30-Jarak

63 11 0
                                    

Happy reading:)

Bukan perihal jarak
yang menghalangi dua
insan pasangan LDR.
Ini lebih sakit daripada itu.
Dekat, terlihat, tapi tak
bisa terikat.
~Auristella Grizelle

***

Hari-hari berlalu seperti biasanya. Tidak ada yang spesial. Pagi berangkat sekolah sampai siang, sorenya ekskul teater, kecuali hari rabu, kamis dan jumat. Karena rabu debat bahasa Inggris, kamis basket, sedangkan jumat pramuka.

Kamis, jadwalnya Stella mengikuti ekskul basket. Pasti dia akan bertemu dengan Angga. Stella bingung harus bersikap seperti apa setelah usahanya yang mati-matian mendekatkan Zeline dengan Angga, yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu.

"Apa gue izin aja kali, ya?" gumam Stella bimbang.

Agak gelisah kalau-kalau Zeline melihatnya masih dekat dengan Angga. Stella belum siap mengatakan kebenaran hubungannya itu pada Zeline.

Tring!

Saat sedang menimang-nimang, ponsel Stella berbunyi. Ada pesan masuk, Stella bergegas membukanya, siapa tahu ada informasi penting.

Zeline:
Stell, hari ini ekskul basket?

Melihat itu pesan dari Zeline, Stella menunda-nunda untuk membalasnya. Stella lebih memilih untuk melihatnya saja.

Sengaja Stella menonaktifkan laporan dibaca agar saat dia membaca pesan dari orang lain dan sedang malas membalas, orang tersebut tidak akan mengetahui jika pesannya sudah terbaca.

Tring!

Zeline lagi-lagi mengirimkan pesan untuk Stella. Mungkin karena tadi tidak mendapat respon dari Stella.

Zeline:
Gue minta tolong banget,
ntar candid-in Angga
kaya biasa, ya><

Sebenarnya agak kesal membaca isi pesan itu. Tapi, mau gimana lagi, Stella sudah terlanjur berjanji ada Zeline untuk mendekatkannya pada Angga. Ingin menolak pun, rasanya tidak enak.

"Berasa jadi babu, anjir." cerocos Stella sembari berjalan menyusuri koridor kelas.

"Babunya siapa?"

Deg!

Setan mana yang berani-beraninya mengagetkan Stella? Saat Stella menengok kebelakang, ternyata tidak ada siapa pun. "Aduh!"

"KAMU!!!" teriak Stella jengkel.

Sontak, Angga tertawa lepas. Lucu melihat gadisnya kaget seperti itu. Apalagi saat melihatnya sedang marah-marah begini. So cute!

Tentu saja sangat lucu. Stella kan memang lucu dari lahir. Dilarang debat! Itu memang fakta.

Angga mengacak-acak rambut Stella, lalu mengelus surainya lembut. "Ayo, ada ekskul basket hari ini!" ajak Angga seraya merangkul pundak Stella.

"Aku capek, gendong!" rengek Stella bak anak kecil yang minta permen kepada ibunya.

Lagi-lagi Angga tertawa geli melihat tingkah Stella yang sangat manja. Padahal dulu saat Angga belum tahu jika Stella itu adalah Grizelle, sikap Stella sangat berbanding terbalik dengan yang sekarang.

AURISTELLA (LENGKAP)Where stories live. Discover now