33. "Honeymoon?"

1.3K 47 0
                                    

Hai baca juga yuk cerita terbaru aku "Sisa Rasa" dimana seseorang yang terjebak friendzone dan harus mendapat kabar yang menyedihkan dan memilih menghindar untuk menutupi berita kesedihannya.

Pagi ini Arkan tengah bersiap untuk pergi ke kantor sedangkan Ica tengah sibuk mempersiapkan kebutuhan Arkan seperti menyiapkan sarapan, menaruh bekal untuk dibawa Arkan. Demi apapun hari Ica sangat merasa senang karena pertama kali ia menyiapkan kebutuhan suami seperti pada umumnya, jika dulu Arkan menolak mentah-mentah ketika Ica menyiapkan bekal dan lain sebagai hal tapi kini Arkan dengan senang hati menerima semuanya.

"Sayang!!!" teriak Arkan dari dalam kamar.

Ica yang sedang mencuci piring mendengar Arkan teriak langsung saja ia buruh-buru menyudahi pekerjaannya.

"Bentar!!" balas Ica dengan teriak juga.

Lantas Ica langsung pergi ke kamar dengan celemek yang masih menempel. "Kenapa sih teriak-teriak?" tanya Ica setelah sampai di kamar.

"Pakein aku dasi," balas Arkan sambil memasang wajah puppy eyes.

"Biasanya kan bisa sendiri,"

"Nggak mau, maunya di pakein,"

"Dih CEO kok manja banget," ledek Ica.

"Manja sama istri sendiri nggak masalah dong?"

"Huh iya-iya,"

Ica memasangkan dasi Arkan sedangkan Arkan sendiri sibuk melihat wajah Ica dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

"Udah selesai, sekarang turun yuk sarapan udah siang kamu mau pergi jam berapa lagi," cerocos Ica.

Sedangkan Arkan tertawa pelan mendengar ucapan Ica. Ketika Arkan ingin memeluk Ica tapi dicegah oleh Ica membuat Arkan bingung.

"Kenapa?" tanya Arkan

"Aku belum mandi, aku masih bau asap, masih bau keringat apalagi ini masih pakai celemek jadi jangan peluk dulu," balas Ica.

"Nggak apa-apa kamu tetap cantik dan wangi,"

"Nggak usah muji dehh aku tau pasti daritadi kamu nahan bau karena aku bau keringat kan?"

"Kebiasaan mikirnya aneh-aneh, aku ngerti dan paham karena posisi kamu sebagai istri harus menyiapkan kebutuhan suami pagi-pagi dan pasti nggak akan sempat untuk mandi, kamu tau? Itulah istri sesungguhnya yang rela menomor satukan suami daripada dirinya sendiri," ujar Arkan sambil mengusap wajah Ica.

Ica yang mendengar ucapan Arkan tersenyum senang, tanpa aba-aba Ica memeluk Arkan erat tanpa peduli celemek yang masih menempel di badannya.

"Aku sayang kamu Mas,"

"Aku lebih dari itu sayang," balas Arkan dengan memeluk Ica erat dan menyelusupkan wajahnya di leher Ica.

"Yaudah kita sarapan yuk," ajak Ica setelah melepaskan pelukannya.

Arkan mengangguk cepat sambil tersenyum. "Yuk," balas Arkan.

👀👀👀

"Selamat pagi Pak Arkan!" ujar karyawan yang berada disitu ketika melihat Arkan baru saja tiba dikantor sambil menunduk.

Arkan hanya mengangguk sambil memasang wajah yang dingin seperti biasa dan meneruskan jalannya untuk menuju ruangannya.

"Ali, Harry, tolong antarkan berkas yang harus gue tandatangan," perintah Arkan sebelum masuk ke ruangannya.

Ali dan Harry mengangguk cepat dan mempersiapkan berkas yang harus Arkan tandatangan.

Tok tok tok.

I Will Go Out Of Your LifeWhere stories live. Discover now