SE 19 || Memusnahkan Nenek Lampir

14.9K 1.2K 19
                                    

Varo buru-buru keluar dari mobilnya saat melihat Ara juga keluar dari mobilnya. "VARO TUNGGUIN!!!" teriak Elsa mengejar Varo yang berjalan cepat menyusul Ara.

"VARO!!" hap! Elsa langsung melompat ke atas punggung Varo, membuat pemuda itu sedikit terhuyung kedepan, untungnya ia bisa menyeimbangkan tubuhnya, jika tidak, dia sudah nyungsep dengan wajah tampannya yang akan mencium tanah air.

"Elsa turun!" geram Varo tajam.

Elsa justru menggeleng dan semakin mengeratkan tangannya di leher Varo supaya tidak terjatuh.

"Gak mau!"

"Turun gak?!"

"Gak mau, Varo!"

"Turun atau gue jatohin?!" Elsa langsung turun dari punggung Varo. Mereka sudah menjadi tontonan siswa lain.

Mereka cuma menggelengkan kepala heran melihat tingkah dua bersepupu itu. Satunya dingin, yang satunya suka menjahili si dingin. Itulah kelakuan Varo dan juga Elsa.

Ara tersenyum di pojok koridor melihat tingkah adik-adiknya. Elsa memang tidak pernah berubah. Masih selalu menjahili Varo. Ara dan Elsa itu satu komplotan saat mereka kecil. Suka bermain di luar rumah dan juga sama-sama tomboy. Bedanya Elsa sangat jahil kepada Varo, sedangkan Ara justru lebih sering mengalah untuk Varo.

"Lo mau kemana sih?! Buru-buru amat, sampai sepupu lo yang cantik jelita ini, lo tinggalin!" tanya Elsa sambil menggerutu mengikuti langkah Varo yang ia tak tahu akan kemana.

"Ketemu kak Qui!"

"Ngapain anjir?! Jangan bilang lo suka sama kak Qui?!" pekik Elsa membuat Varo menghentikan jalannya lalu menatap tajam sepupunya yang teramat cerewet itu.

"Lo beneran suka sama kak Qui?" tanya Elsa lagi.

"Nggak!"

"Terus?"

"Nabrak!"

"Hahahaha... Varo ngelawak! Hahaha-hmmpphh..." Elsa langsung tertawa kencang mendengar jokes sepupu es baloknya itu.

"Diem!" desis Varo sambil membekap mulut toa sepupunya itu.

"Jawab Varo!"

"Jawab apaan sih?!"

"Lo mau ngapain ketemu kak Qui?! Ish... Susah emang ngomong sama es!" gerutu Elsa.

"Mau mastiin dia baik-baik aja!" Elsa ber-oh ria saat mendengar jawaban Varo. Gadia itu tetap mengikuti kemana Varo pergi. Tapi tangannnya tak diam, gadis itu melambai-lambaikan tangannya menggoda para siswa laki-laki yang menatapnya.

"Gak usah genit! Balik kelas sana!" peringat Varo melihat tingkah sepupunya.

"Gak mau! Mau ikut ketemu kak Qui!" jawabnya santai dengan tangan yang masih melambai-lambai ditambah dengan senyum manis diwajahnya.

"Dibilang gak usah genit!" peringat Varo tajam.

"Iya iya!" ucap Elsa pasrah. Tapi diam-diam melambaikan tangannya disamping tubuhnya.

Varo selalu memperingati Elsa saat gadis itu berulah. Elsa itu banyak tingkah, dan Varo yang menjadi korban dari kedua orang tua Elsa untuk menjaga gadia bar-bar itu agar tidak berulah.

Saat mereka sampai di kelas Ara, kedua anak itu berdiri di pintu mencari keberadaan Ara. Ternyata gadis itu duduk dibangku pojok belakang.

Varo tersenyum manis kepada Ara, sedangkan Elsa yang berdiri dibelakang Varo melambaikan tangannya semangat dengan tersenyum lebar. Varo tak tahu apa yang dilakukan Elsa dibelakangnya.

Side Effect [END]Where stories live. Discover now