Perasaan muncul karna ada suatu keterikatan yang saling kuat.
__
"Gimana, enak?" tanya Azka.
Alodia dan Azka sedang berada di resto yang sandwishnya terkenal.
Alodia mengangguk. Dimana yang gratis emang enak bukan?
"Lo tadi ngga sekolah, kenapa?" sahut Azka tiba-tiba. Pasalnya tadi ia bertanya pada Angga. Seketika Alodia menghentikan aktivitas makannya.
"Telat." ucapnya singkat lalu menenguk air putih. "Ngga usah ditanya lagi," lanjutnya.
Azka mengangguk. Kebiasaan Alodia belum hilang.
"Setelah ini lo pulang kerumah kita Cel?" tanya Azka hati-hati.
"Hmm," dehemnya. "Gue juga mau bilang soal gue yang menang olimpiade sama bunda,"
"Benarkah? Gua harap semua sesuai harapan,"
"Lo langsung pulang Ka?" tanya Alodia.
Azka menggeleng. "Gua harus latihan. Pertandingannya dekat lagi. Dan Acell harus datang. Okee?"
"Gua harap bisa."
"Sok sibuk deh lo Cell, heheh."
Azka merasa lega, Alodia tak seperti dulu lagi yang menghindarinya.
"Gua harap ini awal yang baik." ucapnya dalam hati.
***
Alodia duduk di bangku pengemudi. Sejenak ia memejamkan matanya, menetralkan emosinya dan perasaannya. Lalu, Alodia membuka layar chat whatsapp-nya nya. Banyak pesan dari sahabatnya. 11 pesan dari Angga, 3 dari Helen, 1 Gavin, dan 5 pesan dari Reyhan.
Anggaa
P
Pee
Alodiaaa
Al, lo ngga sekolah?
Bukannya waktunya juga kan?
Lo ngga papa, Al?
Kita khawatir tau ngga? Lo ngga ada kabar
Al, lo dimana?
Gue sumpahin hp lo rusak! 🙄
Lo dimana sih, gurunya udah masuk tau ngga?
Gue harap lo baik² aja Al 😊
Lalu Alodia membuka chat dari yang lainnya.
Len
Al, kata Angga lo ngga sekolah. Lo diamana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alodia Azella || Narasi, 2020
Teen Fiction"Aku Butuh Pelukan, Dari kamu Ayah, dan Kamu Bunda." -Alodia Azella Alyodya Start ~ 03 oktober 2020 End ↪03 mei 2021 TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT, INI MURNI DARI OTAK SAYA SI KANG GABUT!