DEMON || 06

96.7K 8.7K 3.1K
                                    

Cklek

Jaehyun dan bibi Park memasuki kamar Ara, Ara masih terlelap dengan wajah pucat.

"Nona, Nona bangun" ujar Bibi Park dengan raut wajah cemas, sementara tak ada respon dari Ara.

"Nona, nona Ara" panggil Bibi Park lagi, kaki ini Ara hanya melenguh kecil tanpa membuka matanya.

Bibi Park pun menatap Jaehyun dengan tatapan cemas. "Nona Ara demam tinggi, Tuan"

Jaehyun terdiam sejenak, seperti biasa dengan tatapan dinginnya.

"Biarkan dia, jangan beri obat, atau makanan apapun" ujar Jaehyun, lalu pergi dari sana, membuat Bibi Park panik.

"Astaga, Nona.. ayo bangun" bisik Bibi Park, namun Ara hanya mengerutkan dahinya. Bibi Park pun pergi sebelum Tuannya marah.

Sebenarnya bibi Park sangat khawatir pada Ara, hanya saja Jaehyun melarangnya untuk memberi Ara obat.

Sementara itu di meja makan, Minhyuk datang untuk h mendesak.

"Tuan, ada temannya nona Ara di depan, ia meminta untuk bertemu anda dan nona Ara"

"Siapa?"

"Lee Jeno"

"Tau dari mana dia bahwa Ara disini?"

"Tidak tahu tuan, bahkan tidak ada yang memberi tahu Jeno dari pihak kita"

"Katakan aku sibuk, dan jangan pernah datang lagi jika tidak mau Ara kusiksa" gumam Jaehyun, lalu Minhyuk pun mengangguk. Ia pergi untuk menyampaikan pesan Jaehyun untuk Jeno.

**

Jaehyun tidak pergi bekerja hari ini, jam 11 siang ia kembali memasuki kamar Ara, Ara masih setia terlelap.

Jaehyun mendengus kecil melihat sarapan yang masih utuh dan juga obat yang tersedi disana, bibi park melanggar perintahnya.

"Bangun" ujar Jaehyun seraya menepuk pipi Ara, Ara membuka matanya perlahan, saat bertatapan dengan Jaehyun sontak ia mengubah posisinya menjadi duduk.

Jaehyun menelisik wajah Ara yang penuh lebam, bahkan dibawah mata kanannya terlihat bengkak, matanya sembab karena banyak menangis.

"Kamu tidur terlalu lama" gumam Jaehyun.

"A-aku bakal mandi" sahut Ara seraya beranjak kasurnya, namun ia kembali terduduk sambil meringis. Lututnya terlihat membiru.

"Gak bisa ngapain-ngapain kan?" Tanya Jaehyun sambil tersenyum kecil.

"Rasain, itu ulah kamu sendiri" lanjut Jaehyun.

"Mandi, habis itu makan, gak peduli makanannya udah dingin atau basi, harus habis" ujar Jaehyun, lalu ia pergi meninggalkan Ara di kamar.

Ara hany diam, ia memandang kaki dan lengannya yang di penuhi lebam, terasa berdenyut menyakitkan. Ia masih ingat sepatu pantopel Jaehyun yang mengenai tubuhnya berulang kali.

"Jaehyun berengsek" gumamnya, namun sepertinya sekarang ia tidak berani untuk mengatainya langsung.

**

Ara sudah mandi dan memakan makanannya, tak lupa Ara meminum obat, hanya saja sisa makanannya ia buang ke closet.

Ara merasakan tubuhnya masih terasa sakit, bahkan sangat sakit, obat yang ia minum belum bekerja juga, apa ia butuh banyak obat? Entahlah.

Kini Ara duduk bersandar pada kepala ranjang, matanya menangkap bingkai foto besar di dinding, terlihat lukisan beruang kutub, tidak terlihat menyeramkan, namun berkesan mewah.

PERFECT DEMON || Day and Night + Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now