48. Perasaan Aciel

826 77 8
                                    

Ada yang nungguin Alodia up nggak?

Jangan lupa tinggalkan jejak ♥

Jangan lupa Koment sebanyaknya.
Biar up-nya cepat heheh

Share jika suka, biar ramai hihik><

'•••'

Azka, Batara dan Yoyo akhirnya sampai di panti asuhan kasih. Mereka melihat diluar panti yang sepi.

"Mereka sering kesini?" tanya Azka.

Batara dan Yoyo mengangguk. Mereka tau karena Aciel sering bercerita. "Iya, mungkin aja mereka disini," jawab Yoyo.

"Kita masuk ayo," ajak Batara.

Kaki jenjang mereka bertiga melangkah ke panti itu. Karena gerbang tak ditutup jadi mereka langsung masuk aja. Sejuk di sana sangat terasa karena suasana luar yang bersih dan banyak bunga yang mekar.

Tok tok tok!

"Assalamualaikum!" teriak Yoyo.

Terdengar suara ibu-ibu didalam sana. Pintu terbuka dan mendapatkan wanita paruh baya dengan wajah bingungnya. "Hmm, halo, ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya. Pasalnya dia tidak mengenal ketiga anak muda itu. Dia adalah bu Ara.

"Kita teman Aciel, bu," jawab Batara.

"Owh iya kalian, maaf saya lupa," ucap bu Ara merasa bersalah. Ia ingat mereka pernah berjumpa di rumah sakit. "Ada perlu apa, nak?" tanyanya.

"Acell ada disini ya nggak bu?" tanya Azka membuka suara.

"El juga nggak dirumah, dia ada disini?" tanya Yoyo.

Bu Ara mengangguk. "Tadi malam El sama Alodia nginap disini, dan tadi pagi pergi lagi kata El mau bawa Alodia ke rumah sakit," ucap bu Ara. Memang benar, setelah Alodia terbangun Aciel membawanya ke rumah sakit takut ada sesuatu pada Alodia.

"Rumah sakit mana, bu?"

"Saya juga kurang tau, Mars juga ikut dengan mereka,"

Batara dan Yoyo mengangguk paham, mereka kenal Mars. Lain halnya dengan Azka, siapa Mars?

Mata bu Ara beralih ke Azka. "Kamu Azka?" Azka mengangguk. "Kamu nggak usah khawatir, kata dokter Alodia nggak apa-apa hanya butuh istirahat,"

"Hmm, iya. Makasih, bu,"

"Kalau gitu kita pulang ya, bu, syalom,"

"Iya, kalian hati-hati,"

Mereka bertiga pamit dengan perasaan sedikit lega. Alodia bersama orang yang tepat. "Jadi kita gimana?" tanya Batara setelah sampai di motor mereka yang terparkir.

Yoyo menatap jam di pergelangan tangannya lalu menoleh ke Batara. "Pulang aja, Bat. Udah telat nih, malas kalau di hukum," jawabnya karena jam masuk kelas meraka sudah lewat.

"Gue mau cari Alodia sampai ketemu," kata Azka.

"Yaudah. Kita cari bareng aja," usul Batara. "Kita kerumah sakit yang biasa keluarga Aciel kunjungi,"

Mereka akhirnya melajukan motornya. Tak lupa Batara dan Yoyo memakai jaket agar baju putih mereka tak terlihat polisi.

***

Aciel, Alodia dan Mars kini duduk di bawah pohon yang lebat. Diatas karpet yang lebar dan panjang berwarna biru langit. Angin dingin nan segar menerpa wajah mereka. Apalagi rambut Alodia yang beterbangan sembarangan. Rencananya emang ke rumah sakit, tapi Alodia melarang keras. Ia tak mau ke rumahnya sakit itu lagi ia sudah bosan. Menyerah tak mungkin.

Alodia Azella || Narasi, 2020Where stories live. Discover now