29 || SM

66.1K 6.2K 349
                                    


"Hamil?" Beo Nabila sambil mengusap perut ratanya.

Seharian ia berfikir, masa iya sih hamil? Dia saja tidak muntah-muntah dan pusing layaknya orang hamil biasanya.

Revan sedang bekerja di kantornya, tadi pagi awalnya Revan tidak mau berangkat kerja namun Nabila memaksanya agar berangkat.

Varo? Dia sedang tidur siang.

"Masa sih?" Tanya Nabila pada diri sendiri.

Terus saja Nabila melamun memikirkan apakah dia hamil, tangannya terus menerus mengusap perut ratanya.

Tak lama kemudian bel berbunyi, menandakan ada seseorang yang datang. Nabila menoleh ke arah jam dinding sekilas, baru jam 11 siang berarti itu bukan Revan.

Nabila berjalan menuju pintu masuk, membuka kunci lalu melihat siapa yang datang..

"Assalamualaikum sahabat!!" Teriak orang itu ceria lalu memeluk Nabila erat.

"Woy anjir sesek napas gue" ucap Nabila melepas pelukannya.

"Gak disuruh masuk nih?" Tanya orang itu.

"Silahkan masuk nona Clarisa.." ucap Nabila mempersilahkan, Yap! Orang itu adalah Clarisa.

Clarisa langsung berlari masuk, rupanya ia datang sendiri. Mungkin Axel, suaminya itu sedang bekerja.

"Tumben kesini?" Tanya Nabila setelah duduk disebelah Clarisa yang masih saja tersenyum-senyum.

"Lo tau gak? Gu----"

"Gak tau"

"Ck! Dengerin makanya"

"Oke!"

"Gue hamil"

Nabila masih diam, Clarisa ikut diam.

1 detik

2 detik

3 detik

"DEMI APA LO?!" pekik Nabila setelah sadar.

"IYA" jawab Clarisa ikut teriak, keduanya berpelukan layaknya Teletubbies.

"Bundaaaaa" rengek bocah laki-laki dengan wajah bantalnya.

"Eh kok bangun" tanya Nabila segera melepas pelukannya dengan Clarisa.

Bocah itu Varo, dia terbangun karena kaget dengan teriakan Nabila dan Clarisa. Dan langsung merengek bangun, dia melangkah mendekati Nabila dan duduk di pangkuan nya.

"Shutttt.. bobo lagi" bisik Nabila lalu menepuk-nepuk punggung Varo, anaknya itu sedang bersandar di dadanya seraya memejamkan matanya. Tak berselang lama dengkuran halus pun terdengar.

"Gemesin" greget Clarisa mengusap pipi Varo.

"Kok bisa lo hamil?" Pertanyaan bodoh Nabila membuat Clarisa gemas sendiri, dengan manis ia melayangkan ketukan di kepala Nabila.

"Tolol ya lo, ya karena gue ena-ena lah" jawab Clarisa sewot.

"Gak usah ngetok juga itu tangan" kesal Nabila sambil mengusap-usap kepalanya yang terkena getokan manis dari Clarisa.

"Gue mau nanya nih" ucap Nabila berwajah serius, Clarisa pun ikut serius.

"Kalo hamil tuh tandanya gimana?" Tanya Nabila sambil terus mengusap punggung Varo yang tertidur di pangkuan nya.

"Muntah-muntah pas pagi biasanya, terus sering kelelahan, satu lagi yang paling kelihatan itu perubahan mood. Biasanya mak-mak hamil itu sukanya nangis gak jelas, marah gak jelas, manja gak jelas gitu" jawab Clarisa panjang lebar sambil mengelus perut ratanya, senyuman tak pernah pudar dari bibirnya.

I'M YOURS (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora