21. Belanja

26 2 0
                                    

Happy Reading

"Senyamannya kamu aja. Kalau kamu mau, ya jalanin. Kalau kamu ngerasa gak mampu, bilang baik-baik ke guru kamu..."

"...Jangan maksain diri kamu sendiri, ya? Hal apapun kalau dilakuin dengan terpaksa, akhirnya gak akan bagus."

*****

Aksa mengangguk mendengarnya, "Iya, Mam. Aka bakal ngasih yang terbaik buat sekolah. Doain Aka juga, ya?"

"Iya, sayang. Pasti dan selalu Mami doain," ujar Tia.

"Oh iya, Kei mana? Kok gak ada suaranya?" tanya Aksa. Ia baru sadar, dari tadi gak terdengar suara adik manisnya itu.

"Dibawa jalan ke depan sama Tante Kije," jawab Tia. Aksa mengangguk, dia bangun dari rebahannya abis itu pamitan ke Tia.

"Aka ke atas dulu, ya, Mam."

Setelah mendapat anggukan dari Tia, Aksa langsung melangkahkan kakinya menuju kamar.

Nidurin badannya sebentar, setelahnya dia langsung masuk kamar mandi buat bersih-bersih badan yang lengket.

Udah bersih, wangi, ganteng, abis itu Aksa duduk di kursi meja belajarnya lalu buka laptop, ngerjain beberapa tugas sekolah.

"Nah udah ketemu." Aksa ngeluarin catatannya buat nyatat materi yang ia dapat.

"Padahal cuma mata pelajaran pemintaan, tapi kenapa sesusah itu, astaga."

Aksa memijit pangkal hidungnya sebentar, lalu ngelanjutin nyatat materi matematika minatnya.

"Dibanding pelajaran wajib, kenapa yang susah tuh pelajaran peminatan, ya? Padahal yang minat di materi wajib juga kadang ke spill."

Tangan Aksa emang bergerak terus, tapi mulutnya juga gak diem. Dari tadi dia ngoceh pasal materi matematika minat yang susah. Tapi sama doi tetep aja dikerjain.

Cukup lama Aksa berkutat sama catatannya, tepat jam 19.30, ia selesai. Aksa sandaran dulu di kursinya buat istirahatin diri.

Gak lama, mata dia liat note yang ditempel di depannya. Ah, udah waktunya belanja keperluan.

"Untung udah gue catat. Kalo belum, udah males banget ngecek barang yang harus dibeli," ujarnya.

Gak ada basa-basi, Aksa langsung ganti celana pendeknya ke yang panjang dan ngambil jaketnya, gak lupa kunci mobil biar gak susah bawa barang, juga bawa selembar kertas ditangannya. Abis itu turun ke bawah.

"Mami, Aka mau ke supermarket, ada yang mau Mami titip?" tanya Aksa yang lagi jalan di tangga.

Tia berpikir sebentar, abis itu ngangguk, "Tolong pampers sama tisu basah buat Kei, ya, Bang!"

Aksa mengangguk, "Aka berangkat dulu, Mam." Dia mengecup pipi Tia lalu berlalu pergi menuju garasi.

Seperti manusia pada umumnya, ia mengeluarkan mobil, nyalain mesin, pasang seat belt, abis itu maju menuju tempat tujuan.

"Mm ... mm ... mm ...." Sepanjang perjalanan Aksa menggumamkan lagu yang disetel di dalam mobilnya. Biar gak terlalu sepi.

Supermarketnya gak terlalu jauh kok, cuma ngabisin beberapa menit dari rumah Aksa juga nyampe. Dan sekarang Aksa betul-betul udah sampe.

Hanya butuh waktu 20 menit buat Aksa sampe di supermarket. Setelah itu Aksa memarkirkan mobilnya, ia langsung masuk dan ngambil troli buat naro barang yang di beli.

"Ke rak sabun-sabunan dulu aja deh." Aksa mendorong trolinya menuju rak paling ujung di sebelah kiri.

Ngambil beberapa persabunan yang dia butuh, tanpa liat harga juga tanpa cium wanginya. Soalnya dia gak pernah ganti merk sabun.

AleksaWhere stories live. Discover now