SE 4 || Keavano Alshad Schafer

23.7K 2K 17
                                    

"Qui, lo pulangnya gimana?" Tanya Zeline kepada Ara yang sibuk memasukkan alat tulisnya ke dalam tasnya.

"Di jemput, kenapa emang?" balas Ara setelah menatap wajah Zeline.

"Oohh... enggak kok, nanya doang. Kalau gitu kita barengan yah, ke halte depan sekolah, gue juga dijemput kok."

"Oohh, yaudah yuk!" ajak Ara sambil menyampirkan tasnya ke kedua pundaknya.

"Qui, Zel! Ikut dong!" panggil Bella setengah teriak. Gadis itu terlihat tergesah-gesah membereskan barang-barangnya.

"Lo dijemput juga, Bel?" Tanya Ara saat mereka bertiga sudah berjalan beriringan keluar kelas.

"Ah, enggak, gue bawa kendaraan sendiri. Lo kenapa gak bawa kendaraan sendiri?" Tanya Bella balik.

"Emm... gue belum tahu jalanan disini hehe... mungkin minggu depan gue baru bisa bawa mobil sendiri." Zeline dan Bella hanya ber-oh ria mendengar jawaban Ara.

"Kapan-kapan hangout yuk!" ajak Bella.

"Ayo aja gue mah. Gak punya kesibukan juga, palingan cuma kerja tugas doang."

"Mmm... ayo lah! Gue juga pengen tau rasanya jalan bareng sahabat." Ucap Ara dengan senyum manis di wajahnya.

"Qui, lo jangan senyum! Gue baru tahu kalau senyum lo itu berbahaya." Ujar Bella tiba-tiba membuat Ara bingung, kenapa temannya satu ini melarangnya tersenyum?

"Loh, kok-"

"Senyum lo terlalu manis, nanti muka lo dikerubungin semut merah!" jawabnya lalu tertawa terbahak-bahak, Zeline juga ikut tertawa mendengar jokes Bella, sedangkan Ara merenggut kesal setelah ditakut-takuti oleh Bella, jika senyumnya berbahaya.

"Oh iya, Bel, lo mau gak jadi sahabat gue, seperti Zeline?" Tanya Ara setelah Bella dan Zeline menyelesaikan tawa mereka.

"Tanpa lo minta pun, gue mau jadi sahabat lo kok!"

"Yeaayy!! Thank you, Bella and Zeline!!!"Ara bersorak kegirangan sambil melompat-lompat memeluk Zeline dan Bella bersamaan.

"Sama-sama! Udah dong, Qui! Sesek nih!" ujar Zeline dan Bella bersamaan.
Ara langsung melepaskan pelukannya lalu nyengir dengan wajah tak berdosa.

"Hehe... maaf, kelepasan, saking bahagianya. Thank's udah mau jadi sahabat gue."

"Iya-iya, nih, udah nyampe! Gue duluan yah? mobil gue ada disana!" pamit Bella seraya menunjuk sebuah mobil sport berwarna maron. Ara dan Zeline hanya mengangguk lalu melambaikan tangannya.

"Eh, jemputan gue juga udah dateng tuh, lo gimana, Zel?" ucap Ara saat melihat mobil sedan berwarna hitam milik Sheva.

"Udah dateng, kok. tuh!" jawabnya sambil menunjuk mobil alphard berwarna putih.
Ara mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Zeline yang juga melambaikan tangannya kepada Ara. "Byeee!!"

~~~

"Gimana hari pertamanya? Seru gak? Kelihatannya bahagia banget!" Tanya Sheva kepada Ara yang terus menampilkan senyum bahagianya sambil sesekali memainkan ponselnya.

Ara menoleh ke arah Sheva yang juga menatapnya sambil tersenyum walaupun cuma sekilas karena kembali fokus ke jalan.

"Kelihatan banget yah, bun?" seketika senyum di wajah Sheva langsung luntur saat Ara kembali memanggilnya bunda, dan Ara tak menyadari itu, karena sibuk berceloteh. "Aku seneng banget, hari ini akhirnya aku punya sahabat, kak! Oh my god, I'm so happy!! Kakak tahu gak? Aku ditempatin di kelas istimewa loh, kak!"

Side Effect [END]Where stories live. Discover now