36. Kembali dengan diam

1.3K 109 34
                                    

Diamku adalah cara mengatakan bahwa aku baik-baik saja atau malah bisa sebaliknya

Walcome to my story

Sudah lima hari Alodia masih setia dengan tidurnya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Sudah lima hari Alodia masih setia dengan tidurnya. Kadang semuanya berpikir, apakah tidurnya menyenangkan sehingga Alodia masih saja enggan untuk membuka matanya.

Angga, ia menatap wajah Alodia yang terlihat tak seperti ada beban. Ia merindukan gadis yang dihadapannya. Rindu suaranya disaat bernyanyi, rindu nada bicaranya yang ketus, rindu mata tajamnya dan segalanya.

Helaan nafas sejak tadi keluar dari mulut Angga. Kadang ia berfikir yang tidak-tidak tapi jangan! Kata dokter Alodia memang tak kenapa-napa. Semua normal.

Angga berjalan ke sofa. Berbaring dengan kedua tangannya dijadikan bantal. Memejamkan matanya, tapi pikiranya pergi ke arah pembicaraan papahnya kemarin lusa. Sungguh ia belum sanggup meninggalkan semuanya.

Tiba-tiba pintu terbuka. Tiga orang datang menghampiri Angga dan duduk didekatnya. Angga pun terbangun dan langsung duduk.

"Kita nggak ganggu kan Nga?" tanya Helen memastikan.

"Nggak," jawab Angga pelan.

Gavin menepuk bahu Angga. "Mikirin apa sih bro? Ini gua bawain minum, manatau lo haus kan," ucap Gavin menyodorkan sebotol minuman susu pisang.

Angga menerimanya dan meneguknya setangah. Setelah minum Angga menoleh ke Reyhan yang duduk di samping Alodia. Memang semuanya sangat merindukan Alodia.

"Al, lo kapan bangun sih? Rey kangen tau sama lo. Walau lo bicara sangat dikit, sangat-sangat sedikit tapi Rey memang sangat kangen, lo cepat bangun ya!"

Angga, Gavin maupun Helen bisa mendengar ucapan Reyhan yang suaranya pelan. Menghela nafas dan sangat berhatap penuh Alodia cepat membuka matanya.

"Bagaimana soal Azka?" tanya Angga.

Helen diam sejenak. "Azka nggak papa. Semenjak kejadian itu, nyokapnya nge larang keras agar Azka nggak nemuin Alodia lagi, " jawabnya.

"Gue heran deh sama tuh orang! Kalau nggak mau ngasih kasih sayang sama Alodia kenapa dibuat?" timpal Gavin.

Angga dan Helen menatap tajam ke Gavin.
"Kalau Alodia nggak ada, Azka juga nggak ada!" geram Helen

"Ya iyayah, kan mereka kembar, hehehe, beda 5 menit jaa," jawab Gavin menirukan suara upin-ipin di kalimat akhir.

"Kalian kesekolah langsung kesini?" tanya Angga.

Helen dan Gavin mengangguk.
"Kalau ke rumah dulu, baju kita nggak ini," jawab Gavin menunjuk baju seragam sekolahnya.

"Kan nanya!" Angga memang tak sekolah. Ia izin, katanya ada urusan penting dengan papahnya di kantor. Mau tak mau, Angga harus datang.

"Owh iya gua ambilin pesanan makanan dulu ya." ucap Helen setelah membaca sesuatu dari hp-nya. Ia berdiri dan menghampiri Reyhan yang masih setia memandangi Alodia.
"Rey, temenin gua ambilin makanan. Ayo!" ajaknya menarik paksa tangan Reyhan. Reyhan mau saja.

Alodia Azella || Narasi, 2020Kde žijí příběhy. Začni objevovat