17. "Percaya Rencana Tuhan"

2.1K 68 3
                                    

Ingin rasanya beranjak dari sini pergi ke tempat dimana tak ada yang mengenali. Bercerita bersama orang-orang baru, menjalani hidup dengan peran baru, menghapus, melupakan, merelakan, dan mengikhlaskan yang telah berlalu. Tapi semua benar-benar sulit, bertahan sendirian melawan rasa sakit.

Aku akan memberimu kesempatan untuk kembali tapi tidak untuk menyakiti, aku sudah cukup sangat lelah saat ini. Tolong berhentilah bermain dengan rasa, putuskan segala hal yang membuatmu bimbang. Aku tidak ingin tersakiti lagi.

Kenapa yang indah selalu membutuhkan waktu dan proses?. Karena dia harus berhadapan dengan sisi gelapnya, sebelum dan akhirnya bisa bersinar menjadi seperti purnama.

-Aneisha Clarabell Davinia.-

👀👀👀

"Sat lo udah denger kalau Arkan kecelakaan?" tanya Ali saat baru saja masuk ke ruangan Satria.

Satria menoleh ke Ali. "Lo serius?" tanya Satria tak percaya.

Ali mengangguk. "Iya gue serius, dia lagi ada diruang ICU,"

"Ica udah tau?" tanya Satria.

"Gue nggak tau, mending sekarang kita jenguk Arkan dulu,"

Satria dan Ali langsung ketempat ruangan dimana Arkan dirawat.

"Assalamualaikum Tante, bagaimana keadaan Arkan?" tanya Satria saat sudah berada di depan ruangan ICU dimana Arkan dirawat.

"Waalaikumsalam, keadaan Arkan masih kritis kita berdoa yang terbaik aja untuk Arkan ya nak," balas Mama Agnes.

"Kenapa Arkan bisa seperti ini Tan?" tanya Ali.

"Tante nggak tau pasti kejadiannya kenapa Arkan bisa seperti ini yang Tante tau dari warga yang sudah menolong Arkan, mobil Arkan ditabrak truk karena Arkan menerobos lampu merah dan Arkan membawa mobil dengan kecepatan tinggi," jelas Mama Agnes.

"Astagfirullah, Tante sabar ya. Satria dan Ali yakin kalau Arkan segera sadar dan sembuh," ujar Ali.

Mama Agnes tersenyum mendengar ucapan Ali.

👀👀👀

Sementara itu diruang rawat Ica terlihat Ica sedang disuapin makan oleh Ibunya.

"Bu, Ica mau keruangan Mas Arkan," ujar Ica.

"Saat ini Arkan tidak boleh untuk dijenguk nak," jelas Ibu Erika.

"Tapi Ica pengen tau keadaan Mas Arkan Bu," kekeuh Ica.

"Biarkan Arkan istirahat dulu Ca, kamu mau kan suami kamu cepat sadar?" tanya Ibu Erika.

Ica mengangguk pelan. "Ica mau Bu," balas Ica.

"Jadi sekarang biarkan Arkan istirahat agar cepet sembuh. Kan ada mertua kamu yang jaga Arkan jadi kamu nggak usah khawatir ya," jelas Ibu Erika.

"Kenapa Mas Arkan bisa seperti ini Bu?"

"Kata warga yang menolong Arkan, Arkan mengendarakan mobil dengan kecepatan tinggi dan menerobos lampu merah hingga akhirnya mobil Arkan ditabrak oleh truk sampai terguling dan meledak,"

"Astagfirullah, nggak biasanya Mas Arkan mengendarakan mobil seperti ini," balas Ica.

"Terus apa kata Dokter Bu? Mas Arkan baik-baik aja kan?" lanjut Ica.

"Arkan mengalami masa kritis akibat kepalanya terbentur kencang,"

"Ya Allah Mas, ada apa dengan kamu?" ujar batin Ica.

"Permisi, saatnya periksa Nyonya Ica," ujar Satria yang baru saja masuk bersama Ali.

Ica menoleh ke arah pintu mendapati Satria dan Ali yang baru masuk ke ruangan rawat Ica.

"Gimana kondisi lo Ca?" tanya Ali.

"Alhamdulillah aku udah mendingan kok Li," balas Ica tersenyum

"Bapak mana Bu?" tanya Satria selagi periksa kondisi Ica.

"Bapak tadi abis beli makanan langsung keluar lagi untuk sholat," balas Ibu Erika dan diangguki Satria.

"Ca, untuk saat ini lo jangan banyak gerak dulu harus istirahat yang banyak. Ginjal yang lo alami udah memasuki stadium 4 dan lo harus rajin untuk kemo agar bakteri dan virus di dalam tubuh lo tidak menyebar kemana-mana lagi," jelas Satria.

"Stadium 4?" tanya Ica pelan.

"Kenapa begitu cepat virus ini menyebar? Dan bahkan aku udah memasuki stadium 4,"

"Karena lo jarang kemo dan lo pernah koma hampir sebulan itu mengakibatkan virus yang ada ditubuh lo menyebar begitu cepat,"

"Ya Tuhan...,"

"Kamu sabar ya Nak, Ibu tau kamu adalah anak yang kuat dan ibu yakin kamu bakal sembuh," ujar Ibu Erika dengan menenangkan Ica.

"Bu penyakit ini nggak akan bisa disembuhkan walaupun dengan kemo aku bakal mati juga Bu, apa Ibu pernah mendengar penyakit kayak aku bisa sembuh? Kalaupun pernah itu jarang Bu, penyakit ini susah untuk disembuhkan. Aku nggak mau kemo, itu sama saja membunuh aku secara perlahan,"

"Tapi setidaknya kamu bisa bertahan Ca," timpal Bapak Irwan atau Bapak Ica yang baru saja datang ke ruangan Ica.

"Ica nggak mau Pak,"

"Lo harus kemo Ca, setidaknya bisa menghambat atau membunuh virus yang ada didalam tubuh lo Ca," sambung Ali.

"Aku percaya jalan Tuhan, jika Tuhan menginginkan aku kembali ke pangkuannya aku ikhlas dan siap. Semua rencana Tuhan kita tidak bisa mengekang dan melawan rencana Tuhan, jika Tuhan menginginkan aku sembuh pasti aku akan sembuh." ujar Ica  dengan tersenyum tipis.

"Bapak tau kamu anak kuat dan disini Bapak, Ibu, Nak Satria, dan Nak Ali yakin kamu bakal sembuh. Sekarang kamu tidur dan besok kita akan ke ruangan Arkan untuk menjenguk kondisi Arkan," ujar Bapak Irwan.

"Bener, udah sekarang lo istirahat jangan banyak pikiran biar lo sembuh, Oke?" ujar Ali.

Ica mengangguk dengan tersenyum.

Kita sebenarnya dekat tapi kamu yang selalu membuat jarak seakan-akan kita jauh

Halo terimakasih yang sudah baca semoga suka ya!

Jangan lupa vote, komen, dan follow!

Ditunggu part selanjutnya!

Kamsahamnida

I Will Go Out Of Your LifeWhere stories live. Discover now