27. "Belum siap kehilangan!"

2.3K 68 2
                                    

Suasana dalam mobil sangat tegang karena denyut nadi Ica sudah sangat pelan, sementara suster yang berada di dalam mobil ambulance berusaha memberikan napas di selang serta alat pembantu napas lainnya. Arkan yang terus menangis dengan deras tak kuasa melihat keadaan Ica yang sangat tragis, lagi dan lagi penyesalan hinggap di hatinya entah berapa kali Arkan telah menyakiti Ica baik fisik maupun batin.

Seandainya Arkan mendengarkan dan mempercayai ucapan Ica pasti tidak seperti ini keadaannya, hanya saja Arkan sudah dibutakan oleh kecemburuan yang tidak jelas serta emosi yang sangat tinggi membuat Arkan keblablasan padahal Arkan sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan Ica dan tidak akan pernah menyakitinya lagi.

Tapi apa? Sekarang hanyalah penyesalan yang Arkan rasakan, Tuhan memberikannya cobaan lagi tapi kali ini bagi Arkan sangatlah berat, kalau bisa detik ini Arkan ingin menghilang dari bumi ini agar ia tidak melakukan kebodohannya lagi. Arkan belum siap kehilangan Ica belahan hati Arkan yang sangat amat Arkan cinta dan sayang walaupun dulu ia sangat membenci Ica tapi kali ini Arkan sangat, sangat, dan sangat mencintai Ica melebihi dirinya sendiri.

Terkesan lebay? Tapi itulah Arkan jika telah mencintai wanita terutama Ica, wanita yang tangguh, sabar, dan menjadi bidadari bagi Arkan. Kalau bisa putar waktu Arkan ingin mengulang semuanya dari awal, dari awal pertemuan hingga menikah dengan kebahagiaan tanpa adanya keterpaksaan, jika Arkan bisa menerima Ica dengan ikhlas mungkin Arkan dan Ica telah memiliki anak yang sangat lucu dan menggemaskan dan lagi penyesalan yang hinggap di hati Arkan.

"Ya Tuhan beri aku kesempatan satu kali lagi untuk membahagiakan dia Tuhan," ujar batin Arkan menangis.

Lihatlah kondisi Arkan sekarang yang mengenaskan, mata yang telah memerah dan bengkak akibat menangis, lingkaran hitam di bawah matanya serta rambut yang acak-acakan, Arkan yang arogant sudah tidak ada lagi sekarang adalah Arkan laki-laki yang sangat lemah dan sebenarnya inilah sosok Arkan lemah terutama bersangkutan dengan orang yang ia sayangi.

"Selama mata terbuka dan sampai jantung berdetak selama itu aku mampu mencintaimu Ica jadi aku mohon kamu harus bangun jangan tinggalkan aku sendiri di bumi ini, kamu hanyalah satu-satunya orang yang mampu buat aku seperti ini yang tidak ada daya hidup lagi, lihat aku sekarang udah bisa jalan seperti semula lagi jika kamu melihatnya pasti kamu akan merasa sangat senang jadi aku mohon kamu harus bangun Ca bangun aku mohon sama kamu, kamu kuat Ca karena kamu adalah wanita terkuat di dunia ini wanita yang paling sabar, maafin suami kamu yang bodoh ini sayang," lirih Arkan sambil memegang wajah Ica yang pucat pasi.

👀👀👀

"Pasien yang bernama Ica langsung bawa ke IGD karena Dokter Satria telah menunggu di dalam," ujar Suster yang berada disitu saat melihat brankar Ica baru tiba di Rumah Sakit.

Ica segera di bawa ke IGD untuk mendapat pertolongan, saat sudah sampai di IGD Ica langsung di tangani dan Arkan ingin masuk tetapi dilarang oleh Suster.

"Maaf Pak, sebaiknya bapak tunggu diluar biarkan kami yang bekerja dan membantu pasien," ujar Suster tersebut.

"Tapi Sus, saya suaminya dan saya berhak melihat kondisi Istri saya," bantah Arkan.

"Saya mengerti tapi ini sudah ketentuan dari pihak Rumah Sakit Pak, jadi Bapak harus tunggu diluar saja,"

Pintu IGD ditutup oleh Suster membuat Arkan frustasi bagaimana ia bisa tenang kalau ia tidak bisa melihat Ica didalam sana.

"ARGHHHHH!!!!!!!" Arkan memukul tembok dengan kuat hingga tangannya merasakan sakit tapi itu tidak seberapa dengan sakitnya Ica yang tengah berjuang di dalam sana.

"Kita harus banyak berdoa Kan," ujar Ali yang baru saja datang.

Arkan menoleh pada Ali dengan tatapan sendu. "Ica Li, Ica dia,--" Arkan tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena bagi Arkan sangat menyakitkan.

I Will Go Out Of Your LifeWhere stories live. Discover now