04. Dijodohin?!

99.9K 10.6K 741
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

DILARANG MENGCOPY KARYA SAYA!

****

TABURKAN BINTANG

****

Terhitung sudah satu Minggu Zabila bersekolah di SMA Wijaya, dalam seminggu ini Zabila baru memasuki ruang BK sebanyak 3 kali. Tapi tak apa, masih ada hari esok dan selanjutnya untuk mampir ke ruang favorit nya.

"Ck, apa lagi ulahnya?" Decakan manis keluar dari bibir pink natural seorang Zabila saat melihat ponsel nya berbunyi menampilkan kontak ayahnya.

"Malam ini ke mansion, ayah menjodohkan kamu dengan anak teman ayah. Dan, saya harap kamu tidak mempermalukan keluarga, terima keputusan ayah."

Bip.

Panggilan di matikan sepihak oleh Tomi - ayah Zabila. Otak nya bagai di sambar petir di siang hari, jantung nya berdetak tak menentu, nafas nya tercekat, pandangan nya kosong seketika.

Permainan apa lagi ini?

Dia sudah bercerita kepada seluruh orang bahwa ayah nya adalah orang yang menyayangi dan mencintai nya, tapi itu tidak sesuai kenyataan nya. Tomi - ayah nya adalah seseorang yang kasar, memukul bahkan menendang atau mencambuk sudah biasa bagi Zabila. Semua keinginan ayah nya ia turuti dengan sukarela walau merelakan kebahagiaan nya, asal tidak merebut kebahagiaan adiknya, Zabila lakukan.

"Guntur" lirih Zabila mengetuk pintu kamar Guntur.

Dia baru saja pulang sekolah, dan mendapat panggilan dari ayah nya yang seenak jidat menjodohkan nya? Apa ini? Tanpa meminta keputusan ia pula, apa tidak cukup untuk selama ini.

"Sebentar, nape lo?" Ucap Guntur terkejut setelah membuka pintu, yang ia lihat pertama kali adalah Zabila yang menangis tanpa suara seraya menunduk.

"Ayah.. ayah.. ayah jodohin gue" gumam Nabila begitu pelan terdengar seperti rengekan, namun Guntur bisa mendengar itu dengan jelas. Detik berikutnya Guntur mendekap tubuh Zabila yang jauh lebih kecil darinya itu.

"Jangan nangis kak, Kapan ayah bilang?" Sebisa mungkin Guntur mengambil peran kakaknya yang biasanya selalu menjadi penyemangat, sungguh! Kelemahan nya adalah kakaknya.

"Barusan, jam 7 gue disuruh kesana. Gue harus apa sekarang?".

"Lo tenang ya, kita istirahat. Gue ikut nemenin lo, kita pikirin masalah ini nanti. Lo harus istirahat."

"Gue gak mau dijodohin"

"Semua pasti baik-baik aja" mungkin lanjut Guntur dalam hati.

Guntur menuntun Zabila memasuki kamar gadis itu, lalu membantu merebahkan nya. Tak lupa ia mengusap air mata sang kakak yang terus saja mengalir, tangan nya tak henti-hentinya mengusap rambut Zabila. Hingga gadis itu merasa lelah dan tertidur, senyum kecil terbit di bibir Guntur.

"Gabut banget jaman sekarang jodoh-jodohan" gumam Guntur lalu menaikkan selimut Nabila hingga leher gadis itu.

*****

Disisi lain,

Revan sedang duduk di meja makan bersama kedua orang tua nya, dan adiknya, sesekali bercanda dan berbicara. Tampak seperti keluarga yang begitu harmonis, sangat harmonis.

I'M YOURS (END)Where stories live. Discover now