2. "Awal Kehidupan"

2.9K 147 2
                                    

"Assalamualaikum, Arkan pulang" ujar Arkan yang baru saja sampai dirumah.

"Waalaikumsalam," balas Mama Arkan.

Arkan bergegas menghamipiri sang Mama dan langsung salam dengan Mama Arkan.

"Papa mana Ma?" tanya Arkan.

"Papa kamu lagi ada dikamar," balas Mama Arkan.

Arkan hanya mengangguk saja.

"Arkan, ada sesuatu yang pengen Mama bicarakan sama kamu," ujar Mama Arkan.

Arkan mengernyitkan dahinya bingung. "Apa Ma?"

"Mama ingin kamu menikah dengan anak teman Mama waktu SMA dulu, dia itu cantik, baik, Mama suka liatnya,--"

"Maksud Mama, aku mau dijodohin sama anak teman Mama itu,? potong Arkan.

"Iya, kamu mau kan?" tanya Mama Arkan.

"Arkan nggak mau Ma, Mama apa-apaan sih pake jodohin aku segala. Aku udah dewasa Ma, nggak perlu Mama jodohin aku lagi, lagian aku nggak kenal juga sama cewek itu!" tolak Arkan.

"Mama kamu pengen yang terbaik untuk kamu Kan," timpal Papa Arkan yang baru saja turun dari kamarnya.

"Tapi Arkan nggak mau Pa,"

"Mama kamu pengen mendapatkan menantu yang baik, kalaupun kamu bawa cewek kesini untuk dikenalkan sama Mama Papa belum tentu Mama dan Papa suka sama cewek pilihan kamu," balas Papa Arkan.

"Arghhhh!!! Udah ah Arkan mau ke kamar aja, baru pulang udah disambut dengan perjodohan nggak jelas!" kesal Arkan.

Arkan beranjak dari ruang tamu dan bergegas untuk masuk ke kamarnya.

"Kalau kamu nggak mau, semua fasilitas termasuk perusahaan Papa sita. Papa akan gantikan dengan sepupu kamu Arya!" ancam Papa Arkan.

Sontak saja Arkan langkah Arkan langsung terhenti mendengar ancaman sang Papa. "Papa apa-apaan sih, kenapa kayak gini coba?"

"Kamu pilih, jika kamu terima perjodohan ini fasilitas dan perusahaan nggak akan Papa ambil dan jika kamu menolak perjodohan ini, semua yang Papa kasih ke kamu akan Papa alihkan pada Arya!"

Arkan bingung, satu sisi dia tidak mau menerima perjodohan ini tapi sisi lain Arkan nggak mau semua fasilitas dialihkan oleh sepupunya sendiri.

"Oke-oke Arkan terima perjodohan ini," ujar Arkan dengan pasrah.

Mama dan Papa Arkan langsung tersenyum bahagia. "Alhamdulillah akhirnya kamu mau menerima perjodohan ini. Mama nggak akan salah pilih untuk pendamping hidup kamu Kan,"

Arkan hanya berdehem saja karena masih kesal dengan kedua orangtuanya yang menjodohkan dirinya dengan cewek yang tidak ia kenal.

"Kalau gitu besok kita kerumahnya untuk melamar dan lusa langsung akad nikah," Ujar Papa Arkan.

"Mama setuju,"

"Ini terlalu cepat Pa," ujar Arkan dengan tidak percaya.

"Lebih cepat lebih baik yakan Ma?" balas Papa Arkan.

Arkan hanya mengehmbuskan napasnya kasar dan langsung pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri.

👀👀👀

Ica yang hanya berdiam diri dikamar karena sebentar lagi keluarga dari teman Ibunya akan datang untuk melamar dirinya. Ica berharap semoga suaminya nanti akan bersikap baik padanya walaupun menikah dengan dijodohkan.

Pintu kamar Ica terbuka dan memperlihatkan sosok wanita yang selama ini sudah berjuang membesarkan Ica dengan segala apapun demi Ica bahagia.

"Ibu?" panggil Ica.

I Will Go Out Of Your LifeWhere stories live. Discover now