SE 2 || AQUINSHAVAR SCHOOL

28K 2.3K 111
                                    

Gak usah basa-basi!
Langsung aja! Cekibrot!
Happy reading!

🍃🍃🍃

Ara membalikkan badannya setelah melihat mobil yang dikendarai Sheva menghilang dari pandangannya. Ara mendongakkan kepalanya menatap plang nama sekolah milik ayahnya itu.

"Aquinshavar School? Haha... Aquinsha Varo? Apa iya itu singkatan nama gue sama adek? Alay banget haha..." batin Ara mencibir tapi senyumnya mengembang lebar. Ada rasa bahagia terbesit di hatinya saat ayahnya menyematkan namanya di sekolah miliknya itu.

Setelah melihat plang nama sekolahnya, gadis itu menatap sekelilingnya, tapi ada yang aneh, semua orang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

Ara memperhatikan seluruh penampilannya, tidak ada yang salah dengan penampilannya, lalu apa yang menyebabkan mereka menatapnya seperti itu?-batinnya.

Saat hendak melangkah, tiba-tiba seseorang menabraknya dari arah sebelah kirinya, untungnya ia bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga tak terjatuh.

Orang yang menabraknya jatuh terduduk dihadapan Ara. Ara yang sibuk merapikan rambut coklatnya tak menyadari jika orang yang menabraknya itu menatapnya intens tanpa berkedip.

Saat ia rasa rambutnya sudah rapi seperti semua, Ara mengalihkan pandangannya kepada seorang pria yang terduduk dihadapannya dan memandangnya tanpa berkedip.

"Hey!... Hello?..." Ara dibuat gemas sendiri dengan pemuda dihadapannya ini. ia sudah melambaikan tangannya tapi pemuda itu tetap saja melamun menatap wajahnya.

Ara meninggalkan pemuda itu begitu saja saat tak mendapat respon darinya.
"Kakak?" gumam pemuda itu pelan tanpa ada yang mendengarnya selain dirinya.

"Woi! Ice boys! Ngapain lo bengong disitu?!" geram seorang gadis berambut sebahu menyadarkan pemuda yang masih setia duduk di atas lantai lapangan dengan wajah melamun.

Pemuda itu langsung mengedipkan matanya beberapa saat lalu menatap gadis yang berdiri menjulang dihadapannya.
"Kenape lo?" Tanya gadis itu lagi.

Pemuda itu bangkit berdiri dan membersihkan celananya. "Gak pa-pa" jawabnya singkat lalu meninggalkan gadis dengan rambut sebahu itu yang asik menggerutu.

"Dasar ice boy! Kalau lo bukan sepupu gue, udah gue bikin muka lempeng lo itu bonyok!" gerutunya mengepalkan tangannya di udara, tak lupa juga ekspresi geramnya. "Huu... sabar El! Carrelsa Alaina Erlandy harus sabar! Sabar ngadepin sepupu es balok tersayang!" gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

~~~

ARA POV

Sekarang gue lagi jalan menuju kelas yang bakalan jadi kelas gue setahun kedepan, eh gak tau juga sih, bakalan genap setahun atau nggak.

Wah... Kelas gue ini kayaknya tempat berkumpulnya para manusia ember deh. Dari luar kelas aja kebacotan mereka bisa gue denger.

Huft... Semoga aja gue bisa tahan sama mereka semua.

Tok... Tok... Tok...

Kepala sekolah yang nganterin gue ngetuk pintu, membuat suara bising dari dalem, lenyap seketika.

Ceklek...

Seorang guru perempuan yang gue taksir umurnya udah 30-an keatas, membuka pintu.

"Murid baru, pak?" tanyanya kepada kepala sekolah.

Gue langsung senyum canggung saat dia natap gue.

Side Effect [END]Where stories live. Discover now