Hai hai aim bek,
Jadi, sebenarnya rencananya mau update tuh hari minggu. Tapi tangan udah gatel banget pengen update jadinya update ehehehe :3Btw, did you miss me?
"Tidak."
Ceritanya gimana? Kangen tak?
:("B aja."
Hiks hiks hiks
Ah yah, sesuai dengan janji Author ga pergi selama seminggu UwU
Aku penasaran apa kalian menikmati cerita ini? Soalnya agak berantakan gitu ye kan terus banyak typonya.
👉👈😐*Sigh*
Ya sudahlah maafkan Author, Authornya lagi galau karena tugas.
Mana hari senin ujian lagi🤣
Oh yah, dan lupa satu hal lagi.
Ternyata Tim Natsu banyak juga yah, ngalahin Tim Laxus yang sempat comeback😭🤣Sekian terima gaji,
***
"Tersisa tiga menit sampai Istana Petir diaktifkan! Apa yang akan kalian lakukan?" Kata Laxus."Itu tidak akan terjadi!" Kata Natsu lalu aku dan Natsu menendang Laxus tetapi lagi lagi berhasil ditangkis olehnya.
"Tutup mulutmu!" Teriak Laxus lalu dia mendorongku dan menghantam wajah Natsu hingga Natsu terlempar.
"Natsu!" Teriakku.
'Oi, kalian semua dengar?' Tanya Warren.
'Warren?' Tanggapku.
'Lihatlah ke langit!' Kata Warren.
'Mana bisa bodoh, aku sedang bertarung bodoh.' Batinku.
'Dan juga semua yang pingsan, cepatlah bangun!' Teriak Warren.
'Jika kalian masih bertarung, hentikan pertarungan kalian!' Kata Warren.
'Dengar semuanya, kita harus menghancurkan benda yang melayang di langit dengan semua kekuatan sihir kita! Itu adalah sihir Laxus yang akan menyerang kota, tidak ada waktu lagi! Semua harus bekerja sama!' Kata Warren.
'Bodo amat bodo amat.' Kataku yang memutus telepatiku dari Warren.
"Kau kenapa diam saja [YN]?" Kata Laxus sembari menyeringai ke arahku.
"Tidur, ya tidaklah." Jawabku dengan nada mengejek.
'Kayaknya Natsu dan Gajeel lagi berkelahi di telepatinya Warren deh, aku mengasihani telinga Warren.' Batinku menatap Natsu yang mukanya lagi kesal.
YOU ARE READING
Fairy Tail x Reader : Reincarnation To Another World [HIATUS]
Fanfiction[YN] seorang perempuan yang kehidupannya berjalan sangat lancar dan tidak menjalani hidup yang susah. Dia memasuki dunia Fairy Tail setelah menyelamatkan seorang anak kecil yang hendak mengambil bonekanya. Menyesal? Tidak, dia tidak menyesali keputu...