Eps. 19

3.8K 409 2
                                    

Suasana semakin kacau, mereka berusaha mendesak ku. Aku masih terdiam dengan kedua tanganku yang kulipat didepan dada. Ucapan mereka semakin menjadi-jadi dan membuatku muak.

"Cukup!!"bentak Sang Raja seketika. Suaranya yang berat dan menggelegar membuat semua tertunduk takut. Aku menoleh padanya sebentar lantas kembali menatap semuanya.
"Sudah puas?"ucapku dengan nada datar. Mereka hanya terdiam saling memandang satu sama lain. "Lelucon apa lagi kali ini selir ke-3?"
"Hm??"
"Hmm.....memang benar jika dikatakan paviliun Yu Huan adalah tempat paling aman sampai sekarang, itu karena aku sendiri yang melindungi paviliun ku dan semua orang-orang ku. Bukan hanya itu, aku melatih semua pengawal dan pelayan ku bela diri untuk menjaga selalu apapun yang terjadi, 27kali serangan fatal atau lebih tepatnya 50kali serangan tiba-tiba datang ke Paviliun Yu Huan. Tapi semua itu dapat diatasi orang-orang ku dengan mudah. Dari dulu hingga sekarang, hampir semua orang tau, bahwa mustahil menembus pertahanan paviliun Yu Huan. Aku bukan hanya membunuh pengkhianat, tetapi juga bisa melindungi orang-orang ku, yang kalian hanya anggap pengawal dan pelayan yang tak berguna. Aku mendidik mereka dan membuat mereka kuat, hinggap pada akhirnya mereka rela mengabdi padaku secara sukarela dengan ketulusan hati. Setiap pengawal dan pelayan di paviliun Yu Huan, sudah aku ikat dengan sihirku saat mereka bersumpah untuk menjadi orang-orang ku, jika mereka melanggar dan membuat keributan, mereka akan mati menggenaskan detik itu juga. Tapi aku tak menemukan satu mayat pun dari orang-orang ku, itu bisa menjadi bukti bahwa bukan aku yang menjadi......"
"Kau....."
"Hemmm......selir ke-3, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Jarak istana ku dengan istana selir ke-3 sangatlah jauh, untuk apa pelayanmu sampai datang hanya untuk mengintai?"

Serentak semua pun tercengang dan bingung.
"Dan kau selir ke-16, apa yang mau kau lakukan di luar istanaku? Mengintipku?? Mengintai dan melaporkan pada selir ke-3? Jika memang aku ingin mencuri, akan aku lakukan dengan langsung membunuh Yang Mulia Raja......tapi aku bukan seseorang yang berkhianat dengan cara murahan, gelar putri mahkota yang aku terima.....kalian mengincar hal itu kan? pada awalnya akan ku lepas sembari melihat adik-adik ku yang kurasa pantas menerima, tapi melihat ambisi kalian.....aku akan mempertahankan gelar ini bagaimana caranya"tegasku.

Semua orang pun terdiam, aku berjalan mendekati selir ke-3.
"Bahkan sekalipun nyawamu kau gunakan untuk mencelaku, hal itu tak akan dapat menggeserku"ejekku pelan.

"Gadis sialan! Aku harus segera menyingkirkannya bagaimana pun caranya!"guman selir ke-3.

"Aku akan selesaikan dalam waktu 3hari" ucapku berjalan keluar meninggalkan aula Kekaisaran.

"Yang Mulia...."ucap Permaisuri khawatir.
"Sudah ku putuskan, kalian kembalilah dan terus berjaga-jaga. Aku akan mengirimkan pasukan dan bantuan ke desa-desa, untuk sementara waktu selir ke-3 dan selir ke-7 bisa pindah ke istana permaisuri sampai perbaikan istana selir selesai"
"Baik Yang Mulia Raja, terimakasih atas kemurahan hati Anda"ucap mereka.

Sementara aku berkuda keluar istana menuju desa. Ku pacu kudaku dengan kencang dan sampailah aku di desa. Ku lihat sekitar, banyak bangunan rumah yang rusak. Beberapa terluka dan membereskan sisa-sisa barang yang masih dapat diselamatkan.

"Keparat mana yang berani menyerang? menyedihkan"ucapku.

Kwakkk......kwakkk.....kwakkk......
Suara burung gagak melintas, kutatap gagak itu tampak tak asing. Ku pacu kudaku mengikuti arah gagak hitam tadi, hingga masuklah aku ke hutan. Gagak itu menghilang.

~Tuanku
"Phoenix, ada apa?"
~200meter di depanmu ada sekelompok orang yang siap menyerang
"Berapa orang?"
~Sekitar 15 orang pria, dan 3 orang wanita
"Bukan hal yang besar"
~Tuan tak akan dapat melawan mereka
"Apa maksudmu?"
~Kekuatan mereka memang tak jauh di bawah Tuan tapi dengan jumlah mereka, mustahil akan mudah mengalahkan semuanya. Salah satu wanita itu, memiliki kekuatan jauh diatas Tuan dan kurasa menjadi pemimpin diantara mereka
"Yang benar saja..... menyebalkan"
~Tingkatan digambarkan melalui perubahan warna mata saat energi dikeluarkan. Mulai dari warna ungu yang tingkatan terendah biasa dimiliki orang pada umumnya, lalu magenta, tosca, hijau, biru tua, biru berlian, kuning, jingga, merah muda, merah, merah tua, merah delima, dan yang tertinggi adalah berlian emas
"Apa bedanya dengan kuning biasa?!"
~Berlian emas bukanlah berwarna kuning, melainkan berlian merah delima
"Lalu wanita itu?!!"
~Wanita itu memiliki tingkatan merah delima, sedang kan Tuan berada di tingkatan merah
"Sial, menyebalkan"
~6 diantara pria itu, masih terikat segel dari Tuan
"Maksudmu.....mereka adalah orang-orang yang menyerang Xin Er?"
~Benar Tuan
"Sial. Akan ku bunuh mereka"
~Saat ini bukanlah hal yang tepat untuk menyerang, Tuan bersembunyilah dibawah tanah
"Hah?"
~Mereka semakin mendekat

Aku segera menuruti perkataan Phoenix, kugunakan elemen tanah dan aku pun seakan tenggelam masuk kedalam tanah.

"Berhenti!"ucap seorang wanita berambut ungu bermata merah delima.
"Ada apa Tuanku?"
"Kalian sedari tadi merasakannya?"
"Benar, aura kekuatan yang sangat besar dan kuat, aku merasakan menghilang disekitar sini" jawab seorang wanita berambut hijau bermata kuning.
"Begitu familiar, jika benar ini aura seseorang yang menaruh kutukan ditubuh kalian!!"ucap seorang wanita berambut biru bermata biru berlian.
"Aku ingin kalian mencarinya, dia tak mungkin jauh dari sini! Bawa padaku hidup hidup!"ucap wanita berambut ungu.
"Baik Tuan"jawab mereka serentak.

Semua pria pun bergegas pergi hanya tersisa 3 wanita. Aku mendongak, melihat dan mendengar ucapan mereka sedari tadi.

~Tuanku
"Ada apa?"jawabku berbisik.
~Tuan tenang saja, mereka mungkin memang kuat namun mereka tak dapat menguasai seluruh elemen. Bahkan elemen dasar yaitu tanah tak dapat mereka kendalikan
"Kenapa?"
~Tanah merupakan satu elemen yang memiliki partikel terikat padat dan tak mudah terpecah, sulit baginya menyalurkan energinya untuk mengendalikan tanah. Tanah menyerap lebih banyak energi dibandingkan 3 elemen dasar lainnya
"Apa yang mereka kuasai?!"
~Wanita rambut ungu, bernama Qin Yu. Ia sudah pada tahapan merah delima, dapat mengendalikan jarak jauh, Ia mempunyai sulur pengendali pikiran dan pergerakan. Mengunci lawan dan ahli dalam racun, dia penguasa api tingkat tinggi, bisa dibilang dia adalah pembunuh berantai yang dapat membunuh tanpa menyentuh
"Keren"gumanku seketika.
~Kedua adalah wanita berambut hijau, bernama Zhi Ba berada pada tingkatan kuning. Ia dapat menjinakkan hewan bahkan hewan virtual sekalipun, dapat merasakan aura 1mil jauhnya, pandai dalam strategi perang, pembunuh berantai dengan menggunakan keahlian panahnya, dia adalah penguasa angin tingkat tinggi yang merupakan seorang putri dari kerajaan Haoi
"Haoi?"
~Kerajaan yang berdiri sebelum kerajaan lain ada, bisa dikatakan sekarang hanyalah sebuah dongeng karna kerajaannya yang hilang hanya dalam satu malam
"Heol!! Apa penjahat sebegitu kerennya?"
~Yang terakhir adalah wanita berambut biru bernama Dao Ri, dia hanya sebagai tabib diantara mereka, walau energinya lebih kuat dari Qin Yu namun Ia lemah dalam soal pertarungan. Pandai dalam pengobatan dan penawar segala racun, bisa dibilang dia adalah tabib wanita termuda. Disamping itu dia menguasai elemen air tingkat tinggi, dengan elemen air juga Ia menyembuhkan pasiennya
"Aku akan beruntung jika mereka bisa menjadi orang-orang ku
~Memang itu yang sedang saya pikirkan
"Hm?"
~Tujuan mereka merusak semua tempat adalah demi mencari pecahan batu pusaka merah delima yang jatuh langsung dari surga
"Maksudmu......pecahan batu pusaka yang ada padaku?"
~Benar, dengan pusaka itu mereka akan dapat menggunakannya untuk membuka pintu neraka
"Neraka?"
~Perlu pusaka itu sepenuhnya barulah bisa membuka pintu surga, serpihan itu hanya dapat membuka pintu neraka dengan darah pengorbanan. Dalam kerajaan Tianlu sendiri, ada 7 tempat yang menjadi jalan menuju neraka, salah satunya ada di dalam istana kekaisaran
"Istana kekaisaran?!!"

Tak lama setelah itu, ke-3 wanita tadi pun pergi. Phoenix menarikku keluar dan membawaku terbang tinggi kembali menuju Paviliun Yu Huan.

Hari mulai sore. Aku pun sampai di Paviliun Yu Huan. Segera aku melompat turun dari Phoenix, dan berjalan masuk ke kamarku.
"Nona"
"Xin Er"

Sontak Xin Er memelukku dengan erat diiringi senyuman khasnya.
"Ada apa?"
"Kenapa Nona tak memberi tau padaku jika Lin Zhao sangatlah tampan"ucap Xin Er kegirangan.
"Hm?!"
"Hari ini Lin Zhao datang dengan membawa kabar bahwa Zhai Lu telah sadar, dan karena hal itu juga Lin Zhao membawa Zhu Ji menemui Zhai Lu"
"Apa? Maksud mu.....Lin Zhao membawa Zhu Ji keluar dari paviliun Yu Huan?"
"Benar, sudah sekitar 3 jam yang lalu"
"Sial!"ucapku berpaling dan berlari.
"Nona...???"panggil Xin Er, aku pun berhenti sejenak dan berbalik.
"Xin Er, katakan pada Bibi Dai!! Jangan ada yang keluar dari paviliun Yu Huan bahkan satu langkah sekalipun kecuali perintah dariku"ucapku lantas melompat keluar dinding dan melesat pergi.
"Tapi Nona.....baik Nona"ucap Xin Er khawatir.

"Aku merasakan.......akan ada hal besar yang terjadi.....Dewa kumohon lindungilah Nona" guman Xin Er dalam hati.

Asp : #1 Terbangun dan Menjadi Putri Jahat? [Completed]✓Where stories live. Discover now