34-Myself

79 11 0
                                    

Happy reading:)

Teruntuk diriku sendiri.
Maaf, karena sering membuatmu terluka atas banyak drama
yang tak pernah ada habisnya.
Terima kasih, karena telah
bertahan atas segala kemungkinan- kemungkinan yang telah terjadi.
~Zeline Zakeisha

***

Bukan suatu hal yang aneh jika semua orang kini menjadi benci kepadanya. Ini semua dia yang menciptakan.

Berjalan dengan pandangan menunduk, Zeline tidak berani menatap lantang kedepan seperti biasanya.

Caci maki masih saja menghujaninya. Lelah? Tentu saja. Bahkan Zeline tidak menyangka jika dirinya akan seperti ini.

Andai saja waktu itu Zeline tidak mengatakan semuanya kepada Tiffany dan Tiffana, pasti semuanya tidak akan terjadi. Atau, andai Zeline tidak melakukan sandiwara ini? Dan andai-andai yang lainnya.

Banyak manusia yang memang hanya bisa berandai-andai ketika dirinya sudah memasuki tahap penyesalan. Zeline termasuk kedalam golongan itu.

Prinsip hidupnya yang tidak akan pernah menyesali segala sesuatu, kini runtuh sudah. Apa lagi penyebabnya jika bukan karena cinta?

Tapi, tunggu sebentar! Manusia seperti Zeline apa bisa jatuh cinta? Jangan salah! Zeline juga manusia biasa. Hanya saja, dia terlalu angkuh dalam menyikapi percintaan didalam hidupnya.

"Zeline."

"Jio?"

Jio Xavier. Laki-laki gagah yang mampu membuat seorang Zeline jatuh cinta pada pesonanya. Pemuda asal Prancis ini adalah cinta pertama dan terakhir Zeline. Mungkin?

Refleks, Zeline memeluk erat tubuh Jio. Sudah lama sekali Zeline tidak bertemu dengannya sejak Papanya meninggal, kemudian dia dan Mamanya pindah ke Indonesia. "Aku kangen!!!" ungkap Zeline gamblang.

"Tadi aku ke rumahmu. Kata tante Zemira, kamu pergi ke sekolah. Dan dari tadi aku nungguin kamu disini. Oh iya, mata kamu sembab. Habis nangis? Masih masalah kemarin?"

Zeline mengangguk lesu. Iya, lelaki yang kemarin menenangkan dirinya adalah Jio. Jujur, Zeline kaget atas kedatangan Jio yang tiba-tiba seperti ini.

"ZELINE!!!" panggil seseorang dengan nada berteriak. "Lo gak denger apa tadi pagi tante Zemira nyuruh lo buat nebeng sama gue?!" sentak gadis yang tentu saja itu adalah Stella dengan nafas terengah.

Dibelakang Stella, layaknya ekor yang selalu mengikutinya kemana pun Stella pergi, siapa lagi jika bukan Anggara Zardi?

Ekor mata Zeline melirik kearah Stella acuh. "Gue pulang bareng Jio." ujar Zeline lalu membuang muka.

Ternyata Zeline masih kesal dengan Stella. Tunggu! Harusnya Stella yang kesal pada Zeline. Mengapa malah terbalik seperti ini? Keterlaluan!

Stella mendekat kearah Jio. Dia menarik Jio tanpa izin, menjauh dari Zeline dan Angga.

"Walaupun Zeline adik tiri gue. Gue punya tanggung jawab buat jagain dia dari pria kaya lo. Awas aja lo macem-macem!" ancam Stella dengan nada berbisik.

AURISTELLA (LENGKAP)Där berättelser lever. Upptäck nu