❄️Part 38❄️

3K 172 3
                                    

Happy reading!

Setelah mengatur semua tentang pernikahan Yolla dan Fauzan yang di undur lagi.

Yolla sekarang sedang mempacking barang yang akan dia bawa, disana dia akan tinggal dengan salah satu pembantu di rumahnya.

Yolla menuruni anak tangga sambil menenteng satu koper dan tas slempang yang di kenakannya.

"Pah, mah Yolla udah siap," ucap Yolla saat sudah berada di hadapan orang tuanya.

"Kalo gitu ayo berangkat, ayo bi," ucap Yolla lagi sambil nengajak bibinya.

Yolla pun berangkat menuju bandara dengan di temani orang tua dan bibinya.

Setelah menempuh perjalanan cukup panjang di malam hari, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

"Pah, mah Yolla sama bibi berangkat ya," pamit Yolla pada orang tuanya.

"Kamu hati hati disana, pokonya harus cepet sembuh," ucap Killa sambil menatap anak semata wayangnya sendu.

"Kamu jaga diri di sana, cepet pulang yah," ucap Gio pada Yolla dan di balas anggukan sekaligus senyum oleh Yolla.

"Yolla pamit, assalamualaikum dahh," pamit Yolla sambil melambaikan tangannya di udara.

Yolla dan bi Idah segera memasuki pesawat karena, akan segera lepas landas.

Orang tua Yolla menatap kepergian Yolla sendu, kenapa anaknya harus memiliki penyakit seperti itu? Mereka tau apa yang terjadi karena Yolla sendiri yang menceritakannya, tapi Yolla bilang ada sesuatu yang tidak beres dan jadilah mereka tetap mempertahankan Fauzan.

Toh Fauzannya juga suka minta maaf, maklum saja di setiap hubungan pasti ada cobaannya.

Pagi pun tiba, Fauzan segera melakukan ritual mandi, dan bergegas menuju sekolah.

Fauzan melesat meninggalkan pekarangan rumahnya menuju sekolah sendiri, tidak dengan Yolla maupun Naira.

Saat sampai di parkiran Fauzan mendapat telpon dari sahabatnya, supaya cepat menuju taman belakang sekolah, entah ada apa?

"Kenapa?" Tanya Fauzan saat sampai di taman belakang.

Tak lupa ada sahabat Yolla yang sudah menangis, Fauzan pun bingung ada apa? Dan kenapa mereka menangis?

"Yolla pergi," ucap Rizki datar.

"Kemana?" tanya Fauzan mengerutkan keningnya.

"Gak tau, tadi Niken sama yang lain jemput Yolla tapi gak ada, mau tanya bonyok Yolla mereka udah ke kantor karena sibuk, terus mereka cuma dapet surat titipan Yolla buat kita," jelas Rizki lagi.

"I-ini bu-buat lo dari Yolla, belum kita baca itu khusus buat lo," ucap Fiola sambil sesegukan.

Fauzan mengambil kotak kecil itu sendu, kemana Yolla? Kenapa tidak bilang langsung?

"Pergi!" Titah Fauzan pada mereka.

"Jangan nekat," saran Arfiat dan di angguki oleh Fauzan.

"Kita pergi, tenangin diri lo," kata Rio dan mereka pun pergi meninggalkan Fauzan sendiri di taman.

Fauzan masih tak bergeming menatap sebuah kotak kecil yang Fauzan sendiri tidak tau apa isinya.

Dengan perlahan Fauzan membuka kotak kecil itu, dan terdapat beberapa foto Yolla dan Fauzan saat mereka bersama.

Terlihat bahagianya mereka di foto itu, Fauzan mengambil satu foto yang bergambarkan saat mereka tunangan, Fauzan tersenyum melihatnya.

Fauzan melihat ada sebuah surat di dalam kotak itu, dengan perlahan membukanya.

My Cold Husband (End)Where stories live. Discover now