❄️Part 26❄️

3.1K 211 17
                                    

Happy read!

Ke esokan paginya, Yolla sudah kembali seperti semula. Hanya saja dia tidak bersikap dingin, dia sama seperti kemarin-kemarin.

Yolla sudah siap dengan seragam yang di gunakan untuk hari kamis, kemarin dia juga menyimpan baju olahraga di loker untuk hari ini.

"Pagi mah, pah" sapa Yolla saat di ruang makan.

"Pagi, udah siap nih, berangkat sama siapa?" tanya Killa.

"Eumm sama Fauzan kayanya," jawab Yolla ragu.

"Loh ko kayanya sih yang jelas dong," ucap Gio.

"Kan takutnya mendadak ada urusan gitu," ucap Yolla membenarkan ucapannya tadi.

"Yasudah kita sarapan, nanti kesiangan," ucap Killa.

Keluarga itu pun sarapan dengan khidmat, Tak lama kemudian bel rumah berbunyi.

"Fauzan deh kayanya," ucap Killa sambil membereskan piring bekas makan.

"Iya mungkin, yaudah mah, pah Yolla berangkat duluan," pamit Yolla di angguki orang tuanya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam."

Yolla pun membuka pintu rumahnya, dan terlihat Fauzan sedang berdiri di hadapannya dengan tersenyum tipis.

"Ayo berangkat," ajak Yolla sambil menutup pintu rumahnya.

"Nih pake!" titah Fauzan sambil memberikan jaketnya.

"Buat?" Tanya Yolla tidak mengerti.

"Tutupin rok lo," ucap Fauzan sambil melirik rok yang di pakai Yolla.

"Ehh, makasih," ucap Yolla gugup.

Mereka pun melesat menuju sekolah, di perjalanan tidak ada percakapan. Mereka hanya diam dengan pikiran masing masing, mulut Yolla sudah gatal ingin bertanya.

"Tumben jemput, nggak sama Naira?" Tanya Yolla sedikit mencondongkan wajahnya agar Fauzan bisa mendengar.

"Emang gak boleh?" tanya balik Fauzan, sambil melirik ke arah spion.

"Bukan gitu maksudnya," ucap Yolla kikuk dan menggaruk tengkuknya tidak gatal.

Mereka menjadi sorota para siswa SMA Popstar, pasalnya kemarin kemarin Fauzan berangkat bersama Naira, mereka kira hubungan keduanya sudah usai ternyata tidak.

"Ck bacot banget si," gerutu Yolla saat banyak yang membicarakan Yolla dan Fauzan.

"Baru berangkat bareng lagi," ucap Fauzan yang mendengar gerutuan Yolla.

Yolla mendelik. "Lebay tau gak," ucapnya sinis.

Fauzan terkekeh dan mengacak rambut Yolla pelan. "Sejak kapan Yollanda Putri Denata, jadi sensian," ucap nya sambil menatap Yolla yang memberenggut kesal.

"Bawaan lahir," ucapnya santai dengan muka polos.

"Kemaren kemaren nggak gini tuh," ucap Fauzan terkekeh.

"Sama, lo juga kemaren kemaren nggak banyak bacot gini," ucap Yolla membalikkan ucapan Fauzan. Fauzan hanya terkekeh dan menarik Yolla untuk masuk kelas.

"Belajar sana yang pinter, buat jadi ibu dari anak anak gue," ucap Fauzan saat di depan kelas Yolla.

Blush!

"Asal lo tau gue udah pinter ya," ucap Yolla menutupi kegugupannya.

"Iya in aja kasian ntar nangis," ledek Fauzan.

My Cold Husband (End)Where stories live. Discover now