04♡

194 16 0
                                    

Nyonya shin dan tuan shin tidak bisa tidur, mereka mencoba untuk menghubungi Daera tapi tetap tidak bisa. Mereka tidak abis pikir putri mereka rela lari meninggalkan pernikahan.

"Daera membuat ku malu.."ucap tuan shin.

"Kenapa Daera bodoh sekali, astaga.. Kemana lagi anak itu.."nyonya shin memijit batang hidung nya.

"Untuk apa kau menampar saera tadi?.. Itu juga membuat ku malu!.. Ibu macam apa kau ini yang menampar anak nya sendiri.."omel tuan shin.

"Itu refleks ku.. Aku tidak tau kalau saera tidak bersalah..ku kira dia memang sengaja untuk mengambil posisi daera.."

Mereka sama-sama menghela nafas.

"Mau bagaimana pun, saera telah menyelamatkan harga diri dan kehormatan kita.. Tapi aku tidak tau apa yang akan diputuskan oleh Tuan kim mengingat anak nya begitu marah.."ucap tuan shin.

Percayalah, mereka tidak tidur nyenyak malam ini.

.

.

Tuan kim dan nyonya kim kembali ke kamar.

"Ini tidak sepenuhnya salah keluarga shin, hanya Daera yang bersalah.."ucap tuan kim.

"Aku tau, tapi tetap saja sangat mengejutkan.. Aku tidak menyangkan Daera memiliki saudara kembar, kenapa keluarga shin tidak jujur dari awal?"kata nyonya Kim.

"Pasti ada alasan nya, aku kasian pada Perempuan yang bernama Saera itu, dia yang jadi korbannya.. Dia juga telah menyelamatkan kehormatan dua keluarga.. Aku tidak masalah jika dia menggantikan tempat Daera tapi doyoung? Dia pasti merasa kecewa dan marah..."ungkap pemikiran tuan kim.

"Aku juga tidak masalah kalau saera jadi menantu keluarga ini karena dia telah menyelamatkan kehormatan kita di depan para tamu, tapi sebelum itu aku harus melihat apa dia memang pantas menjadi menantu keluarga ini.. Aku akan menguji nya besok.."

"Ya sudah kita bicarakan saja besok.."

.

.

Doyoung membanting pintu kamar. Dia kesal, marah, kecewa dan sedih karena sang kekasih memilih pergi meninggalkan nya di hari pernikahan bahkan meminta saudara kembarnya untuk menggantikan tempat nya.

"Kenapa kau tega mengkhianati ku Daera!!.."

Doyoung mencoba untuk menghubungi Daera tapi nomor nya tidak aktif, dia juga menanyakan keberadaan Daera pada teman-teman nya tapi teman-teman Daera tidak tau apa-apa.

"Sial!.. Setidak nya berikan alasan kenapa kau tiba-tiba memutuskan untuk pergi.."gumam doyoung.

Dia memang sangat mencintai Daera.

.

.

.

Pagi nya semua anggota keluarga berkumpul untuk memutuskan permasalahan ini. Saera berharap keluarga kim mau memaafkan nya dan melepaskan  nya, dia rela menjadi janda tapi tetap perawan dari pada harus jadi janda tapi sudah tidak perawan.lagi pula saera tidak menyukai doyoung yang tatapan nya sangat mengerikan itu.

Aku tidak akan tahan jika tetap mempertahankan pernikahan ini, lebih baik kita cepat-cepat berpisah.-Saera.

"Aku dan istri ku sudah membicarakan nya semalam.. Kami menerima Saera sebagai menantu keluarga ini.."ucap tuan  Kim.

Saera dan doyoung sama-sama kaget. Mata mereka hampir keluar dari tempatnya.

"Terima kasih sudah menerima putri kami, maafkan kesalahan yang di perbuat putri kami Daera yang membuat kalian kecewa terutama nak doyoung.."ucap Tuan shin.

Doyoung mendelik tajam.

"Aku tidak setuju! Aku tidak menerima pernikahan ini walau ayah dan ibu meneriman nya sebagai menantu kalian.."kata doyoung dengan tegas.

"Ayah tau kau pasti masih marah tapi saera tidak bersalah, jangan membenci orang yang sama sekali tidak membuat kesalahan doy.."ucap tuan Kim.

"Aku tidak akan bahagia ayah! Melihat wajah nya saja aku muak!.."bentak doyoung.

Saera menatap doyoung dengan tatapan tak suka. Mungkin wajar kalau dia marah tapi saera tidak bersalah dan doyoung tak berhak membenci Saera.

"Tolong mengertilah doy, tidak mungkin kalian bercerai diusia pernikahan yang baru sehari.. Terima saja perlahan.. Lupakan Daera yang telah menipu mu.. Lagi pula wajah nya kan sama jadi anggap saja dia Daera..kalau mau bercerai kalian harus menunggu selama 3 atau 4 bulanan.."kata Tuan kim.

Saera tidak suka di samakan dengan kakak nya, walau wajah mereka mirip tapi sifat dan kepribadian pasti berbeda.

"Maaf menyela.. Aku tidak keberatan untuk berpisah, jika harus tinggal selama beberapa bulan aku terima asal kami tetap berpisah.."ucap saera.

Doyoung melirik saera karena ucapan nya lalu mendengus kesal. Sebenarnya doyoung tau fakta kalau saera tidak bersalah tapi entah mengapa dia tetap tidak menyukai saera.

"Ya sudah, soal bercerai itu keputusan kalian berdua tapi saat ini saera tetap berstatus istri mu dan menantu keluarga kim.."sahut nyonya kim.

Doyoung pergi begitu saja mendengar ucapan ibu nya.tujuan utama nya adalah ke kantor, untuk mencari kesibukan agar tidak mengingat masalah ini setidak nya sehari saja.

Kalau mereka benar-benar bercerai, perjanjian antar keluarga akan batal, lalu kerja sama perusahaan akan terancam.-Tuan shin.

Nyonya shin tersenyum, dia berjalan ke arah saera lalu memeluk nya. Saera tidak merasa senang di peluk ibu nya yang sudah lama tidak bertemu malahan dia merasa canggung.

"Maafkan aku yang bodoh menampar mu tadi malam.. Aku terbawa amarah.. Maafkan ibu mu ini nak.."ucap nyonya shin.

"Tidak apa-apa.."jawab saera dengan tatapan kosong.

Permasalahan telah selesai. Keluarga shin pulang ke kediaman nya sementara saera tetap di rumah keluarga kim dan saat ini ia sedang duduk diruang pribadi milik nyonya kim.

"Kita baru saja bertemu dan belum saling mengenal, aku Kim Younghee ibu nya doyoung dan gongmyung.. Aku ingin tau segala nya tentang dirimu, jika kau memang ku anggap pantas untuk anak ku maka akan ku bantu kau untuk mendapatkan hati putra ku..."ucap nyonya Kim.

"Maaf sebelum nya, aku tidak bermaksud untuk tetap menjadi menantu keluarga ini jadi bantuan nyonya tidak ku perlu kan.."kata saera.

"Jangan panggil aku nyonya, aku ini ibu mu juga, jadi panggil ibu saja.."

"Ah, ya baiklah..."

Saera merasa seperti di sidang, tatapan dan ucapan nyonya kim sangat berwibawa dan bijaksana layak nya seorang ratu di kerajaan terdahulu.



Tbc

 

OUR MARRIAGE Where stories live. Discover now