33 || SM

73.5K 6.1K 454
                                    


"Assalamualaikum teman-teman" teriak Guntur saat memasuki ruang tamu rumah Revan, Aileen yang terkejut pun menutup telinganya dan melotot kearah kekasihnya itu.

"Waalaikumsalam" jawab Nabila yang berada didapur, dan juga jawaban Revan dan Varo yang berada di ruang TV.

"Ngapain?" Tanya Revan sambil menggendong Varo.

"Tau tuh yah, teliak-teliak lagi" kesal Varo mendukung ayahnya.

"Diem lo bocil, gue kesini cuma main aja" jawab Guntur santai lalu duduk di sofa, sedangkan Aileen masih berdiri menatap kesal Guntur.

"Belum disuruh duduk dah duduk duluan, Aileen aja faham noh. gih duduk Aileen" suruh Nabila yang baru saja datang dari arah dapur.

"Bumil kerjaannya ngomel mulu" gerutu Guntur pelan sambil menggenggam tangan Aileen.

"Kakak gimana kabarnya?" Tanya Aileen sopan sambil tersenyum ramah, dan Nabila membalas senyuman itu.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri?"

"Sama baik juga"

Nabila mengangguk lalu mengingat sesuatu.

"Loh lupa buat minum!" Ucap Nabila terkejut lalu berjalan cepat kearah dapur.

"Belum tua udah pikun" ejek Guntur, Aileen langsung menggeplak kepala Guntur.

Mereka terus mengobrol sambil menunggu minuman dan suguhan makanan yang dibuat Nabila...

"Gimana sekolah lo?" Tanya Revan seraya mengusap punggung Varo yang tertidur di pangkuannya.

"Alhamdulillah baik-baik aja, gue mana pernah bolos kek lo sama kakak" jawab Guntur sekaligus menyindir, Revan yang mendengar itu mendengus kesal.

"Kandungan kak Nabila udah berapa bulan kak?" Tanya Aileen.

"Udah 4 bulan lebih 2 Minggu, doain aja" jawab Revan.

"Pantesan udah kelihatan gede perutnya" gumam Guntur.

Guntur merasa di kakinya ada usapan bulu-bulu halus, akhirnya ia menunduk dan dengan refleks ia meloncat naik ke sofa setelah melihat apa yang ada bulu-bulu halus itu.

"ASTAGFIRULLAH BANG, INI MAKHLUK DARIMANA?!!" teriak Guntur heboh dengan posisi kaki naik ke sofa.

Aileen ikutan kaget, setelah melihat hewannya ia malah ketawa. Dimana ada dua makhluk menggemaskan, satu berwarna biru dan satu lagi berwarna pink.

"Itu kucing?" Tanya Aileen.

"Heem, noh kakak kalian yang minta. Ngidamnya aneh-aneh, heran gue" jawab Revan meratapi nasibnya.

Guntur turun dengan posisi awal, lalu mengambil kucing berwarna biru. Sedangkan yang warna pink sudah dikuyel-kuyel oleh Aileen.

"Gimana jadi begini warnanya?" Tanya Guntur.

"Gue bawa ke salon, malah diketawain sama orang disana" jawab Revan dengan nada kesal.

"Oh jadi gak ikhlas ngasihnya?" Suara seseorang mampu membuat Revan kelimpungan.

"Eh?! Enggak gitu yang. Aku ikhlas, cuma malu aja gitu" elak Revan saat tau bahwa suara tadi adalah suara Nabila ysng berada di belakangnya sambil membawa nampan berisi jus dan beberapa Snack.

"Au ah serah" jawab Nabila acuh tak acuh lalu duduk di samping Revan.

"Varo nya pindahin gih, kasihan tidurnya posisi begitu"

Revan mengangguk dan menurut.

"Kasihan banget kamu nak" bisik Guntur pada anak kucing berwarna biru itu.

"Guntur.." cicit Aileen pelan.

"Kenapa sayang?"

"Aku mau kayak gini juga" pinta Aileen dengan wajah menggemaskan.

"Allahuakbar..."

******

Guntur sedari tadi hanya diam, dia sedang berkumpul di basecamp geng Monsta, geng yang dulunya di pimpin oleh Revan kini beralih pada dirinya.

Dia sedang memikirkan permintaan aneh Aileen, apa Aileen juga hamil? Tapi tidak mungkin! Toh selama ini ia dan Aileen tidak melakukan apapun, dan Aileen selalu didekatnya dan tak pernah keluar rumah jika tak bersama dirinya.

"Lo kenapa?" Tanya Firman, sahabat nya.

"Gue lagi mikir" jawab Guntur singkat, pandangannya masih lurus seolah sedang berfikir keras.

"Kenapa si? Ada masalah keluarga? Atau masalah percintaan?"

Firman sedari tadi sudah heran, tumben Guntur menjadi pendiam. Biasanya kelakuan bocah itu pasti lebih gila dari orang gila, dan lebih sinting dari orang sinting.

"Lebih dari itu, kali ini berat banget" keluh Guntur dengan menghembuskan nafas lelah.

"Apa si? Jangan bikin gue penasaran dong sialan!" Kesal guntur yang sedari tadi bicaranya semakin ruwet.

"Cewek gue" lirih Guntur.

"Napa cewe Lo? Selingkuh? Apaan gak mungkin lah, orang cewek lo polos begitu masa ia main cowok. Apalagi pas ada yang berani godain selain Lo, pasti langsung ngejauh" omel Firman yang masih setengah faham.

"Bukan itu anjing!" Geram Guntur.

"Ya terus apaan begooo?!!! Lo dari tadi belibet, nyesel gue nanya"

"Cewek gue minta kucing"

Firman terdiam, hanya itu! Hanya karena kekasihnya meminta kucing namun Guntur sampai segalau ini, sahabatnya ini memang gila.

"Bangsat Lo! Gue daritadi sabar ya nanya-nanya, eh ternyata cuma begini doang"

Kali ini mereka berdua menjadi sorotan teman-teman geng mereka, namun kedua orang itu sepertinya tidak sadar.

"Bukan kucing biasa Firmannnnn!" Ucap Guntur greget.

"Ya terus mau nya gimana? Kucing jadi-jadian? Beli Sono hello Kitty"

"Makanya kalo gue cerita dengerin sampe habis, jangan nyocot mulu itu mulut" kesal Guntur menggeplak kepala Firman.

"Terus gimana hah?!" Tanya Firman dengan nada tak santai, ia ada dendam pribadi sekarang pada Guntur. Masa bodo kalo Guntur sahabatnya!

"Dia minta kucing warna Ungu sama Abu-abu"

"HAH?!" Pekik seluruh anggota Monsta yang tak sengaja mendengar ucapan Guntur.

"Gue turut prihatin" ucap Firman menepuk-nepuk pundak Guntur.

"Sialan"

******

Maaf ya semua, aku sekarang up nya gak setiap hari. Dua hari yang lalu aku sakit ehe, tapi Alhamdulillah sekarang mendingan dan aku usahain update.

Maaf part nya pendek, karena aku gak bisa ngetik lama-lama, kepala aku tuh pusing gitu.

Tapi pas liat peningkatan pembaca di cerita ini aku semangat!

Makasih ya semua..

Love you!!!

I'M YOURS (END)Where stories live. Discover now