19-Permintaan

80 11 0
                                    

Happy Reading:)

Cinta timbul karena terbiasa,
lantas apakah gue
udah terbiasa dengan lo?
~Anggara Zardi

***

Sampai detik ini, Angga masih saja bingung dengan rencananya kedepan. Angga yang biasanya, lebih memilih acuh dengan permasalahan sepele, apalagi tentang cinta. Tapi, Angga yang sekarang justru malah berlebihan dalam menanggapinya.

Aneh. Angga berubah menjadi aneh. Untuk saat ini, dia akan menjauh dulu dari cewek itu, sembari memikirkan apa yang akan dia perbuat selanjutnya.

Entah kapan Angga akan siap menerima semua kenyataan yang ada. Sampai dia mendapat bukti dari orang kepercayaannya, baru dia akan percaya dengan semua ini.

Mungkin karena sudah berminggu-minggu, Angga jadi lupa dengan apa yang belum diberikan Stella padanya. Sebentar, Angga ingat! Stella belum memberikannya dua permintaan dan dia juga belum memberi keputusan apakah dia akan mengikuti ekskul basket atau tidak.

Just for now, Ngga. Jangan baper! Inget, dia Stella, bukan Grizelle!

Angga melenggang ke kelas X Mipa 8. Sesekali dia tebar pesona pada beberapa kaum hawa yang sedang berlalu lalang.

Tidak bisa dipungkiri, hobi Angga yang satu ini tidak bisa dihilangkan secara paksa. Angga memang senang tebar pesona sana-sini pada para cewek.

Saat menangkap sosok cewek yang katanya bernama Alien, Angga cepat-cepat menghampirinya. "Alien, bukan?" tanya Angga memastikan.

Mendengar namanya yang entah sengaja terpeleset atau tidak, Aileen menghunuskan tatapan tajam tepat dimata Angga. Bagi Aileen, Angga menyebalkan.

"A-I-L-E-E-N!!!" eja Aileen sengaja menekankan setiap huruf namanya.

Angga cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry, gue sering denger Stella manggil lo Alien soalnya." ujarnya lugu sambil mengulum mulutnya agar tawanya tidak meledak.

Ternyata ini semua gara-gara Stella menyebalkan itu. Sangat menyebalkan! Sampai-sampai Angga yang notabene-nya orang asing dikehidupan Aileen, memanggilnya dengan sebutan Alien? Sungguh kurang ajar!

"Btw, Stella mana?" tanyanya balik ketujuan awal.

"Mana saya tahu, saya kan ikan." jawab Aileen menirukan ucapan yang ada divideo-video yang sedang viral akhir-akhir ini.

Sontak, Angga tertawa geli mendengar penuturan Aileen barusan. Kalau Aileen ikan, apa bisa Aileen bicara bahasa manusia? Dan sejak kapan ikan sekolah apalagi punya kaki seperti Aileen? Ada-ada saja.

Air muka Angga berubah menjadi serius lagi, "yang bener lo! Stella mana?" tanyanya lagi.

"Dikelas. Ya udah gue cabut dulu."

Sepertinya Aileen ngacir kekantin. Tidak sekali dua kali Angga memergokinya dikantin saat jam istirahat belum berbunyi. Tetapi, Stella sepertinya tidak mau mengikuti aliran sesat Aileen.

"AWAS GUE ADUIN GURU, LHO." teriak Angga menggoda Aileen.

Aileen melengos, dia tidak peduli dengan ancaman Angga yang entah serius atau tidak. Yang penting, kini cacing-cacing diperutnya yang sudah demo sedari tadi, harus dikasih jatah.

***

Seharian ini jadwal Stella sangat padat. Mulai dari menyalin catatan yang ada dipapan tulis, mengerjakan kuis, belum juga tugas Matematika wajib yang belum selesai, sangat membuat kepala Stella rasanya ingin pecah.

Sambil menyalin, Stella memakan cokelat oleh-oleh dari tantenya yang baru pulang dari jalan-jalan ke Paris. Enak, Stella itu sangat suka dengan cokelat.

Tetapi, pelajaran Bahasa Indonesia membuat dia senang, karena tugasnya hanya disuruh membuat cerita dengan tema bebas. Perlu dicatat, Stella itu ahli dalam mengarang. Biasa, pengagum novel, apalagi dia sering menerbitkan novel karyanya yang memiliki banyak pengagum.

"Stell." panggil seseorang pelan dari sebelahnya.

Stella baru menyadari ada orang disebelahnya. Tanpa mengalihkan fokusnya dari tugas, Stella menjawab, "lo cepet banget, Alien?" tanyanya.

Orang yang ada disebelahnya itu, menyeret buku Stella hingga ada coretan pulpen yang membuat pekerjaan itu sangat tidak rapi.

"APA SIH---------"

Belum selesai Stella ngoceh, mulutnya menganga lebar karena saat ini yang ada disebelahnya itu Angga, bukan Aileen.

Bagaimana ini? Stella malu parah. Kenapa juga Angga tidak bilang jika itu adalah dirinya? Sialan!

Dalam hati, Stella merutuki perbuatannya. Begitu bodohnya dia telah mempermalukan dirinya sendiri.

Stella menelungkupkan kepalanya, dia membenamkan kepalanya dengan berbantalkan tangan. "Gak usah blushing juga kali." cibir Angga diiringi tawa cekikikan yang menambah suasana semakin menyeramkan.

Stay cool, Stella! Stay cool!

"Ehem..." Stella sengaja berdehem lalu membenahi posisi tubuhnya seperti semula. "Ngapain kesini?" tanyanya to the point.

"Soal dua permintaan lo sama keputusan lo buat ikut basket apa nggak, gimana?"

Sepertinya Stella melupakan kesempatan emas itu. Stella bisa minta apa saja yang dia inginkan. Minta novel 100? Minta cokelat sepuluh dus? Atau minta gantulan kunci? Kalau novel, cokelat, dan gantulan kunci, sudah biasa Stella dapatkan, jadi tidak mungkin dia meminta itu, percuma.

Oh iya, Stella bisa meminta sesuatu yang sangat dan selalu berarti untuknya. "Permintaan pertama, gue minta lo jujur. Lo siapanya Gara, dan dimana Gara sekarang?"

Deg!

Pertanyaan Stella mampu membuat Angga terguncang hebat. Angga tidak pernah mengira jika Stella akan mengajukan permintaan seperti itu.

Angga kalah telak, dia kicep. Harus dia jawab apa pertanyaan Stella barusan? Apa benar Stella itu Grizelle kecilnya? Atau hanya nama mereka saja yang sama?

"Gue---gue ng---gue nggak tahu, kan gue waktu itu cuma nanya." alibi Angga tidak meyakinkan.

Stella mengernyit, dia memincingkan matanya seolah tidak percaya dengan jawaban Angga barusan. "Gak usah ngelak!" sangkal Stella cepat. "Apa lo itu sahabatnya Gara?" tudingnya semakin menyudutkan Angga.

"I----iya, kenapa emang?!" aku Angga dengan nada nyolot.

Mati gue! Kenapa gue bohong sama Stella, bilang kalo gue sahabatnya Gara?! Goblok lo Ngga!!!

Angga sangat merutuki perbuatannya barusan. Sumpah serapah memenuhi batinnya. Apa kata Stella nanti jika dia tahu yang sebenarnya?

Mata Stella berbinar, dia memekik kegirangan. "Sekarang Gara dimana? Apa dia baik-baik aja? Dia kok gak balik-balik sih? Apa dia sehat? Atau dia udah punya pacar? Ceritain ke gue dong, Gara kaya gimana sekarang?" tanya Stella bertubi-tubi.

***

Salam sayang,
Chyni_Ar

AURISTELLA (LENGKAP)Where stories live. Discover now