27-Sakit

93 11 6
                                    

Happy reading:)

Tidak semua orang
jahat itu luar dalam.
Banyak orang jahat
yang melakukan kejahatan
demi menutupi kelemahan.
~Zeline Zakeisha

***

Awali pagimu dengan senyuman. Kebahagiaan seorang Auristella kini terpancar jelas. Dia memancarkan kebahagiaannya kesemua orang yang ditemuinya.

"Pagiiii, semua!!!!" sapa Stella ceria.

Sontak, semua yang ada dimeja makan memperhatikannya dengan tatapan heran. Siapa yang tidak heran dengan perubahan Stella dirumah ini?

Stella yang tadinya selalu murung, justru kini malah menyapa dengan nada riang. "Kamu baik-baik aja?" tanya Sheila.

Tanpa menghilangkan senyuman cerahnya, Stella mendengus geli. "Ishh... Jawab dulu sapaanku bisa, kan?" tanyanya sembari mengerucutkan mulutnya. Itu terlihat sangat menggemaskan.

"Oh! Pagi!!!" jawab mereka serentak.

Agak kaget melihat perubahan Stella sepert ini. Tapi, setidaknya ini lebih baik dari pada biasanya.

"Stop!!! Biar aku aja, Bun." cegah Stella saat Sheila hendak menyiapkan sarapan untuknya. "Oh iya, pagi ini aku bawa bekal ke sekolah, ya Bun." lanjut Stella disela-sela makannya.

Sungguh aneh! Seumur hidup, baru kali ini Stella mau bawa bekal ke sekolah. Bahkan, dulu walau dipaksa bagaimanapun untuk membawa bekal, Stella akan menolak keras.

"Tumben, Kak." sinis Zeline mendapati perubahan drastis Kakak tirinya itu.

Stella tidak meladeni perkataan Zeline barusan. Dia melanjutkan makannya sambil tetap memperlihatkan senyumnya.

Satu yang Stella inginkan. Dia ingin, seluruh dunia tahu jika dirinya sangat bahagia saat ini. Stella tidak peduli dengan tanggapan orang tentang perubahannya yang terbilang sangat mendadak ini.

"Mau Bunda siapin bekal buat kamu nanti?" tawar Sheila yang langsung dibalas gelengan keras oleh Stella.

"Biar aku aja, Bun."

Sheila hanya tersenyum lembut. Sepertinya Sheila tidak perlu mempertanyakan alasan perubahan putrinya. Dia juga harus ikut bahagia atas perubahan Stella.

"Line, mau nebeng, gak?" tawar Stella yang semakin membuat siapapun tercengang atas tawarannya barusan.

Awalnya, Zeline curiga dengan kebaikan Stella padanya itu. Tapi, akhirnya Zeline menyetujui ajakan Stella barusan. "Oke."

"Akhirnya kamu bisa akur sama adikmu." ujar Afsheen yang dihadiahi senyum manis dari Stella.

"Dulu aku bilang ke kamu buat mulai semuanya duluan. Kamu mau lewatin ini semua bareng aku? Berjuang bareng, sampai semesta memisahkan kita? Will you be mine?"

Sungguh, ini seperti mimpi, dan Stella tidak ingin bangun dari mimpi indah ini. Apakah ini yang dinamakan happy ending? Tapi, tunggu! Ini barulah awal dari perjuangannya. Gadis itu harus berjuang lebih lama lagi.

Tanpa rasa ragu sedikitpun, Stella mengangguk sembari tersenyum manis, sangat manis, hingga Angga terbuai dibuatnya. "Yes, I will." jawabnya membuat Angga refleks memeluk tubuh gadisnya erat.

AURISTELLA (LENGKAP)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon