit hingga sebuah belati menancap di pundak kiri orang itu. Dengan sigap pangeran ke-2 langsung mendorongnya dan mereka pun terjatuh bersama.
"Akan ku lihat siapa......kau"ucap Pangeran ke-2 terhenti seketika. "Kau-----Nona Besar Yu Huan?"

Dengan penuh tenaga aku mendorongnya dan mencabut belati yang menancap di pundak kiriku.
"Kau......masih hidup?"
"Lebih baik kau jaga ucapanmu atau kau akan tau akibatnya"ucapku berpaling.
"Tunggu!"ucap Pangeran ke-2 menarik tanganku, dengan spontan ku arahkan tinjuku namun pangeran ke-2 berhasil menangkap tanganku. "Ada apa dengan mu? Kemana saja kau?"
"Itu bukan urusanmu"jawabku ketus. Sontak pangeran ke-2 menarikku kedalam pelukannya.
"Kenapa......semua orang melupakan mu?"

Dengan keras aku mendorongnya dan melompat mundur sangat jauh.
"Agh"rintihku saat nyeri tusukan belati di lengan kiriku. Dengan gesit aku melompat dan meninggalkan pangeran ke-2.

Malam hari, semua kembali berkumpul untuk makan malam. Pangeran ke-2 masih tenggelam dalam pikirannya, Ia menoleh kearah pangeran ke-9 dan melihat Yuan Ru berdiri tegak disampingnya. Ia memutar bola matanya dan menatap Yu Hui yang duduk tak jauh didepannya. Ia kembali termenung.
"Kakak ke-2, apa kau baik-baik saja?"
"Adik ke-9, aku baik"
"Apa kakak ke-2 ingin istirahat lebih dulu?"
"Mungkin iya, aku sedikit kelelahan"
"Baiklah, Yuan Ru bisa kau bantu kakak ke-2 kembali ke kamarnya?"
"Baik Tuan"jawab Yuan Ru tegas.

Ia lantas mengikuti pangeran ke-2 dari belakang. Dan sampailah mereka di kamar pangeran ke-2.
"Saya akan kembali Pangeran ke-2"
"Baiklah, terimakasih"ucap pangeran ke-2 sembari menyentuh pundak kiri Yuan Ru sebagai tanda terimakasih.
"Agh! Ten......tentu Tuan, saya permisi" jawab Yuan Ru lantas berpaling.

1 Minggu berlalu dan pernikahan pun akan berlangsung pagi hari ini. Semua persiapan telah siap dan acara tengah berlangsung. Mempelai wanita mulai memasuki altar istana kekaisaran setelah Ia turun dari tandu. Dengan penutup dikepalanya, Ia berjalan perlahan kearah Pangeran ke-2, semua orang bersorak gembira. Hingga berdirilah mereka berdua di atas patung penobatan altar, Raja Tianlu memberikan air bercawan emas pada pangeran ke-2 dan Raja Selatan memberi air bercawan emas pada Yu Hui. Permaisuri Wu pun mengikatkan tali berwarna merah diantara kedua cawan yang mereka pegang dengan maksud mereka harus mengucapkan janji pernikahan didepan patung naga emas milik Tianlu yang berdiri kokoh di altar istana. Dilanjutkan oleh seorang biksu yang mengikat menggunakan simpul mati.

"Dengan ini aku mengikat Yang Mulia Pangeran Yong Zhong Li dengan Yang Mulia Putri Xuan Yu Hui sebagai pasangan suami istri yang resmi"ucap biksu itu dengan lantang.

Suara sorakan terdengar dengan ramai menambah suasana meriah, namun siapa sangka cuaca cerah pagi itu seketika menjadi mendung dan gelap. Petir menggelegar menyambar dengan hebat membuat semua tamu ketakutan. Sebuah dinding tak terlihat mengitari altar membuat semua orang terjebak, penutup kepala yang Yu Hui kenakan pun terbang seketika.

"-------"
"---"
"--------------"
"-------"

Seorang gadis berjalan menuju altar dari dalam aula kekaisaran, menggunakan gaun merah tua berpadu hitam senada dengan rambut hitam panjangnya. Mata merah berlian menatap jauh kedepan.
"Ka.....kakak pertama?"ucap Yu Hui dari kejauhan.

Langkah ku mulai memasuki altar, suasana kembali seperti semula karna Sang Raja Tianlu menetralkan keadaan.
"Siapa dia?"
"Wajahnya sangat mirip dengan Nona Besar"
"Siapa?"
"----"
"-------"
"--------"

Aku berjalan menerobos kerumunan dan sampailah aku dihadapan adikku
"Yu Hui......kau ingat denganku?"tanyaku menatapnya tajam. Bola mataku yang semula merah berlian berubah menjadi merah delima yang mengerikan.

 Bola mataku yang semula merah berlian berubah menjadi merah delima yang mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang