36-I'm Yours

79 13 0
                                    

Happy reading:)

Menjadi milikmu,
adalah inginku sejak dulu.
Menjalin hubungan denganmu,
menjadi nilai plus untukku.
~Auristella Grizelle

***

Sedikit mereka tahu tentang Angga dan Stella yang kini sedang bercanda ria ditengah kerumunan teman-teman yang akan selalu setia menemani mereka.

Lengkungan itu kembali terbit seiring berjalannya waktu. Dirumah, Stella sudah tidak merasa tertekan lagi seperti dulu. Stella juga sudah mulai menerima penjelasan demi penjelasan yang terlontar dari mulut Mamanya.

Kini, Stella tidak sungkan lagi mengakui jika beliau adalah Mamanya, walaupun beliau tidak melahirkan dirinya. Tapi, Stella akan mencoba menyayanginya seperti dia menyayangi Bundanya sendiri.

"Stell?"

"Eh, Mama?"

Merinding sekaligus bahagia rasanya mendengar panggilan 'Mama' yang tercetus dari bibir mungil putrinya. Sekian lama Zemira menantikan ini semua. Sampai tidak sadar dia menitikkan air mata harunya.

Stella kaget melihat reaksi Zemira barusan. Stella menghampiri Zemira, lalu mengusap air mata Mamanya lembut. "Mama kenapa? Stella salah, ya? Maaf, Ma." ucap Stella, dihadiahi pelukan oleh Zemira.

Zemira menggeleng antusias, "kamu gak salah, sayang. Mama cuma sedikit terharu denger kamu manggil Mama begitu." ungkap Zemira mampu membuat Stella luluh lagi dan lagi.

Ini seperti mimpi. Yang tadinya Stella berjanji tidak akan memaafkan Zemira, kini runtuh sudah. Stella mengingkari janjinya. Biar saja, Stella tidak peduli dengan itu semua.

"Kenapa manggil, Ma?" tanya Stella selepas pelukan mereka berdua usai. "Butuh bantuan aku?" sambungnya melihat Zemira masih belum berucap.

Lagi-lagi Zemira menggeleng. Kali ini, dia sedikit kikuk. Sebenarnya dia masih merasa tidak enak, walaupun ini semua bukan sepenuhnya salah dia.

"Kamu lanjut ngobrol sama temen-temen kamu aja, sayang. Have fun!!!" seru Zemira, Stella mengacungkan jempol dengan mata berbinar.

Stella dan teman-temannya, tidak lupa dengan kekasihnya, kini sedang bermain dirumah Stella. Rumah yang dulunya kelabu, kini berwarna seiring Stella mampu menerima semuanya dengan lapang dada.

Ini semua sudah terlanjur terjadi. Masalalu tidak bisa berubah. Begitupun dikembalikan seperti dahulu. Ini dunia nyata, bukan dunia doraemon yang penuh dengan keajaiban yang bisa dikeluarkan dari kantong ajaibnya.

Ingat! Semua yang terjadi biarlah terjadi. Penjelasan Mamanya yang ditimpali oleh Bundanya, sudah lebih dari cukup. Setidaknya, kehadiran Angga mampu membuat Stella menurunkan egonya walau sedikit.

"Makasih." ucap Stella tiba-tiba membuat Angga memincingkan matanya.

"Makasih buat apa?"

"Makasih buat semuanya. Kamu, sangat berpengaruh buat perubahanku ketahap yang lebih baik."

Senyum keduanya membuat teman-teman mereka bersorak sorai. Itu sangat romantis, membuat beberapa dari mereka iri. Apalagi makhluk bernama Evan yang kini lengannya digelayuti oleh makhluk baru bernama Detta.

AURISTELLA (LENGKAP)Where stories live. Discover now