37-Epilog

94 11 0
                                    

Happy reading:)

***

Hari dimana seluruh siswa-siswi SMA Ganesha tersenyum puas atas keberhasilan mereka. Kini, tepatnya 2 tahun Angga dan Stella pacaran, sekaligus hari kelulusan murid seangkatan Angga.

Teman-teman Angga dan Stella merayakan kelulusan Angga beserta teman-teman seangkatannya.

Angga menghela nafasnya berat, lalu tersenyum simpul. Tanpa aba-aba, pelukan dari gadisnya membuat Angga agak kehilangan keseimbangan. "Ah Gara, selamattt, yaaa!!!" seru Stella dalam dekapannya.

"Iya. Makasih, sayang." balas Angga senang. "Oh iya." sela Angga lalu melepas pelukan mereka berdua. "Happy 2nd anniversary!!!"

Stella tersenyum lebar lalu memeluk Angga lagi. "Happy 2nd anniversary, too, dear! Semoga kedepannya tambah langgeng walaupun banyak yang mau rusak hubungan kita." gumam Stella yang masih terdengar jelas ditelinga Angga.

"Ekhem!"

Suara dehaman membuat pelukan Angga dan Stella merenggang, lalu menatap tajam kearah sumber suara. "Evan?!" lengking Stella melontarkan tatapan tajamnya.

Sebelum Evan disantap habis oleh mereka berdua, Evan segera menyampaikan maksut dan tujuannya menghentikan aksi perbucinan temannya itu.

"Santai dulu, Stell. Gini-gini, gue cuma mau bilang kalo Leon, Van, Erick, sama gue mau adain acara barbeque nanti sore. Rencananya sih mau dirumah Leon. Gimana, lo mau ikut nggak?" tawar Evan.

Angga menimang-nimang ajakan Evan barusan. Lalu melirik Stella sejenak seakan bertanya dibolehkan atau tidak.

"Boleh ajak yang lain kok, kalo yang lain free." ujar Evan menyadari bahwa sepertinya Angga akan merayakan kelulusan bersama pacarnya.

"Dirumah gue aja gimana?" tawar Angga. "Lagian dirumah gue nggak terlalu rame. Cuma ada Nenek sama gue aja."

Selang beberapa menit, teman-teman Angga datang bersama dengan teman-teman Stella juga. "Boleh, tuh. Dirumah Leon rame, banyak saudaranya." sahut Ally mewakili.

Tanggapan Ally disetujui oleh semuanya. Akhirnya mereka memutuskan untuk merayakan kelulusan mereka dirumah Angga.

"Eh ada apa, nih?" ujar Zeline ikut nimbrung yang tidak usah ditanyakan lagi bersama siapa dia datangnya.

"Kita mau adain acara barbeque, lo mau ikut? Ajak Jio sekalian boleh."

Jemari Zeline mengelus-elus area dagunya, menandakan dia sedang mempertimbangkan ajakan Kakak tirinya barusan.

Zeline menatap Jio sembari menaik turunkan alisnya. Jio mengangguk mengiyakan ajakan Zeline dari isyarat sahabatnya barusan.

"Oke, gue sama Jio ikut!" putus Zeline. "Nanti gue sama Jio bawain minuman banyak, deh. Mau minum alkohol, nggak? Kan udah 18+." ujar Zeline sambil mengedipkan matanya menggoda.

"Nggak, ya! Jangan coba-coba minum gituan depan gue kalo mau selamat!" ancam Stella menatap iris mata adiknya intens.

Zeline membuang muka, dia berdecih singkat karena ancaman Kakaknya barusan. "Cuma minum gituan masa nggak boleh." cibir Zeline memutar bola matanya malas.

AURISTELLA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang