SE 9 || Gak Jelas

17.2K 1.5K 11
                                    

"Pada ngapain nih?" tanya Ara pada duo krucil yang tengah asik dengan dunia mereka masing-masing.

"Lagi macak-macak kak Queen" jawab Eirene tanpa melihat Ara, ia sibuk memainkan alat masaknya. "Elpaaanndddd... Waktunya makaaannn!!" teriak Eirene memanggil Ervand yang sibuk menonton tv sambil berbaring di atas karpet berbulu.

"Apa cih, Eilene?! Elpand ndak mau, itu gak ada makanannya!" gerutu Ervand pada saudari kembarnya itu.

Ara hanya menjadi penonton dari kedua bocah itu.

"Ih... Anggep aja ada makanannya Elpaaannddd..." rengek Eirene kepada Ervand yang tak menggubrisnya.

Eirene beralih menatap Ara dengan mata berkaca-kaca. Ara yang melihat hal tersebut, langsung memanggil Eirene mendekat padanya yang duduk di atas sofa.

"Kak Queen...."

"Syuutt... Jangan nangis, baby... Nanti cantiknya ilang loh... Mending sekarang kita nyanyi yuk?!" Eirene langsung mengangguk semangat.

"Ervand mau ikut nyanyi gak? Kak Queen sama Eirene mau nyanyi-nyanyi loh."

Ervand langsung bangkit dan mendekat ke arah Ara. "Hey! Hey!..." Eirene yang tadi terus memandang Ara kini berbalik memandang Ervand. "Tayo... Hey Tayo... Dia bis ke-"

"Ihh... Elpaaannddd!!!" Eirene langsung turun dari sofa mengejar saudara kembarnya yang telah menipunya dengan lagu Tayo.

"Gak kena, gak kena, wleee..." ledek Ervand dengan terus berlari mengelilingi sofa, sesekali ia berhenti dan menggoyangkan pantat motoknya ke arah Eirene.

Ara yang menyaksikan itu hanya tertawa dengan tingkah lucu keponakannya.

"ELPAAANNNDDDD!!!" Eirene berhenti sambil berteriak memanggil nama saudara kembarnya yang sangat menyebalkan baginya.

Ara semakin mengencangkan tawanya melihat ekspresi sebal Eirene.

Drrtt... Drrtt...

Getaran ponsel di tangannya mengalihkan pandangan Ara dari kedua ponakannya yang sudah berlari menuju ibu mereka.

Bang Alshad is calling...

Langsung saja Ara menerima panggilan tersebut.

"Hallo?"

"Queen, apa keadaanmu sudah membaik?"

"Iya. Sudah sangat baik malahan, hanya saja bang Arkan masih melarangku ke sekolah. Ada apa, bang?"

"Begini, di kantor sedang ada hal penting yang sangat membutuhkanmu, bisa kau kesini?"

"Tentu. Aku akan segera kesana!"

"Baiklah, hati-hati dijalan!"

Tuutt...

Ara langsung beranjak ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi ke kantornya. Ia sampai melupakan jika ia meminta teman-temannya datang ke rumahnya.

🍃🍃🍃

Ara keluar dari lift di rumahnya dengan menggunakan setelan jas berwarna cream dengan celana bahan berwarna senada serta baju kaos polos berwarna putih, jangan lupa dengan rambut coklat miliknya digerai begitu indah dengan gelombang di ujungnya, serta yang tak pernah tertinggal adalah kacamata hitam yang selalu bertengger kokoh di hidung lancipnya.

Chieren yang berada di ruang tv menemani anak-anaknya bermain, terkejut melihat Ara yang sudah berpenampilan begitu rapih.

"Mau ke kantor, dek?" tanya Chieren saat Ara sudah berada di dekatnya.

Side Effect [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ