05. Street Angels

136 18 2
                                    

Part limanya ketinggalan:( jadi part 6 di unpublish, aku lupa:(

Happy reading!

Kini, inti dan anggota Street Angels sedang berkumpul di Wamaus, untuk mendiskusikan tentang peringatan kecil yang akan mereka lakukan ke geng motor Akra.

Dengan pakaian yang sama yaitu hitam putih, dipadukan dengan jaket kebanggaan Street Angels. Lambang sayap malaikat di belakang jaket dan logo SA di dada kiri mampu membuat orang lain tau bahwa merekalah sang raja jalanan.

Street Angels yang berarti Malaikat Jalanan. Seperti halnya malaikat yang selalu menolong seseorang yang dilanda masalah, dan memberikan perlindungan ketika orang dalam bahaya.

Begitupun dengan Street Angels. Mereka akan menolong orang jalanan yang selalu di palak dengan paksa, diancam, selalu di ganggu oleh geng motor lain dan hal lainnya yang membuat orang atau pedagang jalanan merasa ketakutan.

"Semuanya udah siap?" tanya Aksa dengan keras. "Kalau diantara kalian ada yang belum siap, silahkan mundur. Gue gak butuh orang yang pengecut kayak gitu," lanjutnya dengan tegas.

Tak ada satupun orang yang mundur perlahan. Walaupun anggota Street Angels tidak terlalu banyak, seperti geng motor lainnya. Itu dikarenakan yang mereka terima hanyalah seseorang yang benar-benar ingin menjadi penolong orang jalanan dan harus jago dalam hal bela diri.

"Kita jalan sekarang." Semua anggota berhamburan menuju motornya masing-masing.

Aksa memimpin perjalanan lalu disusul oleh anggota Street Angels yang lain. Di sisi kanan ada motor Alendra dan di sisi kiri ada motor Zaidan. Dijalanan hanya ada suara derungan motor, karna hampir tengah malam jadi tak banyak kendaraan yang berlalu lalang.

Street Angels menghentikan motornya. Aksa langsung turun dan menghampiri Arkan—ketua geng Akra.

"Arkan William Melviano," ujar Aksa melangkah dengan perlahan mendekati Arkan. "Gak cape apa, lo nyari ribut terus?"

Arkan menaikan sebelah alisnya dengan smirk yang menghias wajahnya menatap Aksa.

"Aksa ... Aksa ... Kenapa si lo caper mulu sama semua orang? Biar apa lo nolongin mereka? Biar lo famous gitu?" tanya Arkan.

Aksa tersenyum miring, "Gue nolong mereka karena mereka harus ditolong. Dan satu lagi, gue bukan tipe orang yang suka caper atau pengen famous kayak lo," jawab Aksa.

"Bangsat." Arkan langsung menonjok wajah Aksa. Aksa yang tidak siap dengan serangan mendadak dari Arkan terdorong kebelakang. Namun, ia hanya mengusap darahnya dan tersenyum remeh.

Perkelahianpun dimulai, semua anggota Street Angels dan Akra saling menghajar. Aksa melawan Arkan, Alendra melawan Galang, Zaidan melawan Rendi, Putra melawan Parsa, Nizar melawan Surya, Titus melawan Malik dan Rafa melawan Dion.

Inti geng harus dengan inti geng lagi. Seimbang!

Sang inti dari setiap geng menghajar dengan membabi buta. Keduanya sama-sama ingin menang dan menjatuhkan lawan.

Walaupun anggota Street Angels tidak sebanyak anggota Akra, namun kekuatan anggota Street Angels bisa melebihi kekuatan anggota Akra. Cukup lama mereka berkelahi. Hingga jam sudah menunjukkan pukul satu.

Perkelahian telah selesai dan dimenangi oleh Street Angels. Semua anggota Akra terkuai lemas.

"Kalau gue sampe liat lo ganggu atau nyakitin mereka lagi, gue gak akan segan-segan buat bunuh lo," ancam Aksa lalu menendang Arkan yang berbaring tak berdaya.

"Cabut."

*****

Semua anggota Street Angels kini berada di depan Wamaus. Mereka sedang mengadakan pesta kecil-kecilan, merayakan kemenangannya melawan Akra.

AleksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang