15. See U

55 6 2
                                    

GESS AKU APDET NIC!!

Happy Reading

Deru motor yang lebih dari lima itu membelah sepinya jalanan. Di depan ada mobil Ayah Raka lalu di susul oleh gengmo SA. Di kawal-kalau kata Titus.

Jalanan yang tidak terlalu ramai membuat laju motor mereka lancar. Karena mereka berangkat bukan pada jam pulang orang kantoran.

Di bandara, setelah selesai memarkirkan motor dan mobil, mereka semua berkumpul lalu Rafa mendekati teman-teman seperjuangannya itu. Ea!

Ketika Rafa mendekat, Aksa maju. "Gak ada lagi babu yang bakal gue suruh-suruh."

"Sialan!" umpat Rafa, tetapi sambil terkekeh pelan.

"Di sana, lo jangan sampe lupa jalan pulang. Gue pecat lo dari keanggotaan Street Angel kalo itu terjadi! Rumah dan markas akan selalu terbuka buat lo."

Ungkapan Aksa tadi membuat Rafa sedikit haru. Sedikit katanya, tapi mata kanan dia berkaca-kaca dan yang kiri udah tu air uah terjun.

"Kagak usah nangis bocah, apaan banget dah."

Emang ya, perusak suasana si Titus tuh. Nizar juga sama, di saat Aksa bicara, ia malah selfi dan memotret pemandangan. Beserta cewek cantik tentunya.

Anak SA mana ada yang bener kalau lagi kayak gini. Yang emang bener tuh cuma Alex sama Zaidan doang udah. Sisanya sedikit miring sih ya, tapi gapapa.

"Yaudah, gue di sini gak bisa lama. Sono lu, salaman dulu sana emak bapak gue. Biar berkah." Rafa mendorong teman-temannya untuk mendekat ke arah Raka dan Fani.

Fani dan Raka tampak tersenyum simpul, ketika Rafa membawa gengnya itu ke hadapan mereka. Setelah berhadapan langsung, orang tua Rafa langsung membungkuk untuk salam perpisahan.

Kaget? Tentu saja! Siapa yang gak kaget pas liat orang tua membungkuk gitu dihadapan anak-anak ganteng nan imut ini?

Cukup dengan keterkejutannya, Aksa dan kawan-kawan membalas sama seperti Fani dan Raka.

"Terimakasih udah mau menjaga dan menjadi temannya Rafa, ya? Tente sama om bersyukur banget Rafa bisa jadi bagian dari kalian. Meskipun kadang suka keluyuran tanpa pamit, terus pulang tanpa ada salam. Tapi tante gak marah, cuma sedikit ngamuk aja, hehe."

Itu Fani yang ngomong, Ibunya Rafa memang ceplas-ceplos ketika berbicara. Beda sama Om Raka yang kalem dan pake tutur kata baku.

"Makasih juga, ya, Tante sama Om yang udah nerima kita semua. Semoga kalian di sana sehat-sehat terus, makin sukses juga buat Om." Di saat seperti ini Aksa terlihat sangat berwibawa.

Badan berdiri tegap dengan senyum simpul yang langsung membentuk lesung tipis di pipi. Apalagi kalau di sandingin sama Alendra juga Zaidan. Beuh, aura sugar daddy bos!

"Aamiin! Kalau gitu kami pamit dulu, ya. Doa saya yang terbaik untuk kalian," kata Raka. Sebelum benar-benar pamit, anggota gengmo berjajar untuk bersalaman terlebih dahulu.

Nizar tersenyum ke arah Rafa, lalu memeluk anak itu erat, "Jaga diri lo bae-bae, jangan makin jadi pas di sana."

Rafa mengangguk, membalas pelukan Nizar. Bagaimana pun, diantara yang lain, Rafa ini lebih dekat dengan Nizar. Makanya dia agak sedih pas mau pamitan.

"Bye-bye guys! Jumpa lagi. Lo pada jangan kangen gue!"

Selesai dari bandara, bukannya pulang mereka malah makin kelayapan. Dan lihat, sekarang mereka lagi ada di mall yang arah jalannya berlawanan sama bandara. Alias dari ujung ke ujung.

AleksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang