12. Rese

95 8 0
                                    

Jangan jadi pembaca gelap ya tayang:^ kali-kali kasih jejak, biar aku tambah semangat💛tandain juga kalo ada typo.

Jejaknya, kalian cuma harus pencet tanda bintang doang di bawah. Gak akan habisin 1GB kuota juga, kan?

Happy reading!

Pagi hari ini, Aksa turun dengan semangat dan senyuman yang menghiasi wajahnya. Entah ada angin dari mana, seorang Aksa sudah siap dengan seragamnya sepagi ini?

"Tumben kamu udah siap pagi-pagi gini. Kemasukan apa kamu, bang?" tanya Leon yang sedang menggendong baby Key.

Aksa duduk dengan wajah kesalnya. Bibirnya mengerucut ke depan dan menundukan kepala. "Apaan si dad! Aka bangun pagi di omongin. Aka bangun siang di marahin. Udahlah besok mah Aka bangun rumah tangga aja bareng dia!"

Leon dan Tia lantas tertawa karena ucapan Aksa yang sompral itu. Bagaimana tidak? Ia mengatakan itu seolah-olah ia sudah memiliki kekasih dan akan segera mengikatnya menjadi istri.

"Kamu ngomong kayak gitu, seolah-olah udah punya pacar aja, bang," ucap Tia masih dengan tawanya.

"Tau nih. Pacar aja gak punya, gimana mau bangun rumah tangganya?" tanya Leon. "Mau bangun rumah tangga sama si Monli?"

Aksa menopang dagu dengan tangan kirinya. Mulutnya sibuk berkomat-kamit menyumpah serapahkan ucapan kedua orang tuanya itu. "Yakali Aka nikah sama kucing, dad ih."

"Iya tau Aka sekarang masih jomblo. Tapi liat aja nanti, kalo Aka bawa cewek ke rumah, itu berarti dia udah jadi cewek Aka dan bakal Aka bahagiain buat selamanya," tutur Aksa panjang lebar. Sudah cukup ia di nistakan oleh orang tuanya ini.

Leon berdecih. Ia bangkit lalu menoyor pelan kepala Aksa dan kembali duduk. What the hell?! Daddynya itu berdiri hanya untuk menoyor kepala Aksa? Hanya untuk itu?!

"Astaga, daddy berdiri cuma buat noyor kepala Aka doang?! Sumpah pengen tak hiiiihhh!" ujar Aksa mengepalkan tanganya, seperti akan menghancurkan barang dalam genggamannya.

"Abis dalem banget ucapan kamu, kayak punya pacar aja."

"Gayamu bang, jomblo tapi ucapannya tinggi banget. Heran mommy." Aksa menggeleng sambil mengusap dadanya sabar. Sudah cukup ia dihina seperti itu!

"Udah ah. Aka mau berangkat aja. Males di rumah, dihina teross!" Aksa bangkit dan pergi dari meja makan. Ia mengambil kunci motornya dan segera pergi menuju sekolah.

Namun, Aksa kembali masuk ke dalam rumah, menghampiri Tia dan Leon. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Lupa belum pamit, hehe."

Kedua orangtuanya tertawa dengan tingkah Aksa yang menurut mereka begitu absurd.

"Gak kerasa, udah gede aja itu anak," gumam Tia tersenyum. "Aksa pasti jadi anak yang membanggakan buat kita dan dia."

*****

"HELO EPRIBADEH! WELKAM TU MAY KLAS CENEL!"

"YO GAIS BERTEMU LAGI DENGAN SAYA SASA QIANA DAN DI SEBELAH SAYA ZIVANNA PRATAMA. DALAM ACARA BAGI-BAGI REJEKI!!!" teriak Sasa juga Zivanna dengan semangat.

"HARI INI KITA KEDATANGAN TAMU YANG BERNAMA SAFA ARNATHA, KALAM DAFIN, JORDI SALAM, DAFFA PANGERSA DAN UCUP SAIPUDIN." Semua yang disebut oleh Sasa melambaikan tangan satu persatu.

"OKE. HARI INI KITA AKAN MENGADAKAN GIVE AWAY!! SIAPA DIANTARA KALIAN YANG BERUNTUNG, KALIAN AKAN MENDAPATKAN SATU BUAH HANDPONE KELUARAN TERBARU!!" seru Zivanna semangat dengan badan yang tak mau diam. Orang kaya mah give away kek gitu kecil bor:(

AleksaWhere stories live. Discover now