Special Part (2)

101 11 0
                                    

Kali ini aku ngetik spesial episode buat Evan dan Zetta. Mulai dari Evan yang berasal dari keluarga broken home, sampai tentang percintaannya dengan Zetta.
Happy reading:)

***

Petir menyambar, hujan deras seakan mewakili perasaan Evan. Dinginnya malam tidak dia hiraukan. Malam-malam seperti ini sudah biasa dia lalui.

Mungkin sebagian orang sedang menggunjingkan dirinya yang kini menerobos dinginnya malam ditengah hujan deras seperti ini.

Hujan semakin deras, Evan tidak menggunakan jas hujan, jaket, maupun helm. Dia kini benar-benar kalut. Kecepatan motornya diatas rata-rata.

"Gue gak pernah minta dilahirin dikeluarga ini! Kenapa?! Kenapa dunia gak adil?!" serunya, suaranya tersamar oleh gemericik hujan yang menyentuh aspal tanpa henti.

Evan terus mengumpat, memaki, dan melampiaskan semuanya kepada hujan yang tidak tau apa-apa. "Sial!"

"Kamu bukannya minta maaf malah ngeyel terus! Harusnya kamu jadi kepala keluarga itu yang bijak dong! Jangan maunya bener terus!"

"APA KAMU BILANG?!"

Plak!

Tamparan yang kesekian kalinya membekas dipipi cantik Delima. Herman, suaminya memang sering melakukan kdrt padanya.

"TAMPAR LAGI!" sorot mata Delima berapi-api.

Herman dengan keangkuhannya, menatap remeh istrinya. "Mending kita cerai aja. Aku akan menikah dengan Viola," putus Herman sepihak. "Lagipula kamu tidak mau dimadu kan? Aku akan tetap nafkahin kamu sama Evan tiap bulan."

Setelah mengungkapkan kata-kata yang sangat menusuk hati Delima, Herman pergi dengan amarahnya yang seakan masih tinggal.

Evan yang tengah mengamati dari lantai atas, mengepalkan kedua tangannya erat. Matanya menyala, "gue bakal balas dendam sama lo, Viola! Jalang gak tau malu!"

"GUE BERSUMPAH BAKALAN BALAS DENDAM SAMA-----!!!"

Bruk!!!

"AAAAAAAAA!!!!"

Seketika itu juga, aliran darah Evan berhenti. Evan sudah menabrak orang? Dengan cepat Evan turun dari motornya.

"Woi bangun woi!!! Mati gue!! Jangan-jangan ni cewe mati? Bisa dipenjara gue."

Evan mengecek apakah denyut nadi gadis itu masih ada atau tidak. "Untung masih ada. Darahnya banyak banget lagi. Sial!"

Secepat kilat Evan membawa gadis itu ke rumah sakit. Evan takut terjadi apa-apa padanya.

Sebelumnya Evan tidak pernah mengalami kecelakaan seperti ini. Apalagi harus membawa seseorang berlumuran darah dan tidak sadarkan diri dengan motor.

"Sakit," rintihnya, sepertinya samar-samar gadis itu mulai sadar. Namun, naasnya dia kembali pingsan.

"Sial banget gue hari ini!"

AURISTELLA (LENGKAP)Where stories live. Discover now