SE 6 || SAKIT

21K 2K 24
                                    

Ara tertidur saat menenangkan pikirannya. Ia sampai tak sadar jika guru yang mengajar dikelasnya sudah masuk 30 menit yang lalu. Beruntung ia duduk paling belakang, jadi guru tak bisa melihatnya jika ia sedang tertidur.

"Qui!... qui, bangun ogeb! Bu Tari udah dateng dari tadi! Woy! Kebo! Nih anak tidur atau mati sih, kagak bangun-bangun dari tadi!" gerutu Zeline pelan sembari membangunkan Ara yang masih terlelap.

"Zeline!"

"Mampus!" batin Zeline memdengar panggilan tegas dari bu Tari.

"I-iya bu, ada apa?" Tanya Zeline terbata.

"Kamu kenapa ngoceh-ngoceh sendiri?! kamu gak suka ibu mengajar?!" Tanya bu Tari mengeluarkan wajah garangnya.

"Bu-bukan git-"

"Oh iya! Saya dengar di kelas ini ada murid baru, dimana dia?!" Zeline kembali membatin mendengar bu Tari mencari Ara yang sedang enak-enakan tidur saat ini.

"Mampus lo, Qui!" batin Zeline merutuki Ara.

"Dia duduk bareng Zeline bu!" ujar Ryan tanpa menoleh kebelakang melihat kondisi Ara yang tertidur.

Zeline tambah greget sendiri dibuatnya. Ara yang berbuat, tapi dirinya yang ketar-ketir setengah mampus.

"Zeline?" panggil bu Tari sekali lagi dengan tatapan tajam miliknya, ia berjalan ke arah Zeline yang semakin gugup dibuatnya.

"Di-dia... t-ter-"

"Aquinsha Allura Schafer!" panggil bu Tari yang mentap tajam Ara yang menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya diatas meja.

"Aquinsha Allura Schafer!" Ara masih belum bergerak membuat bu Tari semakin geram.

"AQUINSHA ALLURA SCHAFER!" BRAKK!! Panggil bu Tari dengan nada tinggi disertai gebrakan meja membuat Zeline terperanjat kaget.

Sedangkan Ara? Gadis itu mengangkat kepalanya menampilkan muka bantalnya, jangan lupakan matanya yang memicing memastikan siapa yang mengganggu tidurnya yang lelap.

"Mommy?" ucap Ara pelan dengan mata terpejam dan senyum yang mengembang lebar.

Semua teman kelasnya memandang aneh ke arah Ara. Begitu pula dengan bu Tari, guru itu memandang Ara dengan alis berkerut.

"Do you miss me, mom? I miss you mom! Hug me, mom! Please..." masih dengan mata terpejam Ara berkata lirih membuat suasana kelas menjadi menatapnya sendu.

Bu Tari yang tadinya diselimuti amarah, kini menatap gadis yang merentangkan tangannya meminta dipeluk itu iba.

Zeline beranjak dari dari kursinya setelah diberi kode melalui tatapan mata bu Tari.
Bu Tari menduduki kursi Zeline dan langsung memeluk Ara lembut dan langsung dibalas gadis itu dengan erat dengan mata yang masih setia terpejam.

Guru yang masih telihat muda itu tersentak ketika merasakan suhu tubuh Ara yang begitu panas. Ia melepas pelukannya begitu mudah dan langsung menahan tubuh Ara yang sudah terkulai lemas. Gadis itu pingsan. Wajahnya begitu pucat membuat bu Tari panik.

"Ryan! Angkat Aquinsha ke UKS, ibu akan menelpon walinya!" Ryan langsung mengangkat tubuh lemas Ara ke UKS diikuti Zeline dan juga Bella yang berlari dengan wajah panik.

~~~

"Untuk proyek kali i-"

Ddrrtt... ddrrtt...

Perhatian Sheva yang tadinya sibuk mempresentasikan pekerjaannya kini teralihkan ke layar ponselnya yang menampilkan nomor tak dikenalnya.

Saat ia akan kembali melanjutkan presentasinya, nomor itu kembali menelponnya. "Saya permisi sebentar, presentasi akan dilanjutkan oleh rekan saya!" pamitnya setelah memberikan kode kepada salah satu sekertaris Ara selain dirinya.

Side Effect [END]Where stories live. Discover now