12. Dia?

1.5K 127 29
                                    

"Doaku Sama Seperti Dulu Jangan Jemput Aku disaat Aku Belum Memeluk Kedua Orangtuaku"
-Acell

Selamat Membaca

Selamat Membaca ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Seperti perkataan Alodia tadi malam, ia ingin pergi kesuatu tempat, disinilah Alodia tempat ia merasakan tenang. Panti Asuhan Kasih. Bersama dengan anak anak yang tak memiliki orangtua.

Mereka nampak bahagia tanpa orangtuanya, tapi lain dengan dirinya mempunyai tapi serasa tak mempunyai orangtua.

Sepulang dari gereja Alodia mampir ke rumah Reyhan untuk menjemput mobilnya.

"Kak Alodia tadi doanya apa di geleja?" tanya Marscello Aldrain. Dia adalah anak yang paling dekat dengan Alodia, Marscello berumur 6 tahun dan masih duduk di bangku taman kanak kanak. Dan namanya biasa dipanggil Mars. Dan Mars juga tidak bisa mengatakan "R".

Alodia tersenyum, Mars selalu menanyakan itu setiap Alodia pulang dari gereja. "Hmm, masih sama."

Mars berdecak "Kak Alodia jawabnya ituu mulu, lagian kan Mals lupa kalna minggu kemalin kakak gak kesini. Kemana?" Mars mendongak, menatap Alodia penuh tanya.

Alodia terkekeh pelan. "Hehe iya maaf Mars, doa kakak sama seperti dulu jangan jemput aku disaat aku belum memeluk kedua orangtuaku. Dan maaf minggu kemarin kakak nggak datang karna kakak ada tugas sekolah." jawab Alodia jujur.

Alodia jika berhadapan dengan Mars sifatnya memang berubah. Beda jika diluar sana. Di panti ini juga sifat Alodia terbuka, Alodia selalu melepaskan hodienya, alhasil Mars mengetahuinya.

"Hemm gitu, Mals lupa doa kakak hehe." cengkir Mars tak jelas.

"Itu tangan kakak kok di pelban lagi, bukannya kamalin itu nggak?" tanya Mars lagi, memegang telapak tangan Alodia lalu melihatnya dengan lekat.

Mars menatap Alodia kesal membuat alis Alodia bertaut "Kakak sakiti dia lagi ya?" tanyanya, tapi Alodia tersenyum tidak menjawab.

"Mals doain semoga doa kakak telkabulkan, bial tangan kakak nggak sakit gini. Tapi kakak Alodia jangan pelgi," ujar Mars suara melemah.

"Iya Mars, kakak Alodia nggak akan kemana-mana. Kakak Alodia akan selalu ada disampingnya Mars," Alodia berucap dengan yakin.

"Owh iya kak, kalau kakak datang bawa kak ganteng ya!"

"Angga?" tanya Alodia dan dan Mars mengangguk.

Alodia Azella || Narasi, 2020Where stories live. Discover now