30. "I'm Sorry!"

1.8K 54 0
                                    

Perpisahan? Kata yang sangat aku inginkan dulu tapi sekarang tidak, mendengarkan kata itu membuat hatiku hancur seketika. Hal yang aku inginkan dulu sekarang berbalik kini Ica yang sangat menginginkan hal itu terjadi. Sekuat apapun aku mengenggamnya tapi jika sudah maunya dan ia bersikeras terpaksa aku harus mengikuti keinginannya walaupun hatiku sangat berat untuk melepaskannya. Apa sefatal itukah kesalahanku hingga Ica meminta untuk berpisah? Aku tau aku salah tapi bisakah Ica memaafkanku? Kembali bersamaku? Hidup bahagia yang Ica idamkan?. Dulu aku sangat bodoh karena telah menyakiti hati dan batinnya padahal Ica tidak ada membuat salah kenapa aku dengan teganya menyakitin dia? Aku bodoh sangat bodoh bisakah waktu diulang kembali?.

👀👀👀

Jika dirimu hancur seperti hancurnya diriku
Akankah kau tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku sampai hatiku akan meledak. Betapa aku menginginkanmu?.

Hancur? Ya sekarang perasaan Arkan bercampur rasa sakit, hancur, kesal, sedih, semua sulit untuk diungkapkan oleh Arkan. Kini karma datang kepadanya seolah memberi tau betapa hancurnya yang dirasakan Ica dulu, dan kini berbalik Arkan yang merasakan hancur.

"Are you okay?" tanya Ali yang melihat Arkan mengeluarkan air matanya lagi.

Arkan menggeleng pelan.

Ali menghela napasnya pelan. "Sekarang lo temuin Ica bicarakan sama dia dengan baik-baik,"

"Gue takut kalau dia bersikeras untuk pisah sama gue,"

"Gue yakin dihati Ica dia masih mencintai lo tapi dengan keadaan dia seperti ini buat dia merasakan kalau dia itu cuman nyusahin lo aja,"

"Lo yakin?"

Ali mengangguk. "Gue yakin, dan sekarang lo temuin dia bicarain sama dia baik-baik,"

"Pikiran gue sekarang kacau Li,"

"Gue tau dan gue ngerti itu, tapi yang terpenting lo harus bicarain dulu sama Ica dan kedua orangtuanya yakinin mereka kalau lo bisa berubah dan nggak akan seperti dulu lagi,"

"Temuin Ica sekarang!"

Arkan mengangguk dan pergi untuk bertemu Ica.

👀👀👀

Terimakasih karena kamu telah hadir dan menemaniku sampai sekarang tapi jika kita berpisah nantinya tolong berbahagialah dijalanmu nanti.

Ica menatap kosong ke arah depan dengan pikiran yang kacau, hati yang sakit, air mata yang tak berhenti keluar, semua menjadi satu. Sekarang Ica hanya pasrah dan berharap Tuhan segera mengambil dirinya agar ia merasakan ketenangan, Ica lelah dengan semua yang ia alami dan ia ingin menyerah apakah salah jika ia ingin menyerah? Ica jugalah hanya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran dan rasa lelah hingga membuat dirinya ingin menyerah.

Ceklek.

Pintu ruang rawat Ica terbuka menampilkan sosok Arkan yang tengah memandang Ica, Ica tidak menyadari jika ada seseorang yang masuk.

Arkan mendekat ke arah Ica dengan jantung yang berdebar, Arkan melihat Ica tangah melamun tapi air mata yang terus mengalir membuat Arkan merasakan sakit melihat keadaan Ica seperti ini.

"Ekhem!" Arkan sengaja berdehem agar Ica menyadari Arkan yang berada disampingnya sekarang.

Ica menoleh dan mendapati Arkan yang tengah tersenyum padanya, Ica segera menghapus air matanya yang mengalir tadi.

"Arkan?" ujar Ica pelan tapi masih terdengar oleh Arkan.

Arkan? Arkan kaget biasanya Ica memanggil dirinya dengan sebutan 'Mas' tapi kenapa kini Ica hanya memanggil namanya saja?.

I Will Go Out Of Your LifeWhere stories live. Discover now