weee aku update lagii~
Happy Reading!
Pagi kembali menyapa, diluar udah bising sama suara burung dan kendaraan. Tapi di satu kamar, masih ada segumpal selimut yang di dalamnya terisi manusia. Masih dalam mimpi di jam yang hampir nginjek pukul 7.
Gedoran pintu terdengar, si empu mulai terusik. Padahal ini hari Sabtu, masih aja ada yang gangguin.
"Woy, bangun lo! Kagak di sisain sarapannya nih." Udah jelas banget itu yang ngebangunin siapa. Mana mungkin si Sulung ngomong begitu, teriak pula.
"Gue itung sampe tiga, kalo gak bangun gue gebrak, ya!"
Masih gak ada sautan dari dalem kamar.
"Satu ... Dua ... Tig—" Sebelum selesai itungannya, Aleta langsung membuka pintu.
Nih Kakaknya yang tengah kalo ngebangunin tuh rese. Alendra gak akan pergi sebelum Aleta ngebuka pintu. Ibaratnya kalau bisa di rusakin, di rusakin dah itu pintu.
Masih dengan muka bantalnya, Aleta menggerutu kesal, "Abang, demi deh lu ngeselin banget pagi-pagi."
"Nyenyenye. Buruan cuci muka, abis itu turun sarapan. Gue tunggu di bawah ya, Leta jelek," ujar Alendra yang langsung pergi dari depan kamar.
Menutup kembali pintu, Aleta segera ke kamar mandi. Kali ini Sabtu pagi dia diawali sama mandi, yac ng padahal dia gak punya kegiatan buat keluar.
Tapi apa salahnya, kan?
Selesai dengan semua urusannya, Aleta langsung turun lalu duduk di meja makan yang tinggal nyisa kursi satu.
"Selamat pagi semuanya!"
Rama tersenyum hangat, "Selamat pagi anak ayah."
Hana sama si kembar gak ngebales sapaan Aleta, mereka cuma ngedehem atau senyum lebar. Sarapan mereka diwarnai dengan celotehan Aleta, gak lupa tambahan suara dari Alendra.
hhhhhhh
"Eh Nda, nanti siang Leta mau ke luar, ya?"
Bukannya Hana, Rama malah menjawab ucapan Aleta, "Ke mana?"
"Itu loh warung prasmanan di depan komplek yang baru buka kemarin," jelas Aleta. Mereka semua mengangguk, tau tempat yang jadi tujuan si bungsu.
*****
Berjalan santai menuju tempat tujuan, Aleta dengan riang pergi ke tempat Jajanan tersebut. Matanya udah membola waktu liat serba-serbi olahan yang ada di depannya.
"Permisi, Abang! Ini pilihan harganya mulai dari berapa?"
"Ini mulai dari seribu sampai paling mahal delapan ribu, Dek. Kebetulan hari ini kami baru buka, jadi ada diskon khusus bagi yang beli lebih dari 15 ribu," Jelas si abang penjual.
Oh tentu saja itu membuat Aleta yang mendengar senang. Doi tu pemburu makanan diskon, dan kebetulan banget seblak di depannya ini diskon hari pertama.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Aleta langsung memilih apa saja yang akan dia makan.
Mulai dari kerupuk, frozen food, baso aci, batagor kering, telur, pertulangan juga ceker. Kalo sayur gratis gengs.
Di saat sedang asik memilih, Aleta dikejutkan dengan tepukan di bahunya. Raut wajah yang tadinya kesal berubah bingung saat tau siapa pelakunya.
"Ih ngapain lo di sini? Ngikutin gue, ya?!" tuduh Aleta, mana sambil nunjuk lagi.
Menyingkirkan jari Aleta dari pandangannya, lalu Aksa menjawab, "gak ada kerjaan banget gua ngikutin lo. Gue ke sini juga mau jajan kali."
YOU ARE READING
Aleksa
Teen Fiction"Karena kita seperti belalang, tahu bahwa mencintai seseorang itu butuh keberanian." When Aksa si bad good boy bertemu Aleta si manusia penuh kejutan. ~~ Start: 7 agustus 2020 Finish: Hightrank; #1 in kantin (18/10/22) #1 in kelahi (20/11/23) #4 in...
