06. Ujian Dadakan

2.6K 223 24
                                    

Jangan lupa follow ig aku
libria.mss_

mss_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Disisi lain...

"Selamat siang semuanya." sapa guru matematika yang bernama Alex wibowo.

"Siang pak!" jawab seisi kelas XI IPS 5.

Mata Pak Alex mangabsen semua siswanya tanpa memanggil namanya dan ada 1 bangku kosong disamping Reyhan dan itu adalah bangkunya Alodia.

"Alasan apa Alodia tidak hadir?" tanyanya menatap semuanya.

"Kenapa pak, Rindu sama Alodia?" timpal Reyhan membuat seisi kelas tertawa tapi pak Alex mengabaikan.

"Kinan?" panggilnya membuat Reyhan kesal karna ia diabaikan.

"Alodia izin pak." jawab Kinan selaku sekretaris kelas XI IPS 5 pasalnya Angga memberitahunya seperti biasanya.

Pak Alex mengangguk paham karna bukan hanya sekali dua kali Alodia izin.

"Hari ini bapak adakan ujian. Persiapkan diri kalian, bapak kasih waktu 15 menit untuk membaca buku." ujarnya.

Semua siswa terkejut tak terima karna ini sangat dadakan. Terdengar dengusan anak-anak tapi pak Alex diam saja dan tak mempedulikannya.

"Nggak boleh gitu dong pak!" protes Gavin. Malas dan Alodia juga tidak hadir, bisa hancur nilainya.

Pak Alex menatap tajam Gavin. "Nggak boleh gimana?"

"Udah tau pelajaran bapak susah, dadakan lagi kan susah ngerjainnya apalagi waktunya 15 menit," cibir Gavin kesal dan sedikit takut.

"Kamu ini! Seandainya bapak kasih tau juga seminggu kemarin kamu juga gak akan belajar. Pasti nyontek sama Alodia kan?" ucapnya, semua tertawa dan Gavin mengaruk pelepisnya yang tak gatal.

"Setidaknya ada usaha kan pak." jawab Reyhan ikut nimbrung.

"Pak minggu depan aja deh pak, janji nilainya pasti bagus!" tawar Kevin salah satu siswa seperti Reyhan dan Gavin.

"Tidak! Nggak usah nego-nego kamu. Bapak mau liat berapa nilai asli kalian," balasnya menatap Reyhan dan Gavin seolah menyindir.

Merasa tersindir Gavin mendekati Angga dan menyenggol lengannya menggunakan sikunya. "Ngga, nanti bagi, ya!"

Angga hanya berdehem malas tapi kasihan juga mereka. Apalagi Reyhan sendirian karna Alodia adalah teman sebangkunya, pasti Reyhan cengar-cengir meminta jawaban padanya.

"Angga kamu pindah kedepan!" titahnya membuat Gavin dan Reyhan melotot bersamaan tak terima.

"Lah jangan gitulah pak." Ucap Gavin dan Reyhan keras bersamaan.

Alodia Azella || Narasi, 2020Where stories live. Discover now