16. Street Food

38 3 0
                                    

GENGSSS AKU APDETT-!!

Happy Reading!

"Bundaaaa, anakmu yang paling cantik ini pulang!"

Iya guys, itu suara Aleta. Dia baru banget nyampe rumah. Bukannya salam, itu anak malah nyelonong masuk sambil teriak. Untung Hana udah hafal banget sama kelakuan Aleta.

Jangan ditiru kelakuan Aleta yang satu ini, ya!

Aleta menghampiri Hana yang sedang memotong sayur di dapur. Memeluk sang Bunda lalu mengecup pipinya singkat. Hana tersenyum hangat, pisau yang ia pegang disimpan dahulu, setelahnya mengelus rambut Aleta lembut.

Melepas pelukannya, Aleta berdiri di samping Hana, "Bunda akan masak apa hari ini?" tanya Aleta dengan manjanya.

Hana terkekeh geli, ia menepuk lengan Aleta pelan. "Kenapa sih kamu, aneh banget ngomongnya." Aleta tertawa mendengar ucapan Hana. "Bunda masak acar, tumis kangkung, ayam bakar sama sambal goreng. Tuh stok selada penuh di kulkas, labu siamnya juga lagi bunda kukus."

Sontak Aleta tersenyum lebar, dia emang suka banget sama selada juga labu siam. Kayak, kalau makan tanpa dua lauk itu, rasanya gak lengkap gitu.

"Yaudah, Leta ke atas dulu ya, Nda." Setelah mendapat anggukan dari Hana, ia langsung pergi ke kamarnya.

Membuka pintu bercat putih yang berhiaskan ekor ikan dan nama di atasnya, segera ia masuk. Melempar tas ke sembarang arah, lalu ia lanjut rebahan. Menunggu nanti dipanggil untuk makan.

Aleta tuh sebenernya anak kamar banget. Dia bisa sampai gak keluar kamar kalau namanya gak di panggil. Di panggil buat makan misalnya. Abis itu balik lagi ke kamar.

Bukan nolep ya! Tapi emang males aja kalau gak ada keperluan.

Ada yang sama gak siii?

Nah ini juga yang ngebuat dia dan Aksa gak saling kenal. Karena ya, kalau ada temen abang-abangnya itu, dia malah makin gak mau keluar. Biasanya kalau lagi gitu, Aleta suka di samperin sama Hana, curhat di kamar antara Ibu dan Anak.

Selesai nge-scroll sosmed sambil rebahan, Aleta pergi buat mandi. Setelahnya ia memilih baju santai yang akan ia kenakan untuk pergi malam ini.

"Kata pakar cuaca, hari ini gak akan hujan. Awas aja pas gue keluar malah langsung hujan." Aleta ngegerutu di depan cermin sambil pake skincare.

"Ni kalau sampe gak ja—" Belum selesai dengan ucapannya, terdengar suara ketukan pintu.

Aleta menggerutkan dahinya, "Tumben banget bang Alex jam segini udah di rumah."

Why Aleta tau kalau itu Alex? Soalnya kalau ngegedor pintu itu Alendra, jelas banget perbedaannya. Si Kakak yang kalem nan sopan dengan si Adik yang barbar.

"Ngapain bang?"

Alex menyodorkan paper bag yang ada ditangannya. Diterima sama Aleta tu paper bag. Pas diliat isinya, ia terkejut sambil senyum komodo.

Didalamnya terdapat kotak yang berisikan Gundam keluaran terbaru. Sontak Aleta yang melihat itu berteriak girang, ia memeluk Alex dengan erat.

"Makasih Bang Alex, sayang Abang banyak-banyak."

"Haha, iya-iya. Nanti jangan nagih lagi ke Alendra, ya. Abang beli Gundam juga karena Lego yang kamu mau gak ada di Mall," jelas Alex seraya membalas pelukan erat Aleta.

Aleta mengangguk. Ia melepas pelukannya lalu mencium pipi Alex, "Baiklah Abangku yang ganteng."

Lagi-lagi Alex terkekeh dibuatnya. Aleta tuh emang paling bisa godain Kakak-kakanya biar pada nurut. Wong dia bungsu perempuan di keluarga Wiranata.

AleksaWhere stories live. Discover now