SE 32 || Kenapa Tiba-tiba?

11.4K 993 38
                                    

"Kita mau kemana?" tanya Alliqa pada suaminya yang tengah menyetir. Di kursi belakang ada Varo yang duduk diam.

"Sudah sampai." ucap Dhino dengan nada datar. Varo dan Alliqa mengedarkan pandangannya.

Keduanya kompak menunjukkan ekspresi bingung, pasalnya Dhino membawa mereka ke tempat pemakaman.

"Ayo turun!" ujar Dhino lalu keluar dari mobil disusul oleh Alliqa dan Varo.

"Selamat siang tuan dan nyonya Wilbert!" sapa seorang pria asing. "Perkenalkan saya Irgie Benedict, saya seorang detektif." ucapnya memperkenalkan diri.

"Detektif?" beo Alliqa yang masih bisa didengar oleh Irgie.

"Benar, nyonya. Mari, biar saya tunjukkan makam nona Wilbert!" ucapnya sopan.

"APA?!"

"Kau jangan mengada-ada!!" cerca Alliqa tak terima.

"Tidak, nyonya. Makamnya ada disitu, kau bisa melihatnya sendiri!" balas detektif itu sambil menunjuk makam yang tak jauh dari tempat Alliqa berdiri.

Alliqa langsung berlari ke arah makam itu untuk memastikan kebenarannya.

Lutut wanita itu melemas, air matanya langsung tumpah melihat nama yang terukir di batu nisan makam itu.

Aquinsha Arala Wilbert
Binti
Aldhino Ayhner Wilbert
Lahir : 23 September 2003
Wafat : 29 Oktober 2009

Dengan gelengan kuat, wanita itu menyangkal apa yang ia lihat. Mulutnya terus bergumam. "Tidak! Ini tidak benar! Ini pasti salah! Ini rekayasa!"

Ia bangkit dan berjalan mundur, tapi Dhino langsung menarik lengannya untuk tidak pergi dari dari sana.

"Dhino! Katakan padaku kalau ini semua bohong!! Iya kan?! Ara ku belum mati!!" tanyanya dengan penuh harap. Kedua tangannya menarik jas yang digunakan Dhino.

Karena Dhino tak menjawab ia beralih menatap tajam pria yang mengaku sebagai detektif. "Kau pasti salah, putriku pasti masih hidup!! Dia belum mati!!"

"Nyonya, tenangkan diri anda, jangan seperti ini, anak anda akan sedih di sana melihat ibunya menangis seperti ini! Biarkan dia tenang di alam sana! Dia sudah pergi sejak 11 tahun lalu." ucap detektif itu.

"NGGAK!! ANAK SAYA PASTI MASIH HIDUP!! INI BUKAN MAKAM ARA!!" murka Alliqa.

Varo yang sedari tadi menangis dalam diam menyesali semua perbuatan yang ia lakukan pada kakaknya, langsung beralih memeluk mommynya.

"Mommy harus ikhlas! Kak Ara udah tenang!" ucap Varo lirih.

"NGGAK!! ANAKKU BELUM MATI!!! TIDAKK!!"

"Liqa, ikhlaskan anak kita, biarkan dia tenang disana. Tenangkan dirimu." ucap Dhino menenangkan istrinya.

🍃🍃🍃

"TIDAAAAAAAKKKK!!!" Alliqa langsung terbangun dari tidurnya. Napasnya memburu, wajahnya dipenuhi peluh.

Ia memperhatikan sekitarnya lalu menghela napas lega. "Hanya mimpi, tapi kenapa begitu nyata?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Drrtt... Drrt...

Alliqa mengalihkan pandangannya mencari ponselnya yang berdering. Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjangnya saat menemukan ponselnya di atas meja riasnya.

My Duplicate is calling...

"Hallo?"

"Hallo, kak?"

"Iya? Kenapa?"

"Kak gue pergi, yah?" Alliqa langsung berdiri mendengar ucapan Alifka.

Ia berjalan menuju jendela kamarnya yang mengarah ke rumah Alifka. Ia menyibak gordennya dan melihat Alifka yang berdiri memandang ke arahnya dengan ponsel yang ada ditelinganya.

"Lo mau kemana? Tunggu, gue ke sana!"

Alliqa menghentikan langkahnya begitu mendengar balasan dari Alifka di ponselnya.

"Gak usah, lo disana aja, nanti dia kembali drop kalau liat lo!"

Kening Alliqa mengkerut bingung. "Dia siapa?"

Alifka kelabakan, kenapa ia harus keceplosan seperti ini. Ia memukul pelan bibirnya.

"Hallo? Alif?"

"Hah? Bukan siapa-siapa. Gue pergi yah, kak. Mungkin gue gak lama kok disana."

"Lo mau kemana sih, Lif?!" tanya Alliqa kesal. Wanita itu berjalan cepat keluar rumah untuk menemui kembarannya.

"Gue, nitip surat sama bi Jum di rumah, lo ambil dan baca itu. Oke? Gue pergi! See you soon my twins!"

Alliqa langsung berlari keluar gerbang, namun mobil Alifka sudah melaju jauh. Wanita itu mendesah lelah menatap ponselnya. Ia kembali menghubungi Alifka namun hanya suara operator yang terdengar.

Ibu dua anak itu menyugar rambutnya kebelakang dan meremasnya sambil memejamkan matanya. "Ada apa sebenarnya? Kenapa dia tiba-tiba pergi?" gumamnya pelan.

"Mom?"


Mohon maaf mengganggu aktivitas membaca kamu🙏🏻

Sebagian cerita ini telah di hapus demi kepentingan penerbitan🙏🏻

Kalau kalian pengen cerita lengkapnya, silahkan tunggu pre-order bukunya.

Info lebih lanjut mengenai kapan PO-nya berlangsung, silahkan pantau cerita ini terus atau ig aku @nurarifani_ dan ig penerbitnya @nezhapublisher

Sampai bertemu dengan Ara / Aquinsha Arala Wilbert versi cetak👋🏻

Side Effect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang