Jaehyun yang mendengar itu luar biasa terkejut.

"Kopi?" Tanya Jaehyun.

"Benar, Tuan"

Mata Jaehyun bergerak gelisah. "Tolong selamatkan ayahku, berapapun akan kubayar" ujar Jaehyun dengan penuh permohonan.

"Baik, Tuan, kami akan selalu berusaha"

Jaehyun dan Minho pun beranjak dari kursi, lalu keluar dari ruangan itu.

"Siapa yang membuat kopi?" Gumam Minho yang terlihat bingung.

"Tunggu ayah disini, ada yang harus kuurus dirumah" ujar Jaehyun, lalu ia pergi. Membuat Minho menyeringai kecil.

Jaehyun pulang dalam keadaan kacau, wajahnya trrlihat begitu marah. Siapa yang berani-beraninya meracuni Ayahnya?

Sesampainya di rumah, Jaehyun berteriak memanggil seluruh pegawai di mansionnya. Seketika mereka berkumpul di ruang tengah yang lega.

"Aku lelah, aku akan bertanya. Siapa yang mebuat kopi untuk ayahku?" Tanya Jaehyun, dan Minjeong melangkah dengan kepala menunduk. Matanya sudah berkaca-kaca karena ketakutan.

Jaehyun memandang Minjeong dengan tajam, ia pun menarik Minjeong dan mendorong Minjeong hingga terjatuh ke lantai.

"Hks, saya bisa jelaskan Tuan" ujar Minjeong yang sudah menangis. Sementara yang lain tampak menunduk, mereka tahu apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.

"Aku tidak butuh penjelasan" desis Jaehyun, lalu menedang wajah Minjeong hingga darah bercecerah dari hidungnya.

"Bawa gadis sialan ini ke ruang bawah tanah! Cambuk dia sampai mati!"

"Tuan! Tuan! Maafkan saya hks maafkan saya! Saya bisa jelaskan semuanya!" Jerit Minjeong seraya meraih kaki Jaehyun, namun Jaehyun kembali menendangnya.

Dua penjaga pun membawa tubuh Minjeong keruang bawah tanah yang berada di belakang rumah ini.

"Tuan!! Tuan!!! Bukan aku!!" Jerit Minjeong, dan suara itu tak terdengar lagi.

"Katakan sesuatu padaku, jika kalian melihat Minjeong memasukan racun kedalam kopi ayahku" ujar Jaehyun.

Lalu seorang maid maju selangkah. "Saya melihat Minjeong memasuki kamar nona Ara setelah hal itu terjadi"

Jaehyun mengepalkan kedua tangannya.

"Apa lagi?"

"B-bibi Park yang memberikan kunci cadangannya pada Minjeong" sahut maid itu lagi, sontak Bibi Park menatap Jaehyun dengan tatapan takut.

"Tuan, bibi kira memang Minjeong memiliki tugas dari Tuan soal Nona Ara, jadi Bibi memberikan kunci cadangannya pada Minjeong. Mengingat dia orang baru disini dan berhati lembut"

"Berhati lembut atau tidak, tidak menjamin bahwa orang itu memiliki niat busuk di dalamnya. Sekarang bubar!" Ujar Jaehyun, lalu ia mengambil kunci utama kamar Ara, lalu memasuki kamar Ara.

Terlihat Ara yang masih menangis, Ara bahkan belum mengatakan apapun dan Jaehyun sudah menampar wajahnya dengan keras.

"Apa yang Minjeong bilang padamu?" Tanya Jaehyun dengan desisan tajam.

"Kenapa kamu mau tau?! Ahk!!" Pekik Ara ketika Jaehyun menginjak pergelangan kakinya.

"Katakan, sialan" desis Jaehyun.

"Sakit Jaehyun!! Bajingan!!"

"KATAKAN!!" Teriak Jaehyun dengan nada bentakan.

"Aku gak akan pernah kasih tau kamu"

PERFECT DEMON || Day and Night + Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now