❄️Part 30❄️

3.3K 197 28
                                    

Happy reading!

Setelah satu bulan Yolla di rawat sekarang dia sudah pulang kerumah atas permintaan dirinya, katanya bosan.

Yolla sudah siap dengan seragam sekolahnya, kemarin dia mengeluarkan jurus andalannya agar bisa masuk sekolah.

"Kamu beneran mau sekolah?" Tanya Gio saat Yolla duduk di kursi.

"Iya pah, lagian Yolla udah gak papa ko," ucap Yolla, lalu mengambil sepotong roti yang sudah di beri selai.

Gio menghembuskan nafas kasar. "Yasudah nanti hati-hati," ucap Gio pada Yolla yang hanya di balas anggukan.

Ting... Tong....

Bel rumah berbunyi, Yolla langsung pamit pada kedua orang tuanya untuk berangkat sekolah.

"Bener mau sekolah?" tanya Fauzan saat Yolla sudah naik ke mobilnya.

"Iya, udah ah lagian aku nggak papa," ucap Yolla santai.

Fauzan pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, Hari ini dia membawa mobil untuk menjemput Yolla, bisa saja dia pakai motor tapi atas perintah Nyonya besar alhasil Fauzan membawa mobil.

Mereka pun sampai di parkiran sekolah mereka, Fauzan keluar dan membuka kan pintu untuk Yolla.

"Thanks," ucap Yolla sambil tersenyum.

"Ayo!" Ucap Fauzan, dan menggenggam tangan Yolla lembut.

Yolla dan Fauzan berjalan beriringan, mereka menjadi sorotan para siswa, banyak yang menatap iri, benci, dan ada juga yang mendukung, bahkan ada yang berbicara terang terangan.

Tapi mereka mengabaikannya, dan terus berjalan, mereka sesekali membalas sapaan yang di berikan, dan menanyakan kabar Yolla.

"Hufttt," helaan nafas Yolla terdengar saat berada di depan kelas Yolla.

"Kenapa?" Tanya Fauzan pada Yolla.

"Gak papa," ucap Yolla di balas anggukan Fauzan.

"Kalo ada apa apa telpon aku ya," ucap Fauzan sambil mengelus kepala Yolla pelan, perlakuan itu membuat para siswa histeris.

"Iya iya, udah sana ke kelas, males dari tadi jadi sorotan terus," ucap Yolla cemberut.

Fauzan tersenyum tipis. "Yaudah aku pergi," pamit Fauzan.

Setelah Yolla masuk ke dalam kelas, Fauzan pun melanjutkan jalannya yang sempat terhenti mengantar Yolla.

"Huaaa Yolla gue kangen banget," ucap Niken heboh dan langsung memeluk Yolla erat.

"Lepas gue gabisa napas ihh," ucap Yolla kesal ini kedua kalinya sahabatnya memeluk Yolla sampai sesak padahal tubuhnya masih sedikit lemas akibat kejadian waktu itu.

"Hehe sorry," ucap Niken sambil menunjukan jari berbentuk pice "v"

"Lo udah sekolah Yol, emang gak papa?" ucap Fiola di depan Yolla.

"Iya emang udah gak papa?" Tanya Kiaa mengikuti Fiola.

"Santai aja kali, gue nggk papa," ucap Yolla santai dan mereka hanya mengangguk.

Bel masuk pun berbunyi, mereka pun melakukan belajar mengajar, namun ada juga yang sedang free class dan membolos atau pun lainnya.

Setelah beberapa jam belajar dengan otak yang memutar kesana kemari, menari nari, mencoba memahami, ada yang paham ada yang tidak.

Bel istirahat pun berbunyi, Yolla dan sahabatnya pun pergi menuju kantin bersama Fauzan tentunya tanpa Naira, entah lah kemana gadis itu?

"Mau pesen apa nih?" Tanya Rio mendahului.

My Cold Husband (End)Where stories live. Discover now